Berita Surabaya
Survei Manulife: Masyarakat Indonesia Hadapi Tekanan Finansial Akibat Biaya Perawatan Kesehatan Naik
Survei terbaru dari Manulife Asia Care Survey 2024 menyatakan meningkatnya biaya perawatan kesehatan jadi kekhawatiran utama bagi masyarakat Indonesia
Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: irwan sy
Menemukan solusi untuk mengurangi dampak inflasi merupakan salah satu fokus Manulife.
Seorang profesional keuangan dapat membantu menemukan produk yang tepat untuk memberikan perlindungan kesehatan, dan lebih jauh lagi, juga perlindungan aset.
Tingkat literasi finansial di antara pasangan yang sudah menikah lebih tinggi dibandingkan yang melajang.
Untuk mencapai tujuan keuangan mereka, 45 persen dari total responden Indonesia mengatakan bahwa mereka akan menggunakan tabungan dan deposito bank, sementara 27 persen mengatakan bahwa mereka mencari pekerjaan tambahan dan 24 persen memiliki investasi saham, obligasi, dan instrumen keuangan lainnya.
Sementara di antara mereka yang masih lajang, kekhawatiran terbesar mereka adalah kurang atau berkurangnya pendapatan (57 persen), jauh di atas pasangan yang sudah menikah (52 persen).
Mereka juga khawatir akan kurangnya tabungan (52 persen), lebih banyak dari pasangan yang sudah menikah (48 persen).
Temuan ini menunjukkan bahwa literasi keuangan mereka yang masih lajang lebih rendah dibandingkan dengan yang sudah menikah.
Literasi keuangan mereka didasarkan pada jangkauan dan jenis investasi, asuransi dan tabungan yang mereka miliki.
Tingkat literasi keuangan mereka yang lebih rendah dan kekhawatirannya tentang kesejahteraan finansial dapat dijelaskan dengan hanya 42 persen lajang yang memiliki perencana keuangan dibandingkan dengan 63 persen dari mereka yang sudah menikah.
Secara keseluruhan, empat dari lima orang yang disurvei di Indonesia memiliki asuransi (80 persen), dan 40 persen responden mengaku memiliki asuransi kesehatan.
Namun, mereka yang masih lajang memiliki lebih sedikit produk tabungan, lebih sedikit asuransi, dan tidak memiliki produk investasi sebanyak mereka yang sudah menikah.
Survei ini menunjukkan bahwa 92 persen responden memiliki produk perbankan, terutama tabungan dalam mata uang lokal (85 persen), sementara 78 persen memiliki investasi, termasuk saham (28 persen), emas (57 persen), reksadana (31 persen) dan obligasi (11 persen).
Patut dicatat bahwa kebanyakan orang-orang yang masih melajang di Indonesia mempertimbangkan untuk menikah (lebih banyak dari negara manapun di Asia) hal ini menunjukkan potensi kesejahteraan finansial yang lebih baik ke depannya.
Survei menunjukkan 5 persen dari responden kemungkinan besar tidak akan atau belum pasti menikah.
Sementara 8 persen lainnya masih belum yakin.
| Berita Surabaya Hari Ini: Peluncuran Koperasi Digital, Jadwal Commuter Line yang Baru |
|
|---|
| Berita Surabaya Hari Ini: Golkar Buat Lomba Cipta Oleh-oleh, Investasi Mulai Naik, Prestasi Pelajar |
|
|---|
| 8 Landmark dan Ikon Budaya Kota Surabaya, Daya Tarik Wisata Ibu Kota Jawa Timur |
|
|---|
| Rute dan Lokasi Parkir Parade Surabaya Vaganza, Hari Ini 25 Mei 2025 Mulai Pukul 13.00 WIB |
|
|---|
| Patuhi Larangan Wisuda SMA/SMK di Jatim, Ini Cara Sederhana SMAN 2 Surabaya Rayakan Kelulusan Siswa |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/Survei-terbaru-dari-Manulife-Asia-Care-Survey-2024.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.