Berita Viral

Kematian Zhang Zhi Jie Diduga Alami Aritmia, Dokter Asal China Sorot Tim Medis AJC 2024 Lalai

Penilaian itu dia lontarkan setelah mengetahui sang atlet mengalami gejala kejang-kejang sebelum akhirnya menghembuskan nafas terakhir

Penulis: Wiwit Purwanto | Editor: Wiwit Purwanto
Tangkap Layar YouTube Badminton Asia
Zhang Zhi Jie tiba-tiba ambruk dan mengalami kejang saat berhadapan dengan wakil Jepang, Kazuma Kawano di pertandingan pamungkas Grup D Kejuaraan Junior Asia, Minggu (31/6/2024) 

SURYA.CO.ID - Kabar duka dari dunia badminton meninggalnya pebulu tangkis tunggal putra China, Zhang Zhi Jie (17), memantik reaksi keras dari publik Negeri Tirai Bambu.

Salah satu adalah dokter asal China yang menjabat sebagai wakil kepala Unit Gawat Darurat di Zhejiang Chinese Medical University.

Dokter tersebut bernama Lu Xiao. Dia membuat dugaan penyebab meninggalnya Zhang Zhi Jie saat melakoni pertandingan di Asia Junior Championship (AJC) 2024 di Yogyakarta, Minggu (30/6/2024). 

Dalam sudut pandangnya, Zhang Zhi Jie mengalami Aritmia, atau henti jantung. 

Penilaian itu dia lontarkan setelah mengetahui sang atlet mengalami gejala kejang-kejang sebelum akhirnya menghembuskan nafas terakhir ketika dibawa ambulans untuk dilarikan ke rumah sakit.

Baca juga: Profil Zhang Zhi Jie Pebulu Tangkis China Yang Ambruk Dan Meninggal Saat Kejuaraan Asia Junior 2024

"Atlet muda seperti itu meninggal mendadak, dan di sana jelas kejang-kejang sebelum kematian mendadak," terang Lu Xiao, dikutip dari media asal China, Singtao.

"Itu mungkin Aritmia (henti jantung)," terangnya menambahkan.

Tak jarang, kita mendengar berita seorang atlet mengalami henti jantung saat tengah bertanding.

Nah faktanya, aritmia atau gangguan irama jantung adalah gangguan pada sistem kelistrikan jantung yang menyebabkan denyut jantung menjadi lebih lambat (bradikardi), lebih cepat (takikardi), atau tidak beraturan.

Denyut jantung sendiri dikendalikan oleh sistem kelistrikan sehingga dapat berdenyut dengan irama yang teratur. Normalnya, jantung akan berdenyut 60-100 kali/menit.

Saat tidak berdenyut dengan normal, jantung tidak dapat memompa darah sebagaimana mestinya dan mengakibatkan gangguan asupan darah ke organ tubuh lainnya.

Kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan pada jantung dan organ penting lainnya.

Dalam hal ini Lu Xiao kemudian menyorot kerja tim media di AJC 2024, yang dinilai tidak sigap dalam memberikan pertolongan pertama kepada Zhang Zhie Jie.

"Kunci pertolongan pertama adalah staf medis atau orang yang berada di sekitar harus segera menilai situasi dan melakukan CPR di lokasi, mendapatkan AED dan melakukan defibrilasi," katanya menerangkan.

AED (automated external defibrillator) adalah sebuah alat medis yang berfungsi untuk menganalisis dan memberikan kejutan listrik secara otomatis kepada seseorang yang mengalami henti jantung.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved