Berita Surabaya

Strong Leadership dan Cepat Ambil Keputusan Jadi Keberhasilan Erick Thohir Hadirkan BSI di Indonesia

Direktur Utama PT BSI Hery Gunardi mengatakan penggabungan Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah, dan BRI Syariah, sejatinya bukan perkara mudah.

Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: irwan sy
ist
Menteri BUMN Erick Thohir (tengah) dan Direktur Utama Bank Syariah Indonesia (BSI) Herry Gunardi (kanan), saat perolehan izin usaha kantor cabang penuh BSI di di Dubai, yang dihadiri oleh Duta Besar Indonesia untuk Uni Emirat Arab (UEA) Husin Bagis (kiri), di Dubai International Financial Center (DIFC), Dubai, Uni Arab Emirates pada November 2023 lalu. 

Yuswohady mengatakan Erick mampu mendorong BUMN menjadi lebih profesional dan kompetitif seperti BUMN-BUMN besar dunia seperti Temasek hingga Aramco milik Arab Saudi.

Sebagaimana Aramco yang mulai melakukan diversifikasi bisnis, Erick pun merapikan model bisnis BUMN lebih adaptif.

"Model BUMN sebagai korporasi seperti swasta sudah mulai terlihat, terutama proses efisiensi dan fokus bisnis dengan holdingisasi BSI, Pelindo, PTPN, hingga Ultramikro. Selama ini asetnya kecil-kecil dan terpisah, tentu akan sulit bersaing," sambung Yuswohady.

Selain fokus pada core business masing-masing, Yuswohady juga menilai penerapan digitalisasi mendorong laju transformasi BUMN menjadi lebih cepat.

Yuswohady berharap capaian apik BUMN dapat terus terjaga dan meningkat ke depan.

"Saya berharap momentum ini terus berlanjut di Kementerian BUMN karena sudah ada fondasi. Kesinambungan Kementerian BUMN sangat penting, jangan sampai sudah bagus, tahun depan roboh lagi," lanjut Yuswohady.

Judul buku ini terinspirasi dari orasi ilmiah bertajuk 'Eternitas Transformasi BUMN: Strategi Terobosan untuk Kebangkitan Ekonomi Indonesia Baru' Erick Thohir (ET) saat menerima penganugerahan Doktor Honoris Causa bidang Manajemen Strategis pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Universitas Brawijaya (Unibraw), Malang, Jawa Timur (Jatim), pada Maret 2023.

"Judulnya gajah menari ini idenya dari Pak Erick yang di dalam kuliah pengukuhan di Unibraw, dia katakan BUMN harus besar seperti gajah namun pandai menari flamenco," beber Yuswohady.

Erick ingin BUMN tumbuh lebih besar, namun tetap mampu agile dalam menghadapi dinamika ekonomi dan pasar.

Yuswohady menyebut konsolidasi melalui holding merupakan komitmen Erick untuk mencapai tujuan tersebut.

"Pak Erick ingin BUMN tidak hanya menjadi pemain di dalam negeri, tapi skala bisnis terus meningkat dengan holding," ucap Yuswohady.

Alhasil, kondisi BUMN kini jauh lebih lincah, indah, dan bertenaga bak gajah yang mampu menari flamenco.

Yuswohady menilai hal ini berdampak besar dalam upaya mewujudkan Indonesia sebagai salah satu negara ekonomi terbesar pada 2045.

"BUMN kini benar-benar menjadi pilar dan katalis untuk ekonomi Indonesia," pungkasnya.

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved