Berita Gresik
Wabup Gresik Bu Min Ajak Semua Pihak Kolaborasi Tekan Stunting
Bu Min mengapresiasi kerja keras seluruh pihak dalam upaya percepatan penurunan stunting di Kabupaten Gresik, selama enam bulan pertama tahun 2024.
Penulis: Willy Abraham | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID, GRESIK - Wakil Bupati (Wabup) Gresik Aminatun Habibah atau Bu Min, mengajak semua pihak kolaborasi untuk menekan angka stunting di Kabupaten Gresik, Jawa Timur (Jatim).
Hal ini disampaikan Wabup Gresik Bu Min yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Gresik, saat membuka kegiatan Evaluasi Capaian Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Semester I Tahun 2024, Kamis (22/8/2024).
Bu Min mengapresiasi kerja keras seluruh pihak dalam upaya percepatan penurunan stunting di Kabupaten Gresik, selama enam bulan pertama tahun 2024.
Wabup Gresik juga menyoroti bahwa berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia tahun 2023, prevalensi stunting di Gresik masih berada pada angka 15,4 persen.
Angka ini, masih di atas target 10 persen yang ditetapkan dalam Peraturan Bupati No. 9 Tahun 2023.
Capaian ini memiliki perbedaan dengan angka prevalensi stunting Kabupaten Gresik, sebelumnya yang didasarkan pada data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan RI, yakni sebesar 10,3 persen.
"Kita ketahui pada semester pertama tahun 2024, kami mencatat bahwa dari total 23.772 keluarga berisiko stunting, sebanyak 19.947 keluarga telah mendapatkan pendampingan. Dengan rincian 2.848 calon pengantin, 3.634 ibu hamil, 892 ibu nifas dan 13.342 balita," ujar Bu Min.
Meskipun pencapaian dan upaya yang dilakukan ini sudah cukup baik, wabup menekankan, bahwa semua pihak perlu bekerja lebih keras dan cerdas untuk mencapai target penurunan prevalensi stunting pada akhir tahun ini.
Salah satu langkah strategis yang telah dilakukan adalah peluncuran inovasi DETAK KERIS (Deteksi Tanggulangi Kurangi Keluarga Risiko Stunting). Tujuannya, untuk meningkatkan kualitas pendampingan dan memastikan keselarasan data melalui integrasi dengan aplikasi Gresik Urus Stunting.
Selain itu, program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) lokal untuk ibu hamil dengan kekurangan energi kronis (KEK) dan balita stunting, juga telah dilaksanakan dan akan terus dimonitor untuk memastikan efektivitasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KBPPPA) Kabupaten Gresik Titik Ernawati menjelaskan, telah melakukan intervensi serentak pencegahan stunting yang sudah dilakukan mulai bulan Juni.
Sebagai informasi, pada bulan Juni presentase balita ditimbang di Kabupaten Gresik sebesar 95,02 persen.
Capaian presentase tertinggi balita ditimbang diraih oleh Puskesmas Slempit, dengan presentase 100 persen balita ditimbang, disusul Puskesmas Duduksampeyan dengan 99,97 persen dan Puskesmas Ujungpangkah sebesar 99,95 persen.
"Kabupaten Gresik juga mengalami peningkatan peringkat dalam kinerja pemerintah kabupaten/kota dalam pelaksanaan 8 aksi konvergensi penurunan stunting Jatim tahun 2024. Sebelumnya, kami ada di peringkat 35. Dan pada penilaian terakhir kita naik di peringkat 12 se-Provinsi Jawa Timur," tutupnya.
➢ IKUTI UPDATE BERITA MENARIK LAINNYA di GOOGLE NEWS SURYA.CO.ID
Sehari Ditangkap Langsung Disidang, 2 Penjaga Warkop di Gresik Didenda Rp 300 Ribu Akibat Jual Miras |
![]() |
---|
Jurus Lempar Batu Melukai Mata 2 Orang, 2 Oknum Pesilat di Gresik Dikirim ke Penjara |
![]() |
---|
Gelar Gebyar Disabilitas di Gresik, Gus Yani Apresiasi Bantuan Mobil Antar-Jemput dari Bank Jatim |
![]() |
---|
Penggerebekan Rumah di Menganti Gresik, Polisi Amankan Ratusan Botol Miras |
![]() |
---|
Razia Kafe di Utara Gresik, Puluhan Botol Miras Berhasil Disita |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.