Berita Surabaya

Strong Leadership dan Cepat Ambil Keputusan Jadi Keberhasilan Erick Thohir Hadirkan BSI di Indonesia

Direktur Utama PT BSI Hery Gunardi mengatakan penggabungan Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah, dan BRI Syariah, sejatinya bukan perkara mudah.

Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: irwan sy
ist
Menteri BUMN Erick Thohir (tengah) dan Direktur Utama Bank Syariah Indonesia (BSI) Herry Gunardi (kanan), saat perolehan izin usaha kantor cabang penuh BSI di di Dubai, yang dihadiri oleh Duta Besar Indonesia untuk Uni Emirat Arab (UEA) Husin Bagis (kiri), di Dubai International Financial Center (DIFC), Dubai, Uni Arab Emirates pada November 2023 lalu. 

SURYA.co.id | SURABAYA - Keberhasilan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir membentuk PT Bank Syariah Indonesia (BSI) pada 2021 menjadi tonggak pencapaian bagi perbankan syariah dalam negeri.

Cita-cita negeri memiliki bank syariah yang mumpuni pun terealisasi berkat sinergi dan transformasi.

Direktur Utama PT BSI Hery Gunardi mengatakan penggabungan Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah, dan BRI Syariah, sejatinya bukan perkara mudah.

"Namun, Pak Erick mampu melewati tantangan tersebut dan mewujudkan mimpi bangsa yang selama ini terpendam. Dia punya strong leadership dan gesit mengambil keputusan. Seorang pemimpin yang decisive," kata Hery di Jakarta, Selasa (30/7/2024).

Kesaksian Hery terhadap leadership style atau gaya kepemimpinan Erick tertuang dalam buku berjudul 'Elephant Learns Flamenco : BUMN Menuju Indonesia Emas 2045'.

Buku karya Indonesia Brand Forum (IBF) dan PT Balai Pustaka ini diluncurkan dalam gelaran IBF 2024 di Jakarta, Rabu (31/7/2024).

Berisi perjalanan serta strategi BUMN dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, termasuk menyoroti kepemimpinan Erick Thohir serta keberadaan Akhlak sebagai core values BUMN.

"Dalam buku ini, para direktur utama BUMN menyampaikan model interaksi dan kepemimpinan Erick dalam lima tahun terakhir," jelas Yuswohady, Founding Director IBF.

Keberhasilan sebuah transformasi sangat dipengaruhi dan diwarnai oleh leadership style pemimpinnya.

Begitupun dengan transformasi BUMN selama lima tahun terakhir.

"Untuk memahami leadership style ini, pendekatan riset yang saya lakukan agak berbeda. Saya bukan menggalinya secara langsung dari Pak Erick Thohir, tapi justru dari para Dirut BUMN yang berinteraksi dan merasakan praktik kepemimpinannya," ungkap Yuswohady.

Dia menyebut Erick menjadi aktor utama di balik kesuksesan BUMN dalam lima tahun terakhir.

Mampu menjaga tren positif kinerja BUMN hingga kontribusi kepada negara melalui pajak, PNBP, dan dividen.

Yuswohady menyoroti gaya kepemimpinan Erick yang membuat BUMN mampu bersaing di kancah global.

Aset BUMN saat ini yang sebesar Rp 8.978,1 triliun dan pendapatan sebesar Rp 2.292,5 triliun tercatat sudah jauh lebih besar dari superholding BUMN di Singapura yakni Temasek.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved