UPN Veteran Jatim Buat Bilingual Guidebook dan Pelatihan Bahasa Inggris Buat Wisata Trenggalek

SURYA.co.id, Surabaya - Jajaran akademisi dari UPN “Veteran” Jawa Timur berkolaborasi dengan local stakeholders pemerintah Desa Wonocoyo, Kec. Panggul, Kab. Trenggalek melaksanakan salah satu program tridharma perguruan tinggi, yakni pengabdian kepada masyarakat dengan skema Program Kemitraan Masyarakat Edukasi (PKM EDU) berupa pembuatan bilingual guidebook dan pelatihan Bahasa Inggris untuk Pariwisata (English for Tourism) pada Kamis-Jumat, 27-28 Juni 2024.

Bilingual guidebook ini diperuntukkan kepada para pengelola destinasi wisata di Kecamtan Panggul, termasuk destinasi Pantai Pelang, Pantai Kuyon, Pantai Konang, dan Pantai Kili-Kili untuk memudahkan mereka berlatih Bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar saat guiding. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat sendiri dilakukan di Pantai Kili-Kili, tempat konservasi penyu di area pantai selatan Kabupaten Trenggalek.

Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh tim akademisi UPN Veteran Jawa Timur juga dihadiri oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Trenggalek, Drs. Sunyoto, beserta staf Disbudapar Trenggalek lainnya.

Adapun local stakeholders diwakili oleh Eko, selaku Sekretaris Desa Wonocoyo, yang didampingi oleh Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Pantai Kili-Kili, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Wonocoyo, dan kelompok masyarakat lainnya di Kecamatan Panggul.

Kegiatan dibuka dengan pengantar oleh perwakilan akademisi UPN Veteran Jawa Timur, Pemerintah Desa Wonocoyo, dan Disbudpar Kabupaten Trenggalek.

Kegiatan dilanjutkan dengan pelatihan Bahasa Inggris untuk Pariwisata kepada 20 orang peserta pelatihan di Pantai Kili-Kili.

Para peserta lalu diberikan modul yang memudahkan mereka untuk mempraktekkan pemanduan wisata menggunakan Bahasa Inggris.

Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh mahasiswa UPN Veteran Jawa Timur, Brian Tyan Mukti Ajinegoro, tentang pembuatan desain buku pemanduan wisata.

"Ini adalah pengalaman pertama yang sangat memberikan pengetahuan baru, karena tidak seperti di kelas yang kita sangat terbatas dan mungkin bias, pada program ini saya berpengalaman untuk berinteraksi langsung dengan masyarakat umum. Saya gembira karena dapat menularkan apa yang saya pelajari di kampus kepada teman-teman pengelola wisata di Kecamatan Panggul ini. Semoga bisa berkunjung lagi ke Panggul," kata Brian.

Setelah pelatihan pemandu wisata dan pembuatan desain buku, para peserta diberikan permainan oleh panitia kegiatan untuk memilih dua peserta terbaik dalam kegiatan tersebut.

Terpilihlah Ajeng dari Desa Wonocoyo dan Zaenal Fanani dari Desa Nglebeng sebagai dua peserta terbaik kegiatan. Kegiatan ditutup dengan foto bersama dan ramah tamah.

"Setiap tahun kami mengadakan kegiatan serupa dengan tema yang berbeda-beda di Kabupaten Trenggalek. Hal ini merupakan manifestasi komitmen kami untuk mengabdi kepada masyarakat serta sebagai bentuk kerjasama yang konkret dengan pemerintah Kabupaten Trenggalek. Kami harap kontribusi kami tidak selesai sampai disini dan semoga bisa bermanfaat untuk masyarakat, terutama di Kecamatan Panggul yang potensi wisatanya luar biasa", kata Akademisi UPN Veteran Jawa Timur sekaligus ketua pelaksana program, Dwi Wahyuningtyas.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Trenggalek, Drs. Sunyoto mengatakan program kerjasama ini akan sangat berguna di masa depan.

"Trenggalek harus sudah siap sedia untuk menerima kunjungan mancanegara. Apalagi dengan segera beroperasinya Bandara Dhoho di Kediri yang akan membawa penerbangan dari Bali. Semoga program bagus seperti ini akan selalu bisa dilakukan. Saya berterima kasih atas kerjasama semua pihak yang terlibat," katanya.