SURYA Kampus

Sosok Fahmi Anak Pedalaman Ambon Diterima S2 di 43 Kampus Luar Negeri, Dulu Lulusan Sasindo UGM

Inilah sosok pemuda bernama Fahmi Sirna Pelu, yang berhasil diterima di 43 kampus luar negeri.

Penulis: Arum Puspita | Editor: Adrianus Adhi
lpdp
Fahmi, Pemuda Maluku yang Sukses Diterima di 43 Kampus Top Luar Negeri. 

Alasannya, di kampus tersebut diisi oleh peneliti-peneliti Austronesia.

Ini sejalan dengan minat besarnya untuk mempelajari lokalitas di wilayahnya yang berkelindan dengan rumpun kebudayaan Pasifik dan Melanesia.

Strategi Mendapatkan 43 LoA

Memiliki pengalaman profesional yang terkait dengan jurusan yang diambil menurut Fahmi bisa menjadi nilai lebih saat proses mendaftar mendapatkan LoA. Itu dapat dihubungkan dengan rencana yang ingin dipelajari dan diteliti.

Isi dari esai personal statement turut berpengaruh dalam meyakinkan kampus tujuan untuk menerima lamaran.

“Bagaimana kita bisa menjelaskan diri kita, minat riset kita, dan apa yang sudah kita lakukan di akademik dan di professional experience, saya pikir itu jadi salah satu kekuatan yang saya miliki.” ungkap Fahmi membocorkan tips mendapatkan LoA berdasarkan pengalaman pribadi.

Bahkan Fahmi mengaku pernah mendapat unconditional offer dari Edinburgh University meski ia tak memenuhi nilai IPK minimal yang ditetapkan.

Itu bisa terjadi karena menurutnya ia mampu menjelaskan kondisi-kondisi yang membuat nilai IPK-nya di bawah syarat yang ditetapkan. Negosiasi dan redefinisi kelebihan diri menjadi kunci saat ingin meruntuhkan tembok persyaratan.

Tentu bukan tak pernah menemukan kegagalan. Jika ditotal dengan yang tidak diterima, ada sekitar 50 kali lebih dirinya mendaftar kampus untuk dapatkan LoA. Bahkan ia ingat betul ada sejumlah kampus yang mendaftar dengan biaya justru gagal tidak diterima.

Sosok Fahmi

Fahmi lahir besar di Desa Hitu, Kabupaten Maluku Tengah dengan ibu dan satu adiknya.

Kedua orang tuanya telah bercerai sejak kecil.

Ibunya menjalankan usaha kecil-kecilan di rumah untuk menghidupi kedua anaknya itu.

Letaknya kampungnya memang masih satu pulau dengan Kota Ambon, tetapi jaraknya lumayan jauh lantaran berada di sisi utara pulau Ambon.

Karena sekolahnya di Kota Ambon, maka jarak tempuh dari rumah bisa 20 sampai 30 kilometer.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved