Berita Jombang

Gus Dur Pernah Membawa Pulang, Mata Air di Makam Mbah Sayyid Jombang Dipercaya Sembuhkan

Itu membuat penduduk sekitar tidak berani melakukan renovasi besar-besaran seperti yang terjadi pada Kompleks Makam Troloyo.

Penulis: Anggit Puji Widodo | Editor: Deddy Humana
surya/Anggit Puji Widodo (anggitkecap)
Makam Mbah Sayyid Ismai'l di Desa Janti, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang yang konon memiliki sumber mata air yang bisa menyembuhkan penyakit. 

SURYA.CO.ID, JOMBANG - Di tengah kultur agamis yang kuat di Kabupaten Jombang, masih terselip keyakinan yang bisa bernuansa klenik tetapi diyakini masyarakat. Salah satunya adalah sumber mata air di dekat makam Mbah Sayyid Ismai'l, seorang ulama Islam yang legendaris di Kota Santri itu.

Keyakinan masyarakat setempat, air dari sumber di dekat makam itu konon bisa menyembuhkan penyakit. Keyakinan itu masih dipegang sebagian masyarakat di daerah yang menjadi tempat lahirnya organisasi masyarakat Islam Nahdlatul Ulama (NU) tersebut.

Makam Maulana Sayyid Ismail menjadi salah satu sumber sejarah persebaran Islam yang perlu ditelusuri. Makam Mbah Sayyid berada di Desa Janti, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang.

Dari sejarahnya, sosok Sayyid Ismail masih berhubungan dengan makam wali di Troloyo, Mojokerto. Dan tidak banyak yang menyadari bahwa makam leluhur religius ini berdampingan dengan makam penduduk sekitar.

Konon dari makam tersebut terdapat sumber mata air yang disebut tidak akan pernah habis dan disebut bisa menyembuhkan penyakit.

Juru kunci makam Sayyid Ismail, Abdul Madjid mengatakan, ia kerap mendengar cerita jika sumber mata air di sumur tersebut dapat menyembuhkan penyakit. Namun soal kebenaran informasi tersebut ia menyerahkan kembali ke pribadi masing-masing.

"Air yang keluar memang sebagai informasinya bisa menyembuhkan berbagai penyakit. Tetapi untuk ini lagi-lagi semua kembali ke setiap orang," kata Madjid epada SURYA, Minggu (21/7/2024).

Munculnya sumber mata air dari satu tempat pastinya tidak langsung muncul begitu saja. Dikatakan, kemunculan sumber mata air ini awalnya tidak disengaja.

Ia menceritakan, awalnya bermula dari tiang penyangganya teras makam yang sering ambles sehingga sekitar lokasi makam kerap digenangi air. Karena itu, warga pun melakukann beberapa kali perbaikan.

Pada proses perbaikan itu, para pekerja tidak sengaja menemukan air yang keluar dari bawah tanah. "Waktu itu akan ada perbaikan teras karena ambles terus. Setelah dilihat di lokasi itu, rupanya ada air yang keluar," ungkapnya.

Air yang muncul dari bawah tanah yang tiba-tiba itu membuat para pekerja heran. Sempat didiamkan, berharap aliran air berhenti, namun setelah dilihat keesokan harinya ternyata aliran air semakin deras dan tidak berhenti.

Para pekerja dan warga sekitar pun mulai penasaran hingga menggali tanah dan jadilah sumur yang ada di lokasi makam sampai saat ini.

Mulanya, ia tidak mengetahui dari mana sumber air itu muncul, namun dari berbagai cerita yang ia kumpulkan, ia meyakini bahwa sumber mata air itu berasal dari Sunan Ampel.

Lantaran air yang keluar disebutnya berbeda dengan air yang mengalir rumah warga. "Aliran airnya beda sama punya warga," ungkapnya.

Cerita menarik yang pernah ia alami semasa hidupnya bersinggungan dengan makam tersebut, adalah kisah Presiden keempat RI, KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, saat mengunjungi makam Mbah Sayyid.

Sumber: Surya
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved