Berita Viral
Rejeki Nomplok Anak ART Dikuliahkan Majikan Ibunya, Gagal Beasiswa Tapi Dibiayai Full Jalur Mandiri
Seorang anak ART mendapat rejeki nomplok karena dikuliahkan oleh majikan ibunya. Sempat putus asa tak dapat beasiswa.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
Bahkan ia menjadi peraih Nilai Rata-Rata UN Tertinggi Se-Kota Probolinggo di tingkat SD kala itu.
Di tingkat SMP, Love’s meraih Juara 1 Lomba Siswa Berprestasi Tingkat Kota Probolinggo tahun 2019 dan 2020.
Tak hanya itu, ia juga berhasil berhasil meraih juara 3 Lomba Menulis Essay Tingkat Kota Probolinggo dan menerbitkan novel berjudul "Love Yourself" di tahun 2019.
Deretan prestasi terus ditorehkan Love’s di bangku SMA mulai dari Juara 1 Lomba Musik Islami Tingkat Kota, Juara 3 OSN Ekonomi Tingkat Kota, Juara 1 Kompetisi Ekonomi Syariah Tingkat Kota, Juara 1 Olimpiade Akuntansi Tingkat Nasional Universitas Widyagama, Juara 1 OSN Ekonomi Tingkat Kota, Juara 1 Kompetisi Ekonomi Syariah Tingkat Kota, Juara 2 Juara National Accounting Competition Gadjah Mada Accounting Days, dan Juara 3 Olimpiade Ekonomi Tingkat Nasional PRE Universitas Jember.
“Setiap dapat hadiah dari lomba-lomba, saya selalu menyisihkan untuk membeli kebutuhan rumah,” ucapnya.
Melihat rekam jejak Love’s yang cukup baik di bidang akademis, para guru di sekolahnya, tepatnya SMA Negeri 1 Kota Probolinggo mendorongnya untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Para guru meyakinkannya untuk tidak takut mengejar mimpi.
Awalnya, Love’s tidak pernah berani mengungkapkan keinginannya untuk berkuliah. Ia takut keinginan itu akan membebani orang tuanya.
Baca juga: Demi Wujudkan Cita-Cita, Nakeisya Tenri Tolak Masuk FKG Unhas, Kini Pilih Kuliah Kedokteran Militer
Hingga dia berkonsultasi dengan Ketua Komite di sekolah yang meyakinkannya untuk membulatkan tekad mengejar mimpi. Akhirnya ia pun berani mengungkapkan keinginan untuk kuliah ke orang tuanya.
Ternyata, apa yang menjadi ketakutannya hanyalah ketakutan semata, kedua orang tuanya langsung memberikan dukungan penuh untuknya berkuliah.
Love’s mengatakan sang ibu adalah sosok yang selalu memotivasinya untuk terus menggapai mimpi.
Tidak sedikit perjuangan yang dilakukan sang ibu mendukungnya meraih pendidikan dan berprestasi.
“Mama merupakan sosok yang selalu memotivasi saya untuk tetap semangat di tengah banyaknya omongan-omongan yang meremehkan. Ada saja yang meremehkan mimpi saya, mereka bilang anak orang miskin mustahil untuk kuliah,” ucapnya.
Ia ingat betul bagaimana perjuangan sang ibu yang terus mendukungnya untuk terus kuat dan tidak lelah berjuang.
Salah satu yang cukup membekas dalam ingatannya adalah saat ia akan berangkat mengikuti olimpiade saat SMA. Waktu itu hujan turun cukup deras, sementara keluarganya sama sekali tidak memiliki jas hujan atau payung, bahkan uang untuk memesan ojek.
Sang ibu menerjang hujan berlarian dari rumah satu tetangga ke tetangga lainnya untuk meminjam jas hujan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.