Berita Viral
Nasib Kristianie, Peraih Nilai Tertinggi yang Batal Ikut Seleksi Paskibraka Nasional karena Diganti
Beginilah nasib Kristianie Lumatalale, siswi SMAN 3 Seram Bagian Barat, Maluku, yang batal ikut seleksi Paskibraka Nasional 2024, karena diganti orang
Penulis: Arum Puspita | Editor: Adrianus Adhi
Dia menyebut Kristianie dan dua orang lainnya tidak memenuhi syarat. Namun dia tidak menjelaskan secara detail masalah kesehatan yang dimaksud.
"Dari tahapan medical check up ini ternyata ada tiga orang yang hasilnya tidak memenuhi syarat kesehatan, salah satunya termasuk adik Kristianie ini. Saya tidak perlu menjelaskan masalahnya apa karena ini menyangkut rekam medis privasi orang ya," ungkapnya.
Pihaknya lalu memanggil kembali tiga peserta yang sebelumnya tidak lolos seleksi untuk menjalani pemeriksaan kesehatan.
"Tiga orang yang dipanggil ikut medical check up itu satu dari kabupaten Buru, satu dari Maluku Tengah dan satu lagi dari Ambon. Mereka bertiga ikut MCU sambil menunggu penetapan dari BPIP," ungkapnya.
Menurut Daniel, dari tiga peserta pengganti hanya dua orang yang memenuhi syarat kesehatan, sehingga dia mencari satu pengganti lagi.
"Tiga peserta yang ikut MCU belakangan itu hanya dua yang memenuhi syarat yaitu siswi atas nama Arum Lestari dari Buru dan Tawainela dari Maluku Tengah sementara Itin Wenno dari Ambon tidak direkomendasikan" ungkapnya.
"Karena ada satu peserta yang tidak direkomendasikan maka dicari lagi satu peserta baru," tambahnya.
Satu peserta tambahan yang dipilih panitia diketahui bernama Mesial Salamony.
Dia mengakui satu peserta tambahan ini tidak mengikuti tes kesehatan karena waktunya sudah tidak cukup lagi. Namun siswa ini kemudian mengikuti tes kesehatan di Jakarta.
"Satu pengganti ini namanya Mesial Salamony. Itu karena hasilnya keluar hari Jumat itu sudah menjelang malam, sehingga kondisinya sudah tidak ada pelayanan di rumah sakit, setelah berkoordinasi dengan BPIP diambil kebijakan untuk Mesial Salamony ini ikut MCU di Jakarta," ungkapnya.
Mahasiswa gelar demo
Melansir Tribun Ambon, Gerakan Mahasiswa Alifuru (Gemafuru) turut menyoroti kejadian tersebut dengan menggelar aksi demonstrasi di Kantor DPRD Provinsi Maluku, Rabu (12/6/2024).
Mereka menyoal proses seleksi Paskibraka Nasional asal Maluku.
Para demonstran membawa aneka poster dan spanduk. Di antaranya adalah kain putih panjang bertuliskan 'Tolak Nepotisme, Kristianie Butuh Keadilan'.
Korlap Aksi Demo, Welrinto Luturmas mengatakan aksi tersebut dilakukan guna melawan dugaan praktik nepotisme seleksi Paskibraka Nasional dari Maluku.
"Poin utama dari aksi kami di saat ini ialah melawan tindakan nepotisme yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab," ungkapnya kepada Tribun Ambon, Rabu (12/6/2024).
Selanjutnya, Gemafuru bersama DPRD akan beraudiensi bersama tim seleksi guna menyelesaikan polemik tersebut.
"Untuk tindak lanjutnya besok kami akan audiensi dengan pihak terkait bersamaan dengan DPRD Provinsi Maluku," tandasnya.
Tak Ada Nepotisme
Terkait dugaan nepotisme bahwa pengganti Kristianie dan kawan-kawan adalah titipan para pejabat di Maluku, Daniel dengan tegas membantahnya.
"Yang jelas hal itu tidak benar, saya yakin tidak benar kalaupun ada yang punya bukti silakan dilaporkan," tegasnya.
Dia mengklaim hasil tahapan seleksi langsung disampaikan kepada para peserta. Sedangkan hasil tes kesehatan memang tidak disampaikan kepada peserta karena hal itu menjadi kewenangan BPIP.
"Iya untuk hasil kesehatan itu selesai medical check up langsung kita kirim ke BPIP, mereka yang verifikasi dan hasil itu secara resmi baru diumumkan tanggal 7 Juni kemarin, sehingga kita baru tahu hasilnya, nah kalau kita umumkan sementara hasilnya belum keluar itu jadi bermasalah," ungkapnya.
Daniel mengaku sudah menjelaskan masalah ini kepada para pendamping tiga peserta yang dinyatakan tidak lolos syarat kesehatan.
"Saya sudah memberikan penjelasan kepada pendamping, termasuk ke Kepala Kesbangpol Seram Bagian Barat saya telepon dan saya jelaskan masalahnya Adik Kristianie ini tidak lolos karena masalah kesehatan," ujarnya.
Penjelasan BPIP
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menjelaskan, Kristianie Lumatalale gagal mewakili Maluku menjadi Paskibraka tingkat nasional lantaran adanya masalah kesehatan.
"BPIP menyampaikan bahwa bakal calon Paskibraka yang akan mengikuti verifikasi di tingkat pusat, semuanya diwajibkan melaksanakan medical check up, yang mencakup darah lengkap, fungsi ginjal (ureum kreatinin), fungsi liver (SGOT, SGPT), tes penyakit menular (anti HIV,VDRL,TPHA), urine, EKG dan rontgen Thorax PA," kata BPIP dikutip dari keterangan pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (15/6/2024).
"Berdasarkan hasil verifikasi administrasi kesehatan Calon Paskibraka dari Maluku oleh Panitia Pusat BPIP, Kristianie Lumatalale dinyatakan memiliki catatan medis yang tidak memenuhi persyaratan kesehatan Calon Paskibraka Tingkat Pusat," ungkap BPIP.
Tim Dokter Panitia Tingkat Pusat akhirnya tidak merekomendasikan Kristiane Lumatalale berangkat ke Jakarta karena mempertimbangkan kondisi kesehatannya.
Meski demikian, Kristiane tetap bisa mengikti proses menjadi Paskibraka tingkat provinisi di Maluku.
"BPIP mengimbau kepada semua bakal calon Paskibraka, agar senantiasa merawat dan menjaga kesehatan, mengingat pelaksanaan tugas seorang Paskibraka menuntut kesiapan fisik dan mental yang prima, untuk keberhasilan pelaksanaan upacara kenegaraan," kata BPIP.
Paskibraka Nasional
berita viral
Kristianie Lumatalale
Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka)
Maluku
Paskibraka
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
Rekam Jejak Ahmad Sahroni yang Ditantang Debat Salsa Erwina, Dijuluki Crazy Rich Tanjung Priok |
![]() |
---|
Tabiat Rohmat alias RS, Ahli IT di Balik Kasus Penculikan Bos Bank Plat Merah, Pekerjaan Misterius |
![]() |
---|
Imbas Tanggapi Soal Ijazah Jokowi, Rektor UGM Ova Emilia Kena Sentil Mahfud MD: Sudah Cukup |
![]() |
---|
Rekam Jejak Gus Irfan yang Disebut Berpeluang Jadi Menteri Haji dan Umrah, Cucu Pendiri NU |
![]() |
---|
Unggahan Ibu Azizah Salsha Diduga Sindir Pratama Arhan yang Ceraikan Putrinya, Istri Adalah Amanah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.