Berita Viral

Hukuman Suwardi Sopir Ambulans yang Tega Turunkan Jenazah di Jalan, Sang Oknum Pasrah, Siap Dipecat

Setelah kasusnya sopir ambulans turunkan jenazah di jalan viral, Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat akhirnya turun tangan mengatasinya.  

Editor: Musahadah
kolase kompas TV/tribun pontianak
Suwardi, sopir ambulans yang tega menurunkan jenazah bayi karena keluarga tak bau bayar ongkos tambahan. 

Ridwan menyebut, ambulans dengan bahan bakar Dexlite tersebut tidak direkomendasikan digunakan ke luar kota. Dengan alasan selisih harga BBM dengan Perbup.

"Kalau digunakan itupun atas persetujuan direktur dan biaya dibebankan ke rumah sakit. Itu alternatif terakhir. Kalaupun ada selisih bayar, kita yang tanggung bukan keluarga pasien," ujar Ridwan.

Ridwan mengklaim jika semua jenis operasional ambulans sudah diatur dalam Perbup, baik BBM, biaya sopir dan perawat.

Bahkan, BBM ambulans juga sudah terisi dan siap digunakan.

"Sudah ada uang operasional di Perbup. Ada uang sopir perawat bensin semua dibayarkan kalau dia sudah kerja. Uang baru dikasih setelah kerja. BBM selalu tersedia. Kan diisi umpamanya sopir berangkat setelah digunakan diisi lagi," jelasnya.

"Dexlite sebenarnya tidak kita rekomendasikan ya karena ada selisih harga. Kalaupun darurat selisih itu tidak boleh dibebankan ke pasien. Harus rumah sakit yang tanggung. Karena mobil itu memang digunakan di kota saja," beber Ridwan.

Soal narasi yang berkembang oknum sopir menurunkan jenazah bayi di jalan, Ridwan menyebut sebenarnya sopir berencana ganti mobil yang standar Perbup menggunakan pertalite.

"Mungkin ada komunikasi tidak pas antara sopir dengan keluarga pasien. Sampai akhirnya tidak jadi menggunakan ambulans kita," katanya.

Ridwan memastikan, pelayanan terhadap pemulangan jenazah bayi ke Nanga Mau sudah sesuai dengan SOP.

Keluarga juga sudah membayar Rp 690.000 ke kasir RSUD untuk ambulans.

"Cuman memang beliau berusaha meminta lebih. Itu diluar pengetahuan kami dan dia sudah minta maaf. Ada konsekuensi nanti dari managemen ada aturan kepegawaian akan kami tindaklanjuti. Kami minta maaf memang tidak semua sopir. Ada oknum," ujar Ridwan. 

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunPontianak.co.id dengan judul Sopir Ambulance di Sintang Minta Tambahan Tarif Rp600 Ribu, Jenazah Bayi Terpaksa Diturunkan di SPBU

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunPontianak.co.id dengan judul SANKSI Tegas untuk Oknum Sopir Ambulance di Sintang yang Telantarkan Jenazah Bayi

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved