Berita Probolinggo

Bappebti Kementerian Perdagangan : Sistem Resi Gudang di Probolinggo Saingi Daerah Lain

SRG di Kabupaten Probolinggo yang sudah mempunyai banyak gudang telah mampu bersaing dengan daerah-daerah lainnya.

Penulis: Ahsan Faradisi | Editor: Titis Jati Permata
surya.co.id/ahsan faradisi
Bimtek bersama puluhan petani dan pelaku usaha lainnya di Kantor Desa Wonorejo, Kecamatan Maron oleh Bappebti Kemendag RI, DKUPP serta Pengelola Gudang SRG. 

SURYA.CO.ID, PROBOLINGGO - Bappebti Kemendag RI mengapresiasi pertumbuhan Sistem Resi Gudang (SRG) di Kabupaten Probolinggo yang telah memiliki gudang swasta maupun milik negara dengan mampu menampung banyak komoditi.

Bahkan SRG di Kabupaten Probolinggo yang sudah mempunyai banyak gudang telah mampu bersaing dengan daerah-daerah lainnya.

Pertumbuhan SRG di Kabupaten Probolinggo sempat menyamakan SRG di Grobogan Jawa Tengah dan SRG Barito Kuala, Kalimantan Selatan.

Hal itu disampaikan Bappebti Kemendag RI saat menggelar Bimtek SRG bekerja sama DKUPP Kabupaten Probolinggo kepada pelaku usaha dan puluhan petani di Kantor Desa Wonorejo Kecamatan Maron, Kabupaten Probolinggo.

"Pertumbuhan SRG di Probolinggo ini sudah masuk kategori bagus yang bahkan sudah punya banyak gudang yang menampung banyak komoditi dan levelnya sudah bisa menyaingi SRG di daerah lain," kata Ketua Tim Koordinasi Penyaluran Skema Subsidi Resi Gudang Bappebti-Kemendag RI Tomi Setiawan, Rabu (29/5/2024).

Menurut Tomi, SRG di Kabupaten Probolinggo bisa dibilang kaya dengan banyaknya komoditi untuk ditampung.

Gudang yang ada, tidak hanya bisa menampung atau menerima gabah dan padi saja, tapi juga bisa menerima komoditi jagung, tembakau dan ikan.

"Pertumbuhan SRG di Probolinggo sampat sama dengan SRG di daerah lainnya. Tiap-tiap daerah ini biasanya memiliki komoditi berbeda, kalau di Probolinggo komoditi tertinggi itu gabah, beras dan jagung. Kemungkinan juga bisa berkembang ke gula seperti di Grobogan," ujarnya.

Sementara Kepala Bidang Perdagangan DKUPP Kabupaten Probolinggo, Mehdinsareza Wiriarsa mengatakan, SRG di Kabupaten Probolinggo hingga saat ini ada 3 gudang yang difasilitasi oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo.

"Sedangkan jenis komoditas yang diterima adalah gabah, jagung dan kopi, termasuk beras. Tetapi ada juga gudang yang dimiliki oleh swasta dan tergabung dalam SRG itu juga bisa menerima tembakau," ungkapnya.

Selain itu, menurut Reza, ada SRG untuk ikan yang lokasinya berada di Kota Probolinggo, tetapi telah tergabung dalam SRG dinaungi Pemkab Probolinggo.

"Fungsi SRG itu untuk para petani adalah tunda jual sehingga petani tidak harus menjual dengan harga murah. Jadi petani bisa tunda jual sampai harganya naik sehingga tetap mendapatkan untung nanti dari hasil panennya," jelasnya.

Sedangkan salah satu Pengelola Gudang SRG Alassumur Kulon Prabowo mengungkapkan hingga saat ini progres SRG di wilayah Kabupaten Probolinggo sudah ada 6 gudang yang tersebar di Kabupaten Probolinggo.

Di antaranya, untuk komoditas gabah beras, 1 gudang di Desa Wonorejo, 2 gudang di Desa Alassumur Kulon, 1 gudang di Kraksaan, 1 gudang di Jabung, 1 gudang di Desa Matekan Kecamatan Besuk dan 1 gudang tembakau di Desa Bucor.

"Kami berharap dengan sebaran SRG ini petani bisa lebih sejahtera, dengan adanya SRG ini petani akan memiliki daya jual yang bagus. Artinya petani bisa menahan hasil panennya hingga menunggu harga jualnya naik," pungkasnya.

BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved