Pembunuhan Vina Cirebon
Warning Pitra Romadoni Tak Buat Teman Eky Takut Sebut Anak Iptu Rudiana Pecandu, Ini Bekingannya
Peringatan keras Pitra Romadoni ternyata tak membuat teman Eky, Fransiskus Marbun keder. Dia tetap menyebut Eky pecandu.
SURYA.co.id - Meski diberi peringatan (warning) kuasa hukum Iptu Rudiana, Pitra Romadoni, Fransiskus Marbun tak keder mengungkap perilaku negatif Muhammad Rizky alias Eky.
Sebelumnya, Fransiskus Marbun menyebut Eky seorang peminum (pemabuk) dan pemakai obat-obatan terlarang.
Frans juga mengungkap kalau anak Iptu Rudiana memang sering menggunakan obat-obat terlarang itu saat berkendara.
"Malah justru udah makai ketemu sama saya (pakai). Se-pencandu itu dia," ungkap Frans dikutip dari tayangan Fakta TVOne pada Senin (19/8/2024).
Pengakuan Fransiskus ini langsung dibantah Pitra Romadoni.
Baca juga: Rahasia Fransiskus Marbun Skakmat Pitra Romadoni dan Ito Sumardi Soal Helm Eky di Kasus Vina Cirebon
Pitra bahkan memberikan peringatan kepada teman Eky untuk tidak asal berstatemen.
"Saya ingin sampaikan, jangan asal bunyi karena kita berpatokan data, bukti dan fakta yang ada," ujar Pitra dikutip dari program Fakta TVOne pada Senin (19/8/2024).
Pitra beralasan hasil visum pemeriksaan kondisi fisik luar dan dalam pada jasad Eky pada 27 Agustus 2024, tidak menunjukkan adanya konsumsi minuman keras dan obat-obatan terlarang.
Kondisi ini, lanjut Pitra, diperkuat dengan hasil ekshumasi yakni pembongkaran makam Eky dan hasil otopsi tidak ditemukan adanya minuman keras dan obat-obatan
"Saya kira itu karang-karangan dia aja. Kalau seumpama miras dan obat tentunya akan ditemukan di otopsi hasil ekshumasi tanggal 6 September 2016," sebut Pitra.
Disinggung tentang kesaksian teman Eky yang tidak hanya satu orang, Pitra justru curiga mereka sengaja diciptakan.
"Saya curiga ini mereka diciptakan, ada oknum yang tidak bertanggungjawab,"tuding Pitra.
Menurut Pitra, kalau Pitra mengaku menemukan bukti dan fakta lainnya, harusnya disampaikan ke penyidik saja.
"Jangan dia koar-koar yang menyesatkan publik," seru Pitra.
Pitra juga mengungkap bahwa kemungkinan Eky kecelakaan itu tidak masuk akal karena dari otopsi , visum dan barang bukti sepeda motor tidak ada kesesuaian.
"Ini pembunuhan berencana. Putusan hakim konsisten pembunuhan berencana. Mereka ahli melakukan itu," tegasnya.
Tak takut dengan peringatan Pitra, Fransiskus justru mengungkap perilaku buruk Eky.
Frans bahkan menyebut Eky meminum segala jenis minuman keras dan berbagai macam obat-obat terlarang seperti tramadol.
"Saya juga pernah melarang Eky, jangan makai. Teman-teman yang lainnya juga begitu, sama," kata Frans dikutip dari tayangan podcast Diskursus.net.
Frans beralasan melarang Eky karena melihat efeknya yang sering tidak nyambung kalau diajak ngobrol.
"Kalau minum gak (melarang), karena saya juga melakukan," ungkap Frans.
Frans mengaku Eky jarang memegang uang ketika nongkrong, bahkan kerap meminta rokok teman-temannya.
Dia tidak tahu apakah uang yang diberikan orangtuanya itu sudah dibelikan obat-obat terlarang atau segala macamnya.
Dia mengaku saat itu harga obat terlarang Rp 25 ribu per pil, dan biasanya mereka mengonsumsi 3 pil untuk setiap pakai.
Frans juga mengaku sering mendapati Eky dalam keadaan mabuk ketika nongkrong di malam hari.
"Keadaan almarhum pada saat nongkrong, lebih banyak dalam kondisi makai, itu kalau malam hari. Kalau sore belum," ungkap Frans yang mengaku pernah melihat langsung Eky saat mengonsumsi obat-obat terlarang.
Siapa sebenarnya Frans hingga berani melawan Pitra?
Dari tayangan Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel terungkap saat ini Fransiskus Marbun berusia 25 tahun.
Itu berarti saat kejadian Vina dan Eky tewas dia berusia 17 tahun.
Fransiskus mengaku lahir di Medan dengan marga Marbun (batak).
Pria lajang ini lulusan SMK Veteran Cirebon, jurusan Teknik Komputer Jaringan.
Kegemarannya dengan motor didorong keluarganya yang memiliki beberapa bengkel di Kota Cirebon.
Meski begitu dia tidak suka balapan dan lebih memilih memberikan motornya kepada teman yang akan lomba (balapan).
Meski lantang melawan Pengacara Iptu Rudiana, Fransiskus mengaku hingga saat ini dirinya tak didampingi pengacara.
Padahal beberapa teman Eky dan Vina seperti Liga Akbar, Widi, dan Mega sudah didampingi pengacara masing-masing.
Frans pun mengaku sudah banyak mendapat tawaran dari pengacara.
"Udah banyak yang nawarin dampingi gw, bahkan dari Peradi juga banyak, tapi gw yang nolak dengan alasan mungkin untuk saat ini belum diperlukan kalau gw punya pengacara," kata dia.
Namun rupanya di balik keberaniannya melawan Pitra tanpa pengacara, Frans punya bekingan yang cukup kuat.
Ternyata ia memiliki banyak keluarga yang berprofesi sebagai pengacara.
Bahkan Frans juga selalu bekonsultasi dengan keluarganya itu sebelum bicara di depan publik.
"Tapi jangan salah, keluarga gw banyak pengacara, makanya gw berani. Di belakang gw banyak pengacara," kata dia.
Terkait tantangan Fransiskus Marbun, Pitra Romadoni tampak belum memberikan tanggapan.
Namun ia sempat menjawab pernyataan Frans soal helm yang patah di bagian depan.
Pitra mengatakan kalau bagian helm yang patah itu memang wajar karena terbuat dari plastik.
"Helm itu kan barangnya bersifat plastik, tapi itu tidak hancur secara keseluruhan. Masa ininya (bawah) saja pecah, tapi kacanya tidak rusak atau patah," kata Pitra Romadoni.
Di samping itu, Eks Kabareskrim Komjen (Purn) Ito Sumardi meragukan kesaksian Frans karena baru muncul setelah 8 tahun ini.
"Kok sekarang tiba-tiba ada muncul orang mengatakan helmnya pecah, nah helmnya mana tunjukkan aja, nanti akan dilakukan penyelidikan, apakah ini memang helm yang dipakai Eky atau tidak," tandas dia.
Tantang Duel Pitra Romadoni

Sebelumnya, Fransiskus Marbun, menantang kuasa hukum Iptu Rudiana, Pitra Romadoni, berkelahi alias duel.
Tantangan Fransiskus Marbun itu dipicu pernyataan Pitra Romadoni soal helm yang dipakai Eky saat ditemukan sekarat bersama Vina Dewi Arsita alias Vina Cirebon di Jembatan Talun pada 27 Agustus 2016 silam.
Sebelumnya Pitra Romadoni menyebut helm yang dipakai Eky di kasus Vina Cirebon tidak rusak.
"Helmnya, masih ada kacanya itu, ada tulisan itu Eky apa. Iya (punya Eky)," kata Pitra Romadoni.
Saking emosinya mendengar pernyataan Pitra Romadoni, Fransiskus Marbun sampai kesal.
Dia bahkan menantang pengacara Iptu Rudiana itu berkelahi.
"Kalau memang bapak Pitra nantang membuktikan itu kecelakaan, saya agak kesal kalau statmentnya kayak gitu ngomong helm tidak rusak. Gini aja bang Pitra gua nantang bang Pitra buat fight," katanya.
"Kalau memang abang bersedia, tapi setelah 12 juta ini. Kalau dikasih menepati janjinya sebagai ganti helm dan sepatu aja," tambah Fransiskus Marbun.
Ia sangat emosi karena menyaksikan sendiri bahkan memiliki bukti foto dan video yang menunjukan helm yang dipakai Eky rusak di bagian depan.
"Kesel banget helm itu tidak rusak, gua yang punya helm rusak parah di bagian depan. Ada emosinya sedikit. Untuk bang Pitra aku mau nantang bang Pitra fight, kalau abang bersedia fight sama saya saya sangat mengharapkan itu bang," kata Fransiskus Marbun.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Pantas Berani Lawan Pengacara Rudiana, Ini Sosok di Belakang Pemilik Helm Kasus Vina: Pitra Ciut
Fransiskus Marbun
Pitra Romadoni
kasus Vina Cirebon
Eky Anak Iptu Rudiana
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
Saksi Kasus Vina Cirebon
Ingat Sudirman Terpidana Kasus Vina Cirebon yang Ditembak Peluru Karet? Tiba-tiba ke Rumah Sakit |
![]() |
---|
7 Terpidana Kasus Vina Cirebon Bisa Lolos Pidana Seumur Hidup dengan Remisi Perubahan, Jutek Beraksi |
![]() |
---|
Kondisi Miris Sudirman Terpidana Kasus Vina Cirebon Usai PK Ditolak, Otto Hasibuan: Harus Dicek |
![]() |
---|
2 Jalan agar Terpidana Kasus Vina Cirebon Bisa Lolos Hukuman Seumur Hidup, Ini Kata Otto Hasibuan |
![]() |
---|
Kabar Baik 7 Terpidana Kasus Vina Cirebon Bisa Lolos Hukuman Seumur Hidup, Otto Hasibuan Kaji 2 Hal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.