SURYA Kampus

Kegiatan Sambung Dini Bibit Durian di Jombang Jadi Rekor MURI ke-10 Buat Kampus UWKS Surabaya

Sambung Dini Bibit Durian (Bido) Terbanyak berjumlah 2.024, di Jombang, Jawa Timur berhasil memecahkan rekor MURI

Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: irwan sy
mohammad romadoni/surya.co.id
Pemecahan rekor MURI Sambung Dini Bibit Durian Bido di Pesantren Bhakti Bapak Emak, Kecamatan Bareng, Jombang, pada Rabu (29/5/2024) sore. 

Dikatakannya, rencana kedepan UWKS bakal memperlebar kerjasama strategis bersama Pemkab Jombang.

Terlebih, masih banyak potensi yang dapat dikembangkan di Kota Santri ini.

"Kami berencana untuk kerja sama di sektor lain, karena kami melihat Kabupaten Jombang ini sangat potensial. Banyak sekali yang bisa dikembangkan, Jombang sungguh luar biasa hebat. Kita salut, tokoh-tokoh Jombang banyak alumni dari UWKS ada Sadarestuwati anggota DPR-RI 4 periode, kita bangga sangat beruntung punya alumni seperti itu," pungkasnya.

Perwakilan MURI, Sri Widayati menyatakan Sambung Dini Bibit Durian Bido Terbanyak 2.024 resmi tercatat di MURI.

"Piagam penghargaan Museum Rekor Dunia- Indonesia (MURI) nomor 11649/R.MURI.V/2024, dianugerahkan kepada Fakultas Pertanian Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, Pemkab Jombang dan Pesantren Bhakti Bapak Emak.
Atas rekor pemrakarsa dan penyelenggara Sambung Dini Bibit Durian Bido Terbanyak," kata Sri Widayati.

Pemkab Jombang Siapkan 15 Hektare di Wonosalam
Pj Bupati Jombang, Sugiat, mendukung penuh pemecahan rekor MURI, Sambung Dini Bibit Durian (Bido) Terbanyak berjumlah 2.024, yang diselenggarakan oleh Fakultas Pertanian UWKS, Pesantren Bhakti Bapak Emak dan Pemkab Jombang.

"Ini sebagai upaya kita melestarikan varietas unggul Durian Bido asli Wonosalam. Dengan adanya penyambungan bibit 2.024, memerlukan lahan seluas 15 hektare," ujar Sugiat.

Pemkab Jombang telah menyiapkan lahan untuk menanam seluruh bibit unggul Durian Bido di Perkebunan Panglungan Wonosalam, yang luasnya  98 hektare.

Bibit Durian Bido hasil pengembangan Fakultas Pertanian UWKS juga dapat ditempatkan di kebun milik petani, termasuk di sekitar Pesantren Bhakti Bapak Emak.

"Kita sudah siapakan, kalau perlu lebih dari itu. Durian Bido adalah produk unggulan dan akan terus kita kembangkan dengan Bangga Produk Lokal Jombang yang sudah saya mulai dengan kopi Wonosalam," paparnya.

Target ke depan, Pemda secara konsisten mengembangkan Durian Bido yang sangat khas dan enak, yang dapat meningkatkan perekonomian warga di Wonosalam dan pariwisata.

Infrastruktur juga akan ditingkatkan untuk mendukung dan mengembangkan pariwisata di Wonosalam.

"Terus terang Wonosalam ini perlu dikembangkan, belum optimal. Salah satunya dengan memperkenalkan produk-produk lokal. Otomatis wisatawan lokal, bahkan luar negeri mencari durian lezat dan kopi yang enak ya di Wonosalam," ucap Sugiat.

Ia berharap dengan diraihnya rekor MURI Sambung Dini Bibit Durian Bido dapat bermanfaat bagi masyarakat, dan mendukung pariwisata di Jombang.

"Harapannya tentu saja meningkatkan perekonomian, pendapatan masyarakat Wonosalam. Peningkatan PAD yang pasti karena kita masih sangat butuh. PAD kita masih sangat kecil kurang dari 20 persen dari APBD. Sehingga kalau PAD kita besar, kita bisa mensejahterakan masyarakat," urainya.

Dikatakan Sugiat, pemecahan rekor MURI tidak hanya durian melainkan juga menyasar varietas unggulan di Wonosalam.

"Mudah-mudahan ini bisa kita capai dengan langkah awal dengan adanya rekor MURI memperbanyak bibit varietas unggul. Nanti lanjut tidak hanya ini, durian kopi, alpukat, manggis bahkan susu sapi di Wonosalam," tandasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved