Wawancara Eksklusif
Figur Andalan Pemkot Surabaya Penjaga Stabilitas Harga, Sukses Ramaikan Pasar Lewat Senja Surya
Direktur Utama PD Pasar Surya Agus Priyo Akhirono mengungkapkan sejumlah strategi pihaknya dalam membangun pasar tradisional di Surabaya.
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID, SURABAYA - Keberhasilan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk menekan inflasi menjadi 2,35 persen (yoy) hingga pertengahan tahun 2024 menjadi buah kerja seluruh stakeholder, terutama pelaku pasar tradisional.
Perusahaan Daerah (PD) Pasar Surya sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Surabaya, pengelola pasar pun ikut berkerja keras membantu menstabilkan harga agar daya beli tetap terjaga.
Direktur Utama PD Pasar Surya Agus Priyo Akhirono pun mengungkap strategi pihaknya, menjalankan arahan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dalam menjaga peluang ekonomi pasar agar tetap eksis.
Diakuinya, mengembangkan pasar tradisional di tengah gempuran modernisasi menjadi tantangan yang tak mudah.
Sejak pihaknya dipercaya memimpin PD Pasar Surya pada pertengahan 2022, perusahaan ini sukses mengeksekusi sejumlah kebijakan hingga kembali reborn, terutama pasca pandemi.
Dalam wawancara eksklusif dengan Pemimpin Redaksi Tribun Jatim Network Tri Mulyono, Agus Priyo Akhirono pun mengungkap sejumlah strategi pihaknya dalam membangun pasar tradisional di Surabaya. Berikut petikan wawancaranya:
SURYA: Bagaimana awal Anda bergabung dalam jajaran Direksi PD Pasar Surya Surabaya?
Agus Priyo Akhirono: Saya lahir di Surabaya. Besar dan bersekolah juga di Surabaya. Saya masuk jenjang perguruan tinggi dengan masuk fakultas ekonomi jurusan manajemen di Universitas Airlangga, juga di Surabaya.
Hingga kemudian menekuni bisnis. Dari situ, kami berpikir untuk mengabdi kepada Kota tercinta, khususnya warga Surabaya. Membantu pembangunan di Surabaya, khususnya dari sektor ekonomi.
Kami lantas mendapatkan tawaran untuk mengikuti proses seleksi di Direksi PD Pasar Surya dan akhirnya terpilih lolos seleksi.
SURYA: Program apa yang Anda tawarkan?
Agus Priyo Akhirono: Kami ingin menyampaikan kepada masyarakat Surabaya bahwa pasar sudah berubah.
Dahulu mungkin pasar kurang nyaman karena berbagai dinamikanya, sekarang sudah berubah.
Harapannya, semakin banyak pengunjung yang datang ke pasar. Untuk mengenalkan itu, kami siapkan banyak program. Misalnya, kami membuat program Senja Surya secara berkala dengan memilih lokasi di beberapa pasar secara bergantian.
SURYA: Senja Surya menjadi sesuatu yang baru. Bagaimana Anda menjalankan ini?
Agus Priyo Akhirono: Senja Surya merupakan kepanjangan dari Seneng Njajan Ning Pasar Surya.
Njajan di sini merupakan food and beverage. Jadi, fokusnya ke makanan dan snack kuliner yang kami siapkan.
Kami bikin acara sejak 18.00 - 21.30 WIB selama 7 hari untuk empat bulan sekali. Pedagangnya dari dalam pasar maupun beberapa dari luar. Di situ ada hiburan akustik seperti kafe. Bahkan saat penutupan ada musik DJ. Mungkin menjadi yang pertama pertunjukan musik DJ di pasar.
Alhamdulillah, pengunjung cukup antusias. Omzet pedagang juga meningkat. Rencananya, ini akan kami lakukan di bulan-bulan ke depan.
SURYA: Selain memberikan new experience kepada pengunjung agar mereka datang ke pasar, adakah strategi lain yang disiapkan PD Pasar Surya untuk membantu pedagang menghadapi era digitalisasi?
Agus Priyo Akhirono: Kami melakukan pelatihan marketing digitalisasi. Kami bekerja sama dengan Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan Kota Surabaya untuk melakukan webinar misalnya.
Kami datangkan content creator untuk menceritakan pengalaman mereka.
Pedagang kami ikut. Pedagang akan tahu, bagaimana sih strategi menawarkan barang di media sosial. Pemasaran digital ini menjadi penghuni lapak mereka dengan calon pembeli.
SURYA: Terhadap fasilitas di pasar, adakah revitalisasi yang mengarah pada konsep digitalisasi?
Agus Priyo Akhirono: Tentu. Selama ini seringkali muncul pertanyaan dari calon pembeli, (penjual) yang (menjual barang) murah di mana? Cabai yang murah di mana? Ayam potong di mana? Sehingga, kami buat aplikasi yang menyampaikan informasi pasar mana yang menjual satu barang. Di situ juga ada harganya.
Untuk cabai misalnya, ada di mana? Untuk ayam di mana? Selain itu, kami juga tengah menyiapkan monitor yang akan menampilkan harga di masing-masing pasar. Ini bisa dilihat oleh calon pembeli sehingga bisa mengetahui harga lebih awal.
Sebelumnya sudah ada, namun manual. Ke depan kami digitalisasi sehingga harga update dan bisa terintegrasi dengan aplikasi.
SURYA: Wali Kota Surabaya, Bapak Eri Cahyadi juga serius dalam menekan laju inflasi di Surabaya. Untuk masalah ini, bagaimana kontribusi PD Pasar Surya?
Agus Priyo Akhirono: Saat saya masuk, saya dipanggil Pak Wali Kota. Beliau ingin pasar masuk dalam pengendali inflasi daerah. Padahal kalau berdasarkan aturan, PD RPH hanya mengelola stan, bukan mengelola harga.
Namun, arahan dari Pak Wali, kami juga diminta bergabung dalam tim ini karena dianggap mengerti harga pasokan dibandingkan dinas.
Sehingga, kami jalankan step by step menyesuaikan dengan kecepatan kerja dari Pak Wali. Alhamdulillah inflasi bisa terkendali.
Bagaimana caranya? Kami kerja sama melalui dinas terkait dan daerah pemasok komoditas.
Selain itu, melalui aplikasi, kami sampaikan kepada pedagang untuk mendapatkan harga-harga terbaik kepada daerah maupun distributor. Pola-pola ini yang kemudian bisa menurunkan inflasi.
SURYA: Pola kerja sama antar daerah ini mendapat sambutan baik dari luar?
Agus Priyo Akhirono: Tentu kerja sama yang dilakukan belum sampai b-to-b, namun government to government.
Ketika sudah MoU, kami memberikan data awal soal komoditas mana yang perlu masuk dalam kerja sama, sekaligus menjadi bahan untuk dieksekusi.
SURYA: Bagaimana kontribusi pasar dalam menjaga pertumbuhan ekonomi?
Agus Priyo Akhirono: Inflasi juga berkaitan pertumbuhan ekonomi. Agar pertumbuhan ekonomi tinggi, inflasi harus ditekan.
Di Surabaya, Bapak Wali Kota berhasil membuat ekonomi naik dengan membuat inflasi tetap di bawah. Arahan dari Pak Wali, kami diminta untuk kerja terus sekaligus memastikan harga terjangkau dan ekonomis tumbuh.
SURYA: Adakah pengalaman menarik saat harus berhadapan dengan pedagang maupun pembeli?
Agus Priyo Akhirono: Pasar terdiri dari berbagai karakter. Teman-teman yang ada di pasar ingin sama-sama maju. Kami fasilitasi untuk sama-sama maju.
Pernah kesulitan kendala bahasa. Namun, teman-teman pedagang ketika kami berikan penjelasan agar menjalankan aturan yang kami buat untuk kepentingan bersama, Alhamdulillah tak ada masalah.
Kami sering turun blusukan untuk mendengar dan menyelesaikan permasalahan di bawah.
SURYA: Harapan untuk pasar ke depan?
Agus Priyo Akhirono: Angan-angan saya, pasar bisa berubah lebih nyaman tanpa merubah rohnya pasar tradisional.
Bagaimana pun, pasar bisa menjadi motor penggerak ekonomi. Kami sebagai pengelola sekitar 60 pasar tradisional di Surabaya sudah seharusnya bisa memberikan pelayanan baik.
Selain menjadi pusat ekonomi, pasar juga menjadi tempat interaksi sosial.
Ikuti Update Berita Menarik Lainnya di Google News SURYA.co.id
wawancara eksklusif
Direktur Utama PD Pasar Surya Agus Priyo Akhirono
PD Pasar Surya
Senja Surya
Pemkot Surabaya
Surabaya
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi
Agus Priyo Akhirono
Wawancara Eksklusif Zulia Mahendra, Putra Sulung Amrozi Pelaku Bom Bali yang Kini Cinta Indonesia |
![]() |
---|
Wawancara Eksklusif Gubernur Khofifah, Sukses Bawa Jatim Jadi Provinsi Terdepan di Indonesia |
![]() |
---|
Wawancara Eksklusif Ketua DPRD Jombang Hadi Atmaji, Optimisme Tinggi dari Kursi Legislatif |
![]() |
---|
Wawancara Eksklusif - Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Sang Bunga Desa yang Majukan Wisata |
![]() |
---|
Wawancara Eksklusif - Gebrakan Bupati Gus Fawait, Warga Jember Gratis Berobat di Faskes se-Indonesia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.