Berita Lamongan

Pendidik Asal Lamongan Ini Manfaatkan Momen Akhir Tahun Kelulusan, Karyanya Tembus Kalimantan

Momen akhir kelulusan menjadi peluang bisnis untuk menambah pundi-pundi rupiah berkat kegigihannya dalam melihat peluang usaha.

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Titis Jati Permata
surya.co.id/hanif manshuri
Arin Indra Firmansyah (25) saat menunjukkan proses pembuatan plakat wisuda, Sabtu (15/6/2024) 

SURYA.CO.ID, LAMONGAN - Seorang tenaga pendidik di Lamongan Jawa Timur memanfaatkan momen wisuda kelulusan siswa dengan membuat kerajinan plakat akrilik dan dijual melalui platform digital.

Momen akhir kelulusan menjadi peluang bisnis untuk menambah pundi-pundi rupiah berkat kegigihannya dalam melihat peluang usaha.

Menempati rumah yang cukup sederhana, sang guru Arin Indra Firmansyah (25) warga Desa Blawi, Kecamatan Karangbinangun seorang tenaga pendidik pembuat kerajinan plakat wisuda kelulusan yang terbuat dari bahan akrilik.

Usai pulang mengajar dari lembaga sekolah tempatnya mengabdi, Arin mulai membuat plakat wisuda kelulusan dari akrilik dengan alat sederhana dengan diameter rata-rata 20 cm itu.

Pertama, ia memulainya dengan membuat desainnya terlebih dahulu. Kemudian di cetak lalu ditempelkan diatas akrilik.

"Sederhana dan mudah. Hanya butuh ketelatenan saja," kata Arin, Sabtu (15/6/2024).

Proses selanjutnya, adalah menulis sesuai dengan desain dan pesanan denga. menggunakan spidol putih permanen.

Langkahnya cukup mudah dan jadilah plakat wisuda akrilik seperti lampu hias kamar.

Arin melengkapi karyanya dengan alas dari kayu yang dibentuk sedemikian rupa. Ada kabel yang dirangkak dengan kabel dan colokan stop kontak.

Pemesan tinggal merangkai dan menancapkan saat pesanan sudah di tangan.

Arin mengaku, awalnya hanya dari coba-coba saja, ternyata respon pasar terhadap plakat wisuda yang ia bikin cukup tinggi.

Arin mengaku sudah 23 hari atau saat momen kelulusan berjualan plakat wisuda memalui platform digital. Ia memanfaatkan dunia maya untuk memasarkan kerajinannya.

Meski baru 23 hari, ternyata hasil buah tangannya tersebut sudah terjual di platform digital hingga 500 buah. "Alhamdulillah," katanya.

Arin pun tak menyangka respon pasar terhadap kerajinan yang ia buat diminati banyak orang. Bisa dibilang peminatnya merata dari segala tingkatan pendidikan.

Menurut Arin, pembelinya datang dari berbagai daerah, mulai dari Gresik, Sidoarjo, Bekasi, Cikarang hingga Kalimantan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved