Pembunuhan Vina Cirebon

Video Aep Telpon Pria Diduga Iptu Rudiana Minta Tak Hadir di Sidang Dari Dulu, Sengaja Disebarkan?

Sebuah video memperlihatkan saksi kunci kasus Vina Cirebon, Aep Rudiansyah tengah menelepon seseorang diduga Iptu Rudiana viral di media sosial. 

Editor: Musahadah
kolase TikTok/instagram
Video Aep tengah menelepon seseorang diduga Iptu Rudiana viral di media sosial. 

SURYA.CO.ID - Sebuah video memperlihatkan saksi kunci kasus Vina Cirebon, Aep Rudiansyah tengah menelepon seseorang diduga Iptu Rudiana viral di media sosial. 

Di telepon itu Aep tampak meyakinkan seseorang yang berbincang dengannya tentang kasus Vina Cirebon.

Salah satunya tentang mantan terpidana Saka Tatal dan korban salah tangkap Pegi Setiawan. 

Aep juga mengungkap bahwa sejak awal dia menolak untuk bersaksi di sidang. 

Di awal-awal video Aep mengaku takut saat melihat melihat video viral Saka Tatal karena mengaku sebagai korban salah tangkap dalam kasus Vina Cirebon.

Baca juga: Dedi Mulyadi Ancam Bawa Dokumen yang Buat Aep Tak Bisa Berkutik, Dede Tantang Aep Tak Bermasker

“Begitu muncul video Saka Tatal saya langsung ngedown (takut) di situ, lha kenapa bisa jadi salah tangkap,” kata Aep dalam potongan video yang beredar luas di media sosial TikTok, dikutip Selasa (6/8/2024).

Aep lalu mengungkit soal DPO yang ditangkap yakni Pegi Perong. 

Dia meyakinkan kalau DPO (Pegi Setiawan) itu berbohong. 

“Lha itu (Pegi) yang ditangkap waktu itu, lha itu kan masih satu kawanannya Saka Tatal,” kata Aep.

“Saya tahu persis saya,” lanjut Aep.

Setelah itu, pria yang ditelepon lalu menanyakan tentang nomor ponsel Aep

Aep pun menyanggapi akan mengirimkan nomornya.

Aep lalu mengaku tidak takut dengan pria di telepon atau polisi. 

Dia justru takut dengan keluarga para terpidana yang dia sebut sebagai pelaku. 

"Ketika saya muncul di layar, apa yang bakal terjadi sama saya nanti," ujarnya.

Lalu, si penelpon terdengar bahwa masalah ini akan dibicarakan dan dia berjanji akan menjamin keselamatan Aep.

Setelah itu, Aep pun berpesan untuk tidak mau dihadirkan di sidang. 

"Kan saya dari dulu pernah berpesan ke bapak, kalau saya ikut sidang, saya gak mau," katanya. 

Setelah itu, sang penelepon memberikan pesan-pesan ke Aep dan ditanggapi dengan ucapan iya dan siap oleh saksi kunci kasus Vina ini. 

Hingga berita ini diunggah belum ada klarifikasi dari Aep atau pun Iptu Rudiana terkait video ini. 

Banyak yang menduga video ini sengaja disebar sebagai langkah cuci tangan Iptu Rudiana di kasus ini.

Namun, ada juga yang menduga video ini dibocorkan seseorang untuk membuktikan adanya hubungan Aep dengan Iptu Rudiana.  

Kartu Truf Dedi Mulyadi

Dedi Mulyadi mengaku memiliki bukti penting yang akan membuat Aep saksi kasus Vina Cirebon tak bisa berkutik.
Dedi Mulyadi mengaku memiliki bukti penting yang akan membuat Aep saksi kasus Vina Cirebon tak bisa berkutik. (kolase istimewa/tribunnews)

Sebelumnya, Dedi Mulyadi memiliki kartu truf yang akan membuat saksi kasus Vina Cirebon, Aep Rudiansyah tidak bisa berkutik. 

Kartu truf berupa bukti-bukti tak terbantahkan itu baru akan dikeluarkan Dedi Mulyadi di waktu yang tepat. 

Hal itu diungkapkan Dedi Mulyadi saat menanggapi kemunculan Aep tanpa masker yang diunggah di salah satu media sosial. 

Awalnya Dedi Mulyadi berbincang bersama Dede, teman Aep yang kini pecah kongsi karena mencabut keterangannya di berita acara pemeriksaan (BAP) kasus Vina Cirebon. 

Dede Riswanto memilih jalan kejujuran dengan membuat pengakuan telah berbohong soal kesaksiannya tahun 2016 silam.

Baca juga: Beranikah Iptu Rudiana Dikonfrontir dengan Liga Akbar? Saksi Siap, Minta 2 Penyidik Ikut Diperiksa

Atas pengakuannya itu, Dede Riswanto dan Dedi Mulyadi justru dilaporkan ke polisi.

Dede dan Dedi dilaporkan atas tuduhan UU ITE karena dituding menyebarkan berita bohong.

Dede pun menyerukan pesan untuk Aep agar mengikuti langkahnya bicara kejujuran.

"Ep, aduh, buat Aep pesan lah Ep, mikirnya pakai hati aja dulu. Kita kan manusia Ep, coba berpikir pakai hati sedikit aja. Seandaianya ada di keluarga kamu, dengar Saka Tatal diludahin apa, coba berpikirnya pakai hati pasti sampai ke otak juga, pakai perasaan. Hak manusia ini Ep, kasihan ini Ep," kata Dede Riswanto dikutip dari media sosial Dedi Mulyadi.

Dede Riswanto berharap Aep bisa bicara jujur soal kasus Vina Cirebon.

"Kalau bisa jujur, cuma kalau pendirian 2016 masih kekeuh ya silahkan gak jadi masalah, saya tetap keukeuh sama pendirian saya kesaksian 2016 itu tidak benar," kata Dede Riswanto.

Dede bahkan menantang Aep untuk bertemu.

"Cari aja saya Ep, ada kok disini (rumah Dedi Mulyadi). Nih saya mah sudah begini (pasrah) urat takutnya udah gak ada," kata Dede Riswanto.

Ketika Aep berkukuh melihat pengejaran dan pelemparan di Jalan Perjuangan Cirebon pada Sabtu 27 Agustus 2016, Dede pun menantang untuk melakukan reka ulang.

Pasalnya kesaksian Aep sendiri janggal.

Dia mengaku melihat pelemparan di SMP 11 Cirebon dari jarak 100 meter ketika membeli rokok bersama Dede Riswanto.

Banyak yang menyangsikan penglihatan Aep tetap jelas melihat dari jarak 100 meter dalam kondisi gelap, apalagi ia sampai hafal warna motor, plat nomor dan wajah pelaku kasus Vina Cirebon.

"Kan Aep menyangksian ada pelemparan pengejaran kita bareng-bareng aja," kata Dedi Mulyadi.

Dede Riswanto menyambut baik usulan itu, tapi dengan syarat Aep tampil tanpa masker.

"Jangan pakai masker tapi pak, Aepnya. Kayaknya masih (pakai masker), gak lepas-lepas. Kalau di media maskeran terus," kata Dede Riswanto.

Dedi Mulyadi seolah memberi sinyal telah melihat Aep saksi kunci kasus Vina Cirebon tak memakai masker.

"Kamu belum tahu Aep lagi video tidak pakai masker ? belum lihat. Tunggu dulu," kata Dedi Mulyadi.

Dedi Mulyadi seolah menyampaikan bahwa dirinya memiliki data penting tentang kasus Vina Cirebon.

"Ep, aku nih orang tua lho Ep. Ya kita tunggu dulu lah. Nanti aku bawa seluruh aspek yang aku punya kamu gak bisa apa-apa lagi. Tapi gak akan aku keluarin sekarang. Pokoknya ada deh. Saling membantah, nanti saya bawa yah dokumennya, kalian tidak akan bisa saling bantah," kata Dedi Mulyadi.

Mendengarkan itu, Dede Riswanto bahkan hanya terdiam mendengarkan.

Sementara dalam video yang diunggah di media sosial, Aep membantah pengakuan telah mengarahkan kesaksian Dede Riswanto dalam kasus Vina Cirebon.

"27 agustus Dede bersama saya, gak ada disuruh pak Rudiana. Itu sudah dari kepribadian saya sendiri apa yang saya tahu saya ucapkan di situ," kata Aep.

Aep mengaku berada di Polresta Cirebon pada tanggal 31 Agustus 2016 untuk memberi keterangan soal kasus Vina Cirebon.

"31 agutus itu saya di polres, saya dipanggil ke polres, saya dipanggil ke polres untuk diminta keterangan oleh penyidik," kata Aep.

Padahal Iptu Rudiana juga 3 anak buahnya bersaksia bertemu Aep di tempat cuci mobil, tak jauh dari SMP 11 Cirebon.

"Keterangan Dede tidak benar. Itu semua tidak benar (ikut arahan Rudiana). Saya sempat bingung juga sama dia, kok bisa berubah keteranga pas ketemu dedi mulyadi," kata Aep.

Aep justru menaruh curiga bahwa Dede Riswanto telah dipengaruhi oleh Dedi Mulyadi soal kesaksian kasus Vina Cirebon.

"Beberapa bulan lalu pernah diperiksa itu keterangan dia sama kayak yang dulu. Tapi pas ketemu Dedi Mulyadi ini dia berubah keterangan, makanya saya bingung kayak ada sesuatu," kata Aep.

Pesan Ayah Aep

Saksi kunci kasus Vina Cirebon, Aep akhirnya bertemu ayahnya di kediaman Dedi Mulyadi.
Saksi kunci kasus Vina Cirebon, Aep akhirnya bertemu ayahnya di kediaman Dedi Mulyadi. (kolase youtube kang dedi mulyadi channel/kompas TV)

Akhirnya saksi kunci kasus Vina Cirebon, Aep Rudiansyah menemui sang ayah, Rudi Pelor di Lembur Pakuan, kediaman Dedi Mulyadi.

Namun, Aep tidak sendiri, tapi didampingi lima orang yang mengaku sebagai pengacaranya. 

Hal ini terungkap dalam perbincangan Dedi Mulyadi dan Rudi Pelor yang diunggah di akun youtube Kang Dedi Mulyadi Channel pada Jumat (2/8/2024). 

Rudi mengucap syukur akhirnya bisa bertemu dengan Aep

Ini juga sekaligus membuktikan kalau dia tidak diculik seperti narasi yang diungkapkan pengacara Elza Syarief. 

Baca juga: Dalih Iptu Rudiana Tak Kenal Dede dan Bantah Buat Skenario Kasus Vina: Pangkat Bintara, Apa Mungkin?

Diceritakan Rudi, pada malam itu Aep datang bersama tiga perempuan dan dua laki-laki. 

Rudi tidak mengetahui siapa lima orang bersama Aep tersebut, namun Dedi memastikan mereka adalah pengacara karena pernah mengatakan padanya. 

"Hebat ya Aep punya pengacara?," sindir Dedi Mulyadi yang membuat Rudi Pelor tertawa. 

Dedi lalu bertanya apakah Rudi bisa ngobrol dari hati ke hati seperti sarannya. 

Rudi mengaku pengennya seperti itu, tapi dia hanya bisa ngobrol sedikit dengan Aep karena pengacara yag selalu mendampinginya. 

"Pengennya begitu, tapi sedikit-sedikit. Selalu didampingi.

Jadi wawasan saya ngobrol sama anak kurang luas lah.

Anak pun kayaknya ngomong sama orangtua tuh...," ungkap Rudi. 

Pengakuan Rudi membuat Dedi Mulyadi heran karena seharusnya momentum itu bisa dipakai untuk saling curhat. 

"Bagaimana kita saling curhat, duduk di bangka yang satu (pengacara) di pinggir saya, yang satu (pengacara) di pinggir aep.
Dikawal lah," ungkapnya. 

"Gak bisa ngomong berduaan," aku Rudi. 

Dedi lagi-lagi heran karena apabila Aep memang mengaku benat, tentu tidak perlu dikawal. 

"Betul-betul. Saya ngereung sama anak saya, gak usah didampingi," ujarnya. 

"aneh," celetuknya. 

Rudi pun berseru kepada Aep

"Aep, kalau memang Aep sayang sama orangtua. Ikutin saran orangtua," kata Rudi.

Rudi juga mengungkap di pertemuan itu Aep sempat bertanya apakah bapaknya tidak ingin pulang. 

Dijawab Rudi kalau dia tidak ingin pulang, dan tetap mau bekerja di rumah Dedi Mulyadi

"Enggak, saya gak mau pulang, tetap mau kerja di sini," tegas Rudi. 

Rudi juga mengungkap dalam pertemuan itu Aep sempat menangis, namun dia tetap tegar karena berharap Aep mau menurut padanya untuk mengungkap kejujuran. 

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Diam-diam Dedi Mulyadi Pegang Data Penting Aep Soal Kasus Vina, Dede Bengong Tidak Bisa Bantah

 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved