Berita Jember

Terpilih Jadi Anggota DPRD Jember Berkat Emak-Emak, Kader PDIP Ini Hanya Habiskan Rp 1,5 Miliar

"Serta mengajari mereka untuk membuat produk yang layak sekaligus strategi pemasaran lewat sosial media," tutur Indi.

Penulis: Imam Nahwawi | Editor: Deddy Humana
surya/imam nahwawi (imamNahwawi)
Indi Naidha, anggota terpilih DPRD Jember dari PDIP. 

SURYA.CO.ID, JEMBER - Tidak ada yang murah dalam berpolitik apalagi Pemilu di Indonesia masih menerapkan high cost politics demi memenangkan kursi DPRD. Itu juga dirasakan Indi Naidha, salah satu dari 11 perempuan yang dilantik menjadi anggota baru DPRD Jember, Rabu (21/8/2024).

Kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu dilantik menjadi anggota DPRD Jember periode 2024-2029, yang totalnya berjumlah 50 orang.

Indi pun tidak menampik bahwa perjuangannya memenangkan kontestasi pemilihan anggota legislatif (pileg) 2024 lalu memang butuh biaya besar. Ia mengaku harus menghabiskan Rp 1,5 miliar untuk bersaing di Daerah Pemilihan (Dapil) 6 Jember.

Mengenakan kebaya merah saat pelantikannya, perempuan 42 tahun ini menjelaskan bahwa uang Rp 1,5 miliar tersebut adalah akumulasi pengeluaran selama dua tahun. Semua digunakan untuk biaya operasional tim pemenangan dan konsolidasi relawan.

"Selama dua tahun, kira-kira kisaran Rp 1,5 (miliar). Untuk teman-teman yang pasang banner dan juga biaya konsolidasi," jelas Indi saat dikonfirmasi.

Tetapi Indi kemudian menjelaskan bahwa ongkos politik itu sebenarnya murah untuk perjalanan berkampanye selama dua tahun. Ada beberapa faktor yang mendasari Indi menilai angka itu termasuk murah.

Salah satunya adalah kebanyakan pendukungnya di Dapil Pileg 2024 adalah para ibu. Dan kekompakan emak-emak memang menjadi power dari ras yang kadang disebut paling dominan di muka bumi itu. "Karena pendukungnya kebanyakan emak-emak, jadi lebih hemat," seloroh Indi.

Sementara untuk alat peraga kampanye (APK), Indi juga berpikir cerdas karena seluruh bahannya diproduksi sendiri. Jadi ia tidak pernah membeli. "Alhamdulilah APK punya sendiri sehingga biaya lebih banyak untuk mengakomodir teman-teman," urainya.

Indi mengatakan harus mengeluarkan biaya sebesar itu untuk operasional dan transportasi. Sebab lokasi Dapilnya cukup jauh dari kawasan Jember Kota. 

"Biaya kampanye lebih banyak untuk operasional, karena wilayah Dapil saya kan jauh (Puger, Gumukmas, Kencong dan Jombang). Sementara saya tinggalnya di Sumbersari (Jember Kota)," katanya.

Ketua Jember Berani (Berani), suporter sepak bola Persid Djember ini mengaku bisa terpilih pada Pileg 2024, dengan memberikan pendampingan kepada para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

"Serta mengajari mereka untuk membuat produk yang layak sekaligus strategi pemasaran lewat sosial media," tutur Indi.

Sebelumnya, Indi pernah mengikuti Pileg pada 2019 lewat Partai Golkar namun tidak terpilih. Dan ia mengaku baru bisa mendapatkan kursi DPRD Jember setelah bergabung ke PDIP.

"Saya ikut Pileg dua kali cuma beda bendera dan beda Dapil. Sebelumnya saya ikut bendera kuning. Dan sekarang ini saya ikut Pileg ke dua," ucapnya.

Indi mengatakan medan pertempuran Pileg 2024 ini memang lebih mudah. Sebab seluruh kader PDIP kemarin bekerja secara total untuk memenangkan calonnya.

Halaman
12
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved