Berita Jember

Lulusan SD Meningkat, Dindik Jember Berharap Ruang Kelas SMP Ditambah Untuk Menampung Pendaftar

Pemkab Jember menginginkan semua anak usia sekolah bisa tertampung di lembaga pendidikan supaya mendapat pembelajaran layak.

Penulis: Imam Nahwawi | Editor: Deddy Humana
surya/imam nahwawi (imamNahwawi)
Kepala Dinas Pendidikan Jember, Hadi Mulyono. 

SURYA.CO.ID, JEMBER - Kekurangan murid baru pusing, sebaliknya murid baru terlalu banyak sekolah juga pening. Fenomena itu yang sedang terjadi di Jember, di mana jumlah lulusan SD meningkat tajam namun jumlah pendaftar tidak sebanding dengan daya tampung di kelas di SMP.

Atas situasi itulah, Pemkab Jember sudah seharusnya melakukan penambahan jumlah ruang kelas untuk SMP agar bisa menampung semua lulusan SD yang mendaftar masuk.

Pada tahun ajaran baru 2023-2024 ini, jumlah siswa yang lulus dari SD di Jember lebih banyak ketimbang lulusan SMP. Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Jember, Hadi Mulyono mengungkapkan, pada 2024 siswa yang lulus SD mencapai 28.000 anak, sementara lulus SMP hanya 22.000 anak.

"Sehingga ada tambahan 5.000 atau 6.000 siswa baru yang seharusnya masuk SMP. Sehingga SMP-SMP membutuhkan ruang kelas baru untuk menampung tambahan murid itu," kata Hadi, Selasa (9/7/2024).

Menurutnya, pemda perlu melakukan penambahan ruang kelas di SMP Negeri, agar para lulusan SD tersebut bisa tetap tertampung. "Perkembangannya bukan hanya jumlah sekolah, tetapi juga butuh ruang kelas yang baru," kata Hadi.

Hadi juga mengapresiasi sejumlah pondok pesantren yang juga membuka sekolah SMP baru. Sehingga hal itu membantu pemerintah atas beban kekurangan ruang kelas di SMP umum. "Jadi ada partisipasi dari lembaga lain untuk membuka sekolah dan ruang kelas yang baru. Sehingga anak sekolah bisa tertampung semua," katanya.

Mengingat Pemkab Jember menginginkan semua anak usia sekolah bisa tertampung di lembaga pendidikan supaya mereka mendapat pembelajaran layak.

"PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) juga masih ada walau tidak semua kecamatan ada. Di Kabupaten Jember,ada sekitar 16 PKBM. Dari 14 PKBM bertambah 2 PKBM. Jadi Kejar Paket (Kelompok Belajar) masih ada,” kata Hadi.

Menanggapi hal itu, Ketua Fraksi Partai NasDem di DPRD Jember, David Handoko Seto menilai pelayanan pendidikan selama ini hanya menekankan penambahan fasilitas.

"Bukan justru menegaskan pada bagaimana meningkatkan kualitas fasilitas pendidikan terutama di ruang kelas yang kinerjanya masih rendah," kata David.

Mengingat sejak 2020 hingga 2023, Jember tidak mengalami perubahan jumlah ruang kelas di sekolah, dan justru menurun sangat tajam

"Dari 70 persen menjadi 56 persen untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI). Penurunan juga terjadi pada ruang kelas SMP/MTs dari 71 persen menjadi 56 persen," ungkap David. ****

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved