Honda DBL with Kopi Good Day 2024

Model Rambut Mullet Tim Putra Gloria 1, Tunjukkan Solidaritas saat Final DBL Jatim di Surabaya

Final Party Honda DBL with Kopi Good Day 2024 East Java Championship mempertemukan tim putra SMA Gloria 1 Surabaya dengan SMA St Louis 1 Surabaya

Penulis: Adrianus Adhi | Editor: Titis Jati Permata
Foto Istimewa
Tim putra SMA Gloria 1 Surabaya bertemu dengan rivalnya, SMA St. Louis 1 Surabaya (Sinlui). 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Final Party Honda DBL with Kopi Good Day 2024 East Java Championship yang digelar pada Jumat, 11 Oktober 2024, mempertemukan tim putra SMA Gloria 1 Surabaya dengan rivalnya, SMA St. Louis 1 Surabaya (Sinlui). Namun, ada satu keunikan yang mencuri perhatian di tengah ketegangan pertandingan tersebut. Seluruh pemain tim putra Gloria 1 tampil dengan potongan rambut yang sama, yaitu model mullet.
 
Yogie Putra Darmawan, salah satu pemain Gloria 1, menjelaskan bahwa ide ini muncul dari rekan setimnya, Criston Jonathan Hananto, ketika mereka mengikuti training center di Jogja. “Awalnya, kami melihat ada yang potong rambut model mullet dan kami pikir bagus serta cocok untuk tim. Akhirnya, kami semua sepakat dan memutuskan untuk potong rambut dengan model yang sama sebelum Round 2 Honda DBL with Kopi Good Day 2024 East Java-North dimulai,” ujar Yogie yang mengenakan jersey nomor 21.

Model rambut mullet dikenal dengan ciri khasnya, yaitu bagian depan dan samping rambut yang pendek, sementara bagian belakang dibiarkan sedikit panjang. Menurut Yogie, potongan rambut yang seragam ini mencerminkan kekompakan tim di dalam dan di luar lapangan. “Senang banget, soalnya dengan potongan rambut yang sama, kita terlihat lebih kompak. Kalau dilihat orang, pasti mereka mikir kalau potongan rambut aja kompak, apalagi permainan kami di lapangan,” katanya sambil bercanda.

Kekompakan ini menjadi salah satu impian Yogie sejak tahun sebelumnya, ketika tim belum bisa mencapai kesepakatan untuk potong rambut seragam menjelang pertandingan di DBL Arena. “Tahun lalu, kami sebenarnya ingin kompak dengan model rambut kepang, tapi karena ada yang merasa kurang nyaman, akhirnya ide itu tidak terwujud. Jadi, di tahun terakhirku ini, aku senang banget akhirnya kami bisa kompak dengan model mullet,” tambah pemain kelahiran 2007 tersebut.

Menariknya, Yogie juga menyebutkan tradisi tim lawan, Sinlui, yang selalu tampil dengan rambut botak di pertandingan final. “Kami tahu Sinlui punya tradisi potong botak di final, jadi kami ingin ada perbedaan yang mencolok. Seru aja melihat mullet vs botak di lapangan,” ungkapnya sambil tersenyum.

Solidaritas tim putra Gloria 1 melalui model rambut mullet ini sukses menunjukkan kekompakan mereka, tak hanya sebagai tim basket, tetapi juga sebagai sebuah keluarga. Mari kita tunggu kejutan lainnya dari tim putra Gloria 1 di musim DBL Surabaya tahun depan! (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved