Berita Gresik

Tingkatkan Swasembada Pangan, Petrokimia Gresik Kerja Sama dengan Kangean Energy Indonesia

Petrokimia Gresik anggota holding Pupuk Indonesia melakukan Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) dengan Kangean Energy Indonesia (KEI), Ltd.

|
Penulis: Sugiyono | Editor: Titis Jati Permata
Foto Istimewa Petrokimia Gresik
Dirut PG, Dwi Satriyo Annurogo (5 dari kanan) usai penandatangan Perjanjian jual beli gas dengan Kangean Energy Indonesia pada Forum Gas Bumi 2024 di Bandung, Selasa (25/6/2024). 

SURYA.CO.ID, GRESIK - Petrokimia Gresik anggota holding Pupuk Indonesia melakukan Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) dengan Kangean Energy Indonesia (KEI), Ltd.

Dalam perjanjian tersebut mengamankan pasokan gas sebesar 15 Billion British Thermal Unit Per Day (BBTUD).

Penandatangan PJBG dilakukan Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo dengan President Director Kangean Energy Indonesia, Didi Basuki di Bandung, Jawa Barat.

Dwi Satriyo mengatakan, pasokan gas dari KEI ini menjadi salah satu komitmen Petrokimia Gresik dalam memenuhi alokasi pupuk bersubsidi nasional. Dengan adanya pasokan gas ini, operasional produksi Petrokimia Gresik semakin optimal.

"Seiring tingginya kebutuhan pupuk dan pangan nasional, maka kebutuhan gas sebagai bahan baku pupuk juga semakin meningkat. Pasokan gas ini menjadi sangat penting untuk kelancaran produksi pupuk di Petrokimia Gresik, baik pupuk bersubsidi maupun pupuk non subsidi," kata Dwi Satriyo, dalam rilis Humas PG, Selasa (25/6/2024).

Lebih lanjut Dwi Satriyo menambahkan, tahun 2024, Pemerintah RI menambah alokasi pupuk bersubsidi nasional dari semula 4,7 juta ton menjadi 9,55 juta ton. Sehingga, tanggung jawab Petrokimia Gresik juga semakin besar. Melalui penambahan pasokan gas ini, pemenuhan alokasi pupuk bersubsidi semakin aman.

"Alhamdulillah, Petrokimia Gresik di tengah penambahan tugas tersebut juga mendapat jaminan supply gas dari Kangean. Kami semakin optimis dalam memenuhi kebutuhan pupuk bersubsidi sesuai target," katanya.

Jual beli gas yang telah disepakati ini akan berlangsung hingga 31 Desember 2026.

"Melalui ketersediaan gas ini, akan mampu meningkatkan kontribusi Petrokimia Gresik dalam menjaga ketahanan pangan nasional, meningkatkan produktivitas pertanian dalam negeri, serta mendorong Pupuk Indonesia go global," katanya. 

BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved