Berita Jember

2.684 Alumni Universitas Jember yang Lulus Tahun 2023 Belum Bekerja

Sekadar informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat warga Kabupaten Jember berstatus pekerja pada 2023 sebanyak 1.428.908 orang.

Penulis: Imam Nahwawi | Editor: Titis Jati Permata
Foto Istimewa Humas Universitas Jember
Kepala UPA Pengembangan Karier dan Kewirausahaan Universitas Jember Dr. Rokhani (kanan) meninjau UNEJ Career Expo 2024 di Gedung Soetardjo Universitas Jember. 

Oleh karena itulah, Fendi menilai, peran alumni menjadi sangat penting dalam memajukan Kampus Tegalboto ini.

Karena mereka punya andil besar dalam menfasilitasi adik tingkatnya bisa masuk di pasar kerja.

"Pada masa transisi inilah diperlukan peran serta alumni, dari dunia Pendidikan masuk dunia kerja dan bisa jadi langsung ditangkap oleh dunia kerja. Untuk itu alumni bagian sebenarnya yang tidak terpisahkan dari perguruan tinggi, maka kita dorong untuk memikirkan ini sema," jlentrehnya.

Mengingat dalam kurun lima tahun mendatang, kata Fendi, telah memasuki bonus demografi dan jumlah angkatan kerjanya semakin meningkat. Tetapi ada ancaman baru yang perlu dipahami bersama.

“Ada yang perlu dipahami bersama, bahwa peluang kerja mulai digeser dengan tekhnologi informasi, Artificial Intelligence (AI), ataupun komputerisasi, efisiensi perusahaan pasti akan dilakukan. Maka yang perlu diantisipasi adanya peluang-peluan kerja baru dil uar dari kerja-kerja yang konvensional,” imbuhnya.

Sekadar informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat warga Kabupaten Jember berstatus pekerja pada 2023 sebanyak 1.428.908 orang.

Dari total tersebut mereka yang lulusan perguruan tinggi hanya 6,45 persen.

Meskipun Tingkat Kesempatan Kerja (TKK), persentasenya mencapai 95,99 persen. Sementara Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di Jember pada 2023 hanya 72,30 persen dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) hanya 4,01 persen.

Rata-rata penduduk yang bekerja di Kabupaten Jember didominasi lulusan Sekolah Dasar (SD) dengan persentase 53,70 persen.

Kemudian disusul pekerja dengan lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebanyak 16,32 persen.

Kemudian untuk penduduk bekerja dengan lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) hanya 14,53.

Sementara yang mengenyam pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) cuma 9 persen.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Jember Suprihandoko mengatakan kalau serapan lulusan perguruan tinggi serapannya kecil. Seharusnya pemerintah dan kampus sama-sama bisa koreksi diri.

"Harusnya (pemerintah dan perguruan tinggi) sama-sama koreksi diri, Kira-kira pelatihan apa yang mahasiswa butuhkan agar bisa masuk di pasar kerja dan pasar industri," tanggapnya.

Mengingat, kata dia, Disnaker Jember sempat memperoleh keluhan dari investor pada akhir 2023.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved