Honda DBL with Kopi Good Day 2024

Sosok Barra Chaezsar Dari Lapangan Basket ke Panggung Public Speaking, Multitalent

Tidak hanya berprestasi di bidang basket, pemain yang memiliki tinggi badan 171 cm ini juga menaruh minat besar pada organisasi dan public speaking.

Editor: Wiwit Purwanto
istimewa
Tidak hanya berprestasi di bidang basket, pemain yang memiliki tinggi badan 171 cm ini juga menaruh minat besar pada organisasi dan public speaking. 

SURYA.CO.ID SURABAYA – Dikenal sebagai pemain basket Barra Chaezsar Poetra Viansyah, seorang guard dari SMA Muhammadiyah 10 GKB Gresik ternyata juga mahir dalam public speaking.

Salah satu peserta di Honda DBL with Kopi Good Day 2024 East Java-North ini membuktikan bahwa bakatnya tidak terbatas pada olahraga saja. 

Ia tak hanya bersinar di lapangan basket, tetapi juga di dunia organisasi dan public speaking.

Barra, yang juga kapten tim, memperlihatkan kemampuan terbaiknya dalam pertandingan perdana Smamio (julukan tim basket SMA Muhammadiyah 10 GKB Gresik) melawan SMAN 1 Gresik pada Selasa, 13 Agustus 2024. 

Meskipun timnya kalah tipis dengan skor 29-34, Barra sukses mencetak sembilan poin, menjadikannya top scorer dalam pertandingan tersebut.

Tidak hanya berprestasi di bidang basket, pemain yang memiliki tinggi badan 171 cm ini juga menaruh minat besar pada organisasi dan public speaking.

Prestasinya dalam bidang tersebut dibuktikan dengan terpilihnya Barra sebagai Duta Sekolah Smamio.

“Awalnya dari proyek Pancasila dan simulasi Pemilu di sekolah, lalu dibuka kesempatan menjadi duta. Karena sudah punya dasar organisasi dan belajar public speaking, saya pikir kenapa tidak mencoba?” ungkap Barra.

Ketertarikannya pada dunia organisasi dimulai saat memasuki bangku SMA. Barra bercerita bahwa keterlibatannya dalam Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) membawanya ke dunia public speaking, termasuk menjadi pembawa acara (MC) dalam berbagai kegiatan.

Meskipun menggeluti dua bidang yang berbeda, Barra, yang saat ini duduk di kelas 12, mengaku tidak mengalami kesulitan berarti. 

Baginya, kunci dari kesuksesannya adalah kemampuan manajemen waktu yang baik. 

“Tidak ada masalah karena saya belajar membagi waktu dengan baik. Untuk persiapan DBL, pagi latihan dari jam 10, lalu sekolah hingga sore. 

Setelah pulang, istirahat sebentar dan lanjut persiapan les,” jelas pemain bernomor punggung lima itu.

Dukungan dari keluarga juga menjadi sumber kekuatan utama Barra. Ia merasa sangat bersyukur memiliki support system yang kuat, terutama dari orang tua yang selalu mendoakannya sebelum setiap pertandingan. 

“Doa orang tua adalah yang utama. Sebelum bertanding, saya selalu menelepon mereka untuk meminta doa, semoga diberi hasil yang terbaik,” kata Barra.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved