Pembunuhan Vina Cirebon
Detik-detik Eky dan Vina Cirebon Kecelakaan Diungkap Ismail dan Adi: Seperti Mabuk, Hantam Tiang PJU
Adi dan Ismail dua saksi mengaku melihat Vina dan Eky kecelakaan di jembatan Talun, Cirebon. Bantah tudingan pembunuhan di kasus Vina Cirebon.
SURYA.co.id - Dugaan kasus Vina Cirebon bukan pembunuhan melainkan kecelakaan tunggal semakin kuat.
Seteah bukti adanya daging yang menempel di baut tiang penerangan jalan umum (PJU), kini muncul dua saksi yang memperkuat dugaan kecelakaan.
Dua saksi ini adalah Adi Haryadi dan Ismail yang mengaku berada di sekitar jembatan Talun, Cirebon saat Vina dan Eky kecelakaan.
Adi Haryadi dan Ismail sama-sama menemui tokoh Jawa Barat, Dedi Mulyadi untuk menceritakan kronologi kecelakaan Vina dan Eky pada 27 Agustus 2016 silam.
Berikut kesaksian keduanya dikutip dari tayangan youtube Kang Dedi Mulyadi Channel:
Baca juga: Video Aep Telpon Pria Diduga Iptu Rudiana Minta Tak Hadir di Sidang Dari Dulu, Sengaja Disebarkan?
Ismail Sebut Eky Seperti Mabok
Ismail mengaku menyaksikan sendiri kecelakaan maut tersebut di Jembatan Layang Talun, Kabupaten Cirebon.
Peristiwa itu teringat karena berbarengan dengan momen spesial sang anak yang melamar calon pasangannya pada 8 tahun silam meski kini hubungan mereka kandas.
"Saya inget pak, anak angkat saya ada acara lamaran (saat itu)" cerita Ismail kepada Dedi Mulyadi di Channel Youtube Kang Dedi Mulyadi yang tayang pada Rabu (7/8/2024).
Ia bercerita 8 tahun silam, tepatnya pada hari Sabtu (27/8/2024), anaknya, Purnomo, hendak melamar Yeni di Desa Watubelah, Cirebon.
Sepulangnya dari rumah Yeni, sekitar pukul 22.15 WIB, Ismail bersama anaknya pulang melewati Jalan Jembatan Layang Talun, Kabupaten Cirebon.
Saat melintas di jembatan itu, mereka berdua melihat pengendara motor yang berboncengan dengan seorang wanita melaju secara ugal-ugalan.
Ismail menduga kuat pengendara motor itu ialah Eky dan Vina.
"Jalannya berlawanan arah. Naik motornya Eky zig-zag kayak orang mabok, saya naik motor lihat," ujar pria yang kini tinggal di Bekasi itu.
"Anak saya juga bilang 'kenapa tuh pak kayak orang mabok'. Terus standing pak. Sambil teriak-teriak kayak orang gembira,"katanya lagi.
Setelah berkendara secara serampangan di jalan umum itu, Eky kehilangan kendali sehingga menabrak trotoar atau median jalan yang berada di tengah.
Usai motornya menghantam trotoar, badan Eky lalu membentur tiang listrik.
"Saya lihat motornya warna biru telor asin sama cat kuning. Helmnya putih merah," katanya.
Ismail melihat kedua korban itu tergeletak dalam kondisi tertelungkup.
Ia sangat meyakini dengan apa yang dilihatnya, bahwa Eky dan Vina tewas karena kecelakaan.
Ismail rela jauh-jauh dari Bekasi menuju rumah Dedi Mulyadi di Subang demi menceritakan kesaksiannya.
Ia sempat tak bertemu dengan Dedi Mulyadi saat pertama kali memutuskan datang ke rumahnya.
Ia sempat menginap di masjid dan SPBU sampai menunggu eks Bupati Purwakarta tersebut pulang dari Yogyakarta.
"Saya yakin enggak salah pak, saya lihat dengan mata kepala saya sendiri pak," pungkasnya sembari menangis.
Adi Sebut Tubuh Eky Menghantam Tiang PJU
Adi Haryadi yang seorang pengusaha rongsok asal Kudus mengaku bahwa pada tahun 2016 silam dia merupakan musafir dengan tujuan berziarah keliling Pulau Jawa dengan jalan kaki.
"Sampai 2 tahun saya baru pulang, ziarah-ziarah saya," kata Adi dikutip dari tayangan Youtube Kang Dedi Mulyadi, Selasa (6/8/2024).
Dia mengaku baru menyadari dan mengingat telah melihat kejadian Vina Cirebon tahun 2016 silam setelah melihat kasus Vina Cirebon ini viral.
Adi mengaku melihat detik-detik Vina dan Eky sebelum dan sesudah jatuh dari sepeda motor di malam itu.
Namun dalam pemberitaan yang ada cukup aneh baginya karena menjadi korban pembunuhan.
Sedangkan apa yang dia lihat dengan mata kepalanya waktu itu adalah murni kecelakaan.
Adi menceritakan bahwa di hari kejadian itu sore harinya hujan mengguyur wilayah Talun Cirebon.
Baru pada malam harinya hujan berubah menjadi gerimis.
Adi saat itu membawa nasi hasil pemberian orang sambil berjalan kaki dengan tujuan jalan kaki arah Rajagaluh Sumedang dan melintasi TKP fly over Talun.
"Saya lagi megang nasi mau makan, dikasih nasi sama orang di jalan, abis gerimis cari tempat teduh saya," kata Adi.
Posisi Adi ada duduk di seberang jalan TKP Vina dan Eky terkapar.
Kondisinya agak sepi, namun beberapa pengendara motor masih melintas.
Tiba-tiba dia melihat sepeda motor melaju kencang kemudian mengalami kecelakaan.
"Saya ngelihat (jatuh), dari jarak kurang lebih 30-25 meter, kelihatan jelas waktu itu,
itu yang laki ngehantem tiang (PJU) langsung ke aspal, motornya ngesrek, yang perempuan ngehantem trotoar," kata Adi.
Setelah dikejutkan kecelakaan itu, dia pun mencoba mendekat kemudian di belakang arah motor Vina dan Eky ada pengendara motor yang juga berhenti.
Pengendara motor ini juga mencoba membantu korban yang sedang terkapar.
Sampai kemudian satu demi satu pengendara motor lain datang disusul kemudian Polisi mendatangi TKP.
"Di belakang itu ada motor berhenti, jauh itu, bukan (yang ngejar), langsung berhenti di situ," kata Adi.
"Yang pas saya (lajur seberang TKP) juga ada motor berhenti, jangan diapa-apain pak, nanti ada apa-apa, ada lagi datang," sambung dia.
Kejadian itu, kata Adi, dilaporkan ke Polisi setelah dia meminta kepada pengendara yang melintas.
Adi pun mengaku tetap berada di TKP sampai kedua korban selesai dievakuasi sebelum akhirnya dia berjalan kaki melanjutkan perjalanan ke arah Sumedang.
Dia juga memastikan bahwa apa yang dia lihat ciri-ciri korban sesuai dengan foto korban Vina dan Eky.
"Saya lihat di situ sampai selesai diangkat," kata Adi.
Adi menantang saksi Banpol Desa Suroto yang memberikan kesaksian berbeda dengannya.
"Banpol desa (Suroto) katanya celana melorot, pertemukan sama saya orangnya, itu fitnah orang yang sudah meninngal. Itu murni kecelakaan," kata Adi.
Adi menjelaskan dia tidak pernah dijadikan saksi di kasus Vina Cirebon tahun 2016 silam.
Setelah korban dievakuasi, Adi melanjutkan jalan kaki keliling pulau jawa.
Adi tidak tahu menahu bahwa kejadian tersebut disebut pembunuhan pada tahun 2016 silam.
"Dulu kan saya jalan kaki pak, gak tahu apa-apa, denger juga baru-baru ini, ramenya juga baru-baru ini kan," kata Adi.
"Masa kok pembunuhan, gitu kan, kan waktu itu yang saya lihat itu," sambung dia.
Kepada Dedi Mulyadi, Adi mengaku siap jika dibutuhkan untuk memberikan kesaksian jika dibutuhkan. (tribun bogor)
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Sosok Musafir Temui Dedi Mulyadi, Bersaksi Lihat Langsung Kecelakaan Vina dan Eky di Flyover Talun
Saksi Kasus Vina Cirebon
kasus Vina Cirebon
Dedi Mulyadi
Kasus Vina Cirebon Bukan Pembunuhan
Iptu Rudiana
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
Tak Tahan Lihat 7 Terpidana Kasus Vina Cirebon, Jutek Ingatkan Prabowo: Jangan Sampai Ada Keranda |
![]() |
---|
Ingat Sudirman Terpidana Kasus Vina Cirebon yang Ditembak Peluru Karet? Tiba-tiba ke Rumah Sakit |
![]() |
---|
7 Terpidana Kasus Vina Cirebon Bisa Lolos Pidana Seumur Hidup dengan Remisi Perubahan, Jutek Beraksi |
![]() |
---|
Kondisi Miris Sudirman Terpidana Kasus Vina Cirebon Usai PK Ditolak, Otto Hasibuan: Harus Dicek |
![]() |
---|
2 Jalan agar Terpidana Kasus Vina Cirebon Bisa Lolos Hukuman Seumur Hidup, Ini Kata Otto Hasibuan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.