Berita Jember

Puluhan Hotel di Jember Berantakan Akibat Akun Diretas, PHRI Laporkan ke ke Polda Jatim

Tegoeh mengungkapkan, kasus ini telah dilaporkan kepada Cyber Crime Polda Jatim agar pelaku segera ditangkap.

Penulis: Imam Nahwawi | Editor: Deddy Humana
surya/imam nahwawi (imamNahwawi)
Ketua PHRI Jember, Tegoeh Suprajitno. 


SURYA.CO.ID, JEMBER - Digitalisasi di berbagai segmen juga membuka resiko besar diretas atau dibobol pihak tak bertanggungjawab. Hal itu dialami bisnis perhotelan di Jember yang berantakan akibat ulah hacker yang membobol akun hampir semua hotel di Kota Tembakau itu.

Peretasan itu menyasar platform digital bisnis perhotelan yang masuk penelusuran Google. Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jember, Tegoeh Suprajitno mengungkapkan, dari 45 hotel yang tergabung organisasi ini, 90 persennya telah dibajak.

"Diretas dengan ditambahkan nomor WhatsApp orang tidak bertanggung jawab. Kejadian peretasan diketahui akhir pekan kemarin," kata Tegoeh, Rabu (14/8/2024).

Menurutnya, setelah melakukan peretasan akun bisnis perhotelan pelaku mengunggah berbagai promo diskon kepada para konsumen.

"Modus para penipu ini adalah memberikan iming-iming berbagai diskon saat ada orang melakukan reservasi. Dan pemesan diminta segera melunasi tagihan biaya sewa," kata Tegoeh.

Tegoeh mengungkapkan, para korban yang telah masuk perangkap penipuan peretas. Katanya, diminta mengirim uang di nomor rekening tertentu. "Korban seperti diarahkan atau mentransfer ke nomor rekening tertentu yang digunakan pelaku," jelasnya.

Berdasarkan hasil penelurusan,  beberapa akun bisnis hotel berbintang jadi sasaran kejahatan siber. Tegoeh menduga dilakukan oleh satu orang pelaku. "Ada indikasi pelakunya sama. Karena dari kontak WhatsApp yang tertera nomornya diketahui sama," terangnya.

Tegoeh mengungkapkan, kasus ini telah dilaporkan kepada Cyber Crime Polda Jatim agar pelaku segera ditangkap. Selain itu, kata Tegoeh, sebagian besar para pengelola hotel yang menjadi sasaran kejahatan siber telah berhasil mengambil alih akun digital mereka.

"Kami mengimbau konsumen tetap waspada agar tidak melakukan reservasi secara online. Bila mendapati ada kontak WhatsApp tertera di nama hotel dalam penelusuran Google," imbuh owner Hotel Lestari Jember ini.

Sementara General Manager Hotel Java Lotus Jember, Jeffrey Wibisono mengaku mengalami kerugian besar. Bahkan berita peretasan juga menurunkan branding hospitality industry ini.

"Pasti akan berpengaruh. Sebab menghilangkan kepercayaan pasar akibat isu-isu negatif terhadap perhotelan. Masyarakat pun dirugikan saat melakukan transaksi reservasi. Karena sejumlah uang yang dibayarkan tidak masuk sehingga pihak hotel tidak dapat bertanggung jawab atas reservasinya," kata Jeffrey. ****

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved