Pembunuhan Vina Cirebon

Sosok Pegi Setiawan Buronan Kasus Vina Cirebon Ditangkap, Jadi Buruh Bangunan di Bandung, Dalangnya?

Sosok Pegi Setiawan alias Egi, buronan kasus pembunuhan Vina Cirebon akhirnya ditangkap jajaran Direktorat Reserse Kriminal,  Polda Jabar. 

Editor: Musahadah
kolase tribun bogor/istimewa
Para tersangka pembunuh Vina Cirebon dan Eki. Terbaru, buronan Pegi Setiawan akhirnya ditangkap di Bandung. 

SURYA.co.id - Sosok Pegi Setiawan alias Egi, buronan kasus pembunuhan Vina Cirebon akhirnya ditangkap jajaran Direktorat Reserse Kriminal, Polda Jabar. 

Kabar penangkapan Egi dikonfirmasi langsung  Direskrimum Polda Jabar Komisaris Besar Polisi Surawan yang dihubungi Rabu (22/5/2024). 

"Sudah (tertangkap), Pegi Setiawan," jawab Kombes Surawan dikutip dari kompas.com. 

Pegi ditangkap di salah satu tempat di Bandung, Selasa (21/5/2024) malam.

Namun ia enggan menjelaskan detail lokasi penangkapan tersebut. 

Baca juga: Rekam Jejak Indra Jafar Polisi yang Tangani Kasus Pembunuhan Vina Cirebon Tahun 2016, Karier Meroket

Surawan mengatakan, selama di Bandung, Pegi bekerja menjadi buruh (tukang) bangunan. 

Saat ini polisi masih memburu dua DPO lainnya, penyelidikan dan pengejaran masih terus diupayakan.

Siapa sebenarnya Pegi Setiawan

Berdasarkan ciri-ciri yang disebar polisi, Pegi Setiawan alias Egi alias Perong ini berusia 30 tahun.

Saat peristiwa pembunuhan terjadi, Pegi masih berusia 22 tahun.

Terakhir, Pegi Setiawan tercatat sebagai warga Desa Banjarwangun, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon.

Pegi memiliki tinggi 160 cm dengan badan kecil, rambut keriting, dan kulit sawo matang.

Pegi disebut-sebut menjadi tersangka utama atau dalang kasus pembunuhan dan pemerkosaan Vina Cirebon.

Sosok Egi menjadi sorotan berawal dari rekaman suara kasus Vina Cirebon yang viral di media sosial.

Dalam rekaman ada seorang wanita diduga kesurupan arwah Vina.

Dia mengatakan bahwa ada dua orang otak pelaku kasus Vina yang kabur ke Jakarta.

"Kabur ke jakarta dua orang. gak (kenal)," katanya.

Wanita tersebut menekankan agar dua orang buron yang kabur ke Jakarta agar tidak lolos.

Pasalnya menurut dia buron itu adalah otak pelaku kasus Vina Cirebon.

"Yang kabur ke jakarta jangan lup mab, itu otaknya mba itu," katanya.

Kakak Vina, Marliana pun bercerita demikian.

Ia meyakini Egi, buron kasus Vina, tidak kabur ke luar negeri.

"Ternyata bukan ke luar negeri, Almarhumah yang ngasih tahu," kata Marliana.

"'Dia tuh bohong mbak, dia kabur ke Jakarta mbak. Kalau polisi gak sanggup, biar aku yang datangin'," tambahnya menirukan ucapan Vina.

Namun Marliana melarang arwah Vina untuk melakukan tindakan itu.

"'Jangan dong, kamu datangin pakai tubuh orang nanti kasihan. Biar keluarga yang ngurusin'. Dia nurut," kata Marliana.

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jata Kombes Ade Ary Syam Indradi mengaku sudah melakukan kordinasi dengan Polda Jabar untuk menangkap buronan kasus Vina Cirebon.

"Polda Metro Jaya siap membantu mencari tersangka berdasarkan DPO yang diterima Polda Metro Jaya. Ketika Polda dan Polres jajaran menerima surat permohonan bantuan pencarian tersangka dengan dasar DPO dari polda lain Polda Metro Jaya siap membantu mencari atau menangkap tersangka sesuai yang disampaikan di DPO tersebut," kata Ade.

Dengan tertangkapnya Pegi, berarti tinggal dua buronan kasus VIna Cirebon yang belum tertangkap, yakni Andi (31 dan Dani (28). 

25 Nama Mirip

Pengacara Rivaldy Aditiya Wardhana alias Ucil bin Asep Kusnadi, Wiwit, membeberkan fakta mengejutkan
Pengacara Rivaldy Aditiya Wardhana alias Ucil bin Asep Kusnadi, Wiwit, membeberkan fakta mengejutkan (Kolase Tribun Jabar)

Di bagian lain, Pemerintah Desa Banjarwangunan telah mengantongi 25 nama yang memiliki kesamaan dengan nama para pelaku pembunuhan Vina dan pacarnya Eki di Cirebon yang masih buron, yakni Pegi atau Egi, Andi, dan Dani.

Kepala Desa Banjarwangunan, Sulaeman, menyampaikan bahwa pemdes bersama kepolisian telah melakukan pengecekan mendalam terhadap nama-nama tersebut.

"Setelah polisi merilis 3 nama pelaku berasal dari Desa Banjarwangunan, saya didampingi kepolisian juga dari Polsek dan Polres mengkroscek langsung tiga nama-nama tersebut," ujar Sulaeman saat diwawancarai di kantornya, Sabtu (18/5/2024).

Sulaeman menjelaskan bahwa hasil pengecekan terhadap tiga nama yang dirilis oleh polisi, yaitu Egi atau Pegi, Andi dan Dani di mana hasilnya, nama Egi atau Pegi, tidak ada yang terdaftar sebagai warganya. 

Sementara Andi, pihaknya menemukan 15 nama yang sesuai dengan nama yang dicari polisi.

Namun setelah dikroscek, 15 orang bernama Andi ini tidak sesuai dengan orang yang dicari polisi.

"Selanjutnya ada Dani, di kami (Desa Banjarwangunan) yang bernama Dani ada 10 orang, tapi sama kaya Andi, setelah dikroscek bukan Dani yang dimaksud," jelas dia.

Proses pengecekan ini, lanjut Sulaeman dilakukan dengan teliti karena melibatkan petugas kepolisian dari Polsek maupun Polres dengan mendatangi satu per satu warga yang namanya sama.

Pihaknya pun  tidak mendapatkan kesulitan selama melakukan kroscek.

"Karena kami datangi langsung rumahnya dan alhamdulillah tidak sesuai dengan DPO yang dicari polisi," katanya.

Namun, Sulaeman mengakui ada kesulitan dalam mencari pelaku yang dimaksud kepolisian.

Kesulitannya karena polisi hanya merilis nama dan ciri-cirinya saja.

Tidak ada foto, nama lengkap maupun alamat yang detail termasuk tidak ada sketsa wajah pelaku. 

Sulaeman juga menyampaikan kekhawatirannya terkait nama desa yang sedikit tercoreng akibat dugaan tersebut.

"Di sisi lain, sebenarnya dengan menyertakan nama desa, desa kami sedikit tercoreng sih, karena kan masih diduga gitu. Ya mudah-mudahan saja di kami tidak ada 3 pelaku yang dimaksud polisi itu," katanya. 

Desa Banjarwangunan sendiri memiliki 46 RT dan 9 RW, dengan jumlah penduduk sekitar 11 ribuan dan 3 ribuan kepala keluarga. 

Berita sebelumnya, kasus pembunuhan Vina Dewi (16) dan Muhammad Rizky atau Eki (16) di Cirebon memasuki babak baru.

Polisi memastikan kasus yang terjadi 8 tahun silam itu terus bergulir dan mengupayakan pencarian tiga pelaku yang masih buron.

Peristiwa pembunuhan dan pemerkosaan itu terjadi pada 27 Agustus 2016 di Jalan Raya Talun, Kecamatan Talun, Kabupaten cirebon, Jawa Barat.

Vina dan kekasihnya dibunuh secara sadis oleh sejumlah geng motor.

Setelah membunuh korban, geng motor ini juga merekayasa kematian korban seolah vina dan kekasihnya tewas karena kecelakaan.

Dari total 11 pelaku, polisi baru menangkap 8 orang, sementara tiga lainnya berstatus buron.

Dari hasil temuan polisi, ketiga DPO ini bernama Dani, Andi, dan Pegi alias Perong.

Namun polisi belum bisa memastikan nama-nama tersebut asli atau palsu.

Polda Jabar menelusuri sekolah, orangtua, hingga kerabat ketiganya, akan tetapi identitas keberadaan ketiga DPO ini belum diketahui.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Satu Terduga Pembunuh Vina yang Buron Ditangkap di Bandung"

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved