Berita Kota Surabaya

Mulai Ada Jambret dan Pesta Miras di Wisata Kota Lama, Satpol PP Surabaya Perketat Pengamanan

"Kok kesannya gak dijaga, setelah sarana prasarana hilang, jambret, besok-besok bisa ada begal. Ini sebenarnya wisata uji nyali?"

Penulis: Tony Hermawan | Editor: Deddy Humana
surya/Tony Hermawan
Tiga anggota Satpol PP Surabaya berpatroli menggunakan sepeda angk mengamankan para pengunjung Kota Lama Surabaya dari pelaku tindak kriminal. 

SURYA.CO.ID, KOTA SURABAYA - Pengamanan kawasan wisata dari ancaman pelaku kriminal, menjadi syarat mutlak apalagi untuk Wisata Kota Lama Surabaya yang mencakup area cukup luas.

Pemkot Surabaya pun merespons cepat tindak kriminal jalanan yang mulai terjadi di wisata heritage yang diresmikan pada 3 Juli 2024 lalu. Kamis (11/7/2024) siang, terlihat tiga anggota Satpol PP berkeliling area Taman Surabaya dengan naik sepeda angin.

Sebagai catatan, sudah terjadi beberapa kasus pencurian di destinasi wisata baru itu, di antaranya kursi sarana prasarana amblas dan penjambretan handphone milik wisatawan yang sedang berkeliling naik becak.

Dalam patroli bersepeda itu, petugas Satpol PP sesekali mendatangi pengunjung yang berswafoto atau membuat konten vlog. Aparat tersebut mewanti-wanti para pengunjung agar selalu waspada selama berada do area Kota Lama.

Langkah preventif itu dilakukan bukan tanpa sebab. Kawasan wisata heritage bernuansa zona Eropa dan Pecinan itu mulai tergolong rawan. Pernah ada kejadian seorang pengunjung kehilangan tas berisi dompet dan handphone.

"Ceritanya, saat itu ada sekumpulan anak muda latihan dance di pelataran Taman Surabaya. Ada satu orang menaruh tas di pohon dekat tempat latihan, nah ketika kembali ternyata tas sudah hilang," ungkap Andre, seorang warga setempat.

Selain itu, pernah ada pengunjung nongkrong di sana sambil bareng-bareng menenggak minuman keras (miras). Kejadiannya, di balkon toko suvenir UMKM di sisi Timur samping Taman Surabaya. Padahal tempat yang digunakan untuk mabuk-mabukan itu persis di depan pos polisi.

Rentetan peristiwa berurutan itu menjadi sorotan masyarakat terkait sistem keamanan Wisata Kota Lama di Surabaya. "Kok kesannya gak dijaga, setelah sarana prasarana hilang, jambret, besok-besok bisa ada begal. Ini sebenarnya wisata uji nyali?" seloroh Andri, warga lain.

Samudra, seorang anggota Satpol PP Surabaya yang saat itu bertugas di Kota Lama menjelaskan, setiap hari wisata baru di Surabaya Utara itu sudah dijaga ketat selama 24 jam.

Skemanya, dalam setiap 12 jam ada 10-15 anggota yang bergantian siaga. Mereka kemudian membagi-bagi tugas menjaga Jalan Rajawali, Jembatan Merah, gang-gang kecil samping Polrestabes Surabaya, hingga Kya-Kya.

"Ada yang patroli mobiling naik mobil setiap 3 jam sekali. Ada juga naik sepeda keliling sesering mungkin. Nah, ada juga yang bertugas memantau layar monitor yang terhubung kamera CCTV," ungkap Samudra.

Ia menambahkan, CCTV di kota Lama dipasang di 38 titik dan semuanya dalam kondisi aktif dan bisa merecord. Sesuai arahan dari pimpinannya ketika ada peristiwa, segera mungkin menghubungi Command Center untuk kemudian dihubungkan kepada polisi. ****

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved