Berita Mojokerto

Pemkot Mojokerto Kerahkan 426 Nakes untuk Implementasi Integrasi Layanan Primer Kemenkes 2024

Pemkot Mojokerto mengerahkan 426 tenaga kesehatan (nakes) untuk kick off pelaksanaan implementasi ILP 2024

Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: irwan sy
mohammad romadoni/surya.co.id
Pj Wali Kota Mojokerto, M Ali Kuncoro, di acara kick off implementasi Integrasi Layanan Primer (ILP) di Kota Mojokerto. 

SURYA.co.id | MOJOKERTO - Pemkot Mojokerto mengerahkan 426 tenaga kesehatan (nakes) untuk kick off pelaksanaan implementasi Integrasi Layanan Primer (ILP) 2024.

Program ILP 2024 dari Kemenkes RI tersebut adalah penguatan untuk pelayanan kesehatan primer, yang meliputi pelayanan kesehatan di Puskesmas, Posyandu dan Pustu.

Pj Wali Kota Mojokerto, M Ali Kuncoro, mengatakan implementasi ILP merupakan kegiatan konkret sebagai upaya transformasi di sektor kesehatan.

Terlebih, program ILP sebagai promotive dan preventif kesehatan masyarakat yang mandiri di semua kelompok umur, mulai usia bayi, balita, usia sekolah, kelompok usia produktif hingga lansia.

“Jadi semuanya sudah harus kolaborasi multi stakeholder. Kebersamaan tidak bisa egosentris, dan hari ini sudah kita lakukan seluruh kepala OPD kita minta komitmennya, sehingga Pemerintah Kota Mojokerto ini concern dalam bidang kesehatan,” jelasnya, Kamis (18/7/2024).

Ia mengungkapkan sesuai data BPS Indeks Kesehatan Kota Mojokerto tahun 2023, di atas indeks kesehatan Provinsi Jawa Timur.

“Indeks Kesehatan Kota Mojokerto 0,86 di atas angkarata-rata provinsi yaitu 0,84. Kita tidak boleh cepat berpuas diri, karena saat ini seluruh daerah telah berpacu melakukan kinerja-kinerja produktif supaya masyarakatnya semakin sejahtera dan bahagia,” bebernya.

Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DinkesP2KB) Kota Mojokerto, Farida Mariana, menerangkan ILP telah mulai dilakukan sejak akhir 2022 dengan sosialisasi dan dilanjutkan uji coba di 11 Posyandu, pada bulan Juli 2024.

“Untuk target ke depan, ILP akan dilaksanakan di 63 Posyandu dan enam Puskesmas di Kota Mojokerto," cetusnya.

Menurut dia, pihaknya mengerahkan tenaga kesehatan dan kader-kader motivator untuk mendukung implementasi ILP tersebut.

“Kita memiliki 426 tenaga kesehatan, 83 prameswari, 1621 kader motivator, 306 TPK, 786 kader kesehatan remaja, dan 222 kader KB,” paparnya.

Dikatakan Farida, implentasi ILP  pencatatan dan pelaporan semakin mudah karena Kota Mojokerto telah memiliki aplikasi Gayatri.

“Alhamdulillah, Kota Mojokerto punya aplikasi Gayatri yang itu menajadi muara semua proses pelayan kesehatan. Sehingga, semuanya bisa dicatat, dilaporkan dan dianalisa,” tandasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved