Berita Surabaya

Apindo Expo & UMKM Fair 2024, UMKM Jadi Andalan di Tengah Ekonomi Global yang Melambat

Rakerkonas Apindo diisi dengan pembukaan Apindo Expo & UMKM Fair 2024, Rabu (28/8/2024).

Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: irwan sy
sri handi lestari/surya.co.id
Ketua Umum Apindo, Shinta W Kamdani (tengah) bersama Ketua DPP Apindo Jatim, Eddy Widjanarko (ketiga dari kiri) dan jajaran pengurus Apindo saat membuka Apindo Expo & UMKM Fair 2024, di hari pertama Rakerkonas di Surabaya, Rabu (28/8/2024). 

SURYA.co.id | SURABAYA - Hari pertama penyelenggaraan Rapat Kerja dan Koordinasi Nasional Asosiasi Pengusaha Indonesia (Rakerkonas Apindo) diisi dengan pembukaan Apindo Expo & UMKM Fair 2024, Rabu (28/8/2024).

Gelaran ini sebagai upaya untuk memperkuat pertumbuhan sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Ketua Umum Apindo, Shinta W Kamdani, mengungkapkan di tengah kondisi ekonomi yang penuh tantangan saat ini, UMKM menjadi harapan untuk bisa tetap bertumbuh.

"Banyak industri yang harus mengalami PHK para pekerja karena terdampak ekonomi global yang masih belum stabil. UMKM menjadi harapan bagi para korban PHK untuk membuka usaha baru atau UMKM yang sudah ada bisa naik kelas dengan membuka lapangan kerja baru," kata Shinta, disela acara yang berlangsung di Samator Novotel Surabaya.

Shinta mengakui kondisi ekonomi global saat ini masih belum stabil.

Pasar masih menunggu hasil pemilihan umum (pemilu) Presiden di Amerika Serikat (AS).

"Begitu juga masih menunggu transisi pemerintah baru di Indonesia. Itu yang sedang ditunggu pengusaha. Tapi kamu masih optimistis hingga akhir tahun pertumbuhan ekonomi bisa tumbuh sekitar 5 persen," tambah Shinta.

Kembali soal UMKM, Shinta menyebut, berdasarkan survei terbaru yang dilakukan oleh Apindo kepada pelaku usaha di berbagai wilayah Indonesia, tantangan utama yang dihadapi UMKM mencakup akses keuangan dan modal (51 persen), akses pasar, pemasaran, dan promosi (35 persen ), serta akses ke bahan baku, alat produksi, dan teknologi (9 persen).

Di sisi lain, regulasi ya ng kompleks dan keterbatasan keterampilan juga menjadi kendala yang perlu segera diatasi (5 persen).

Di sisi lain, UMKM mampu menyerap 96,6 persen tenaga kerja nasional.

Dengan demikian, sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia, UMKM menghadapi tantangan signifikan yang mempengaruhi daya saing dan pertumbuhan mereka.

“Untuk itu, Apindo berkomitmen untuk mendorong transformasi sektor ini melalui Roadmap Bidang UMKM. Inisiatif ini mencakup pembentukan satgas khusus, pengadaan pendanaan, peningkatan kemudahan berusaha, serta fasilitasi akses dan informasi pasar,” terang Shinta.

Apindo juga berfokus pada penguatan basis data UMKM dan memastikan praktik berkelanjutan melalui program UMKM Inklusif dan Lestari.

Inisiatif ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing UMKM dan menjadikan mereka lebih adaptif terhadap tantangan global serta berkontribusi lebih besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

Ketua DPP Apindo Jatim,Eddy Widjanarko, menambahkan, bahwa kekuatan UMKM tak dapat dipisahkan dari peran serta Apindo.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved