Berita Jember

Fotografer di Jember Dilaporkan Polisi, Diduga Cabuli Puluhan Model: Korban Rata-rata Mahasiswi

Kejadiannya itu sejak tahun 2020, tetapi para korban baru berani bicara tahun ini. Kira-kira ada 30-an orang korban dan rata-rata mahasiswi

Penulis: Imam Nahwawi | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Imam Nahwawi
Para korban pencabulan fotografer saat melapor ke Mapolres Jember, Jatim, Rabu (22/5/2024). 

SURYA.CO.ID, JEMBER – Tiga perempuan muda mendatangi Mapolres Jember, Jawa Timur (Jatim), untuk melaporkan dugaan pelecehan yang dilakukan oleh seorang fotografer, Rabu (22/5/2024).

Ketiganya mengaku sebagai korban pencabulan dari fotografer berinisial T yang tinggal di Kecamatan Balung, Jember, saat menjadi model pemotretan.

Tiga korban yang berstatus mahasiswi ini, dimintai keterangan oleh Penyidik Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Jember dan hingga pukul 17.00 WIB belum juga keluar ruangan.

Seorang korban yang berhasil dikonfirmasi media ini mengatakan, bahwa pelaku melakukan pelecehan di studio fotonya, ketika situasinya sedang sepi.

Modus yang dilakukan oleh pelaku, kata dia, awalnya fotografer ini menghubungi para korban lewat akun Instagram dengan menawarkan jadi model di fotonya.

"Untuk jadi foto di Instagram-nya, terus dia minta kami membawa dress hitam. Dengan berbagai basa basi, terus dia minta nomor WhatsApp kami, kemudian kami kasih," paparnya.

Menurut korban yang tidak mau disebutkan namanya itu, ketika para cewek-cewek yang datang di studio foto milik pelaku, ternyata tidak sesuai ekspetasi. Mereka justru dilecehkan oleh pelaku saat mau jadi model.

"Beberapa korban ada yang sampai dipegang area sensitifnya. Bahkan, sebagian ada yang dipaksa melakukan perbuatan seperti itu (disetubuhi)," tuturnya.

Mahasiswi yang tinggal di Kecamatan Patrang, Jember ini mengungkapkan, sementara ini baru tujuh perempuan yang melaporkan fotografer tersebuti ke aparat penegak hukum.

"Kejadiannya itu sejak tahun 2020, tetapi para korban baru berani bicara tahun ini. Kira-kira ada 30-an orang korban dan rata-rata mahasiswi yang dia incar," ungkapnya .

Mengingat, lanjutnya, setiap cewek yang telah diincar oleh pelaku selalu diminta membawa dress hitam yang ketat saat datang di studio foto, agar tubuhnya terlihat seksi.

"Bahkan kalau yang berhijab, diminta melepas hijabnya. Para korban terpaksa menurut, karena di sana ada unsur kekerasan dan ancaman dari pelaku," ucapnya.

Oleh karena itu, dia mengaku harus melaporkan hal tersebut ke Polres Jember, supaya tidak ada lagi korban baru dari fotografer ini.

"Agar kejadian ini tidak terulang lagi, karena kami sebagai perempuan itu merasa malu, apalagi berkaitan dengan hal mesum," tegasnya.

Menanggapi hal ini, Anggota Satreskrim Polres Jember Iptu Naufal Muttaqin membenarkan kasus tersebut.

Kata dia, sekarang para pelapor sedang diminta keterangan oleh penyidik.

"Sementara laporan masih berjalan, nanti laporan tersebut akan kami tindak lanjuti dengan pemeriksa lebih lanjut," tanggapnya.


Ikuti Berita Menarik Lainnya di Google News SURYA.co.id


Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved