Kuliner
Rujak Kampoeng Pecinan, Perpaduan Makanan Khas Surabaya Rujak Cingur dan Chinesse Food
Konsep Rujak Uleg Kampoeng Pecinan sengaja dibuat untuk mengenalkan perpaduan makanan khas Surabaya
Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Titis Jati Permata
Dekorasi dominan warna merah dan kuning keemasan ini dibuat dari bahan-bahan daur ulang hotel.
Pihak hotel membuat bentuk naga sepanjang tiga meter dari kardus-kardus bekas tisu roll dan kardus air mineral. Bahan-bahan tersebut dibuat untuk badan hingga detail sisik naga.

“Pokoknya kami memanfaatkan limbah atau daur ulang,” sebut Erik Setyawan selaku Executive Housekeeper Midtown Hotel Surabaya.
Sementara gapura pecinan dibuat setinggi maksimal satu meter. Bahan karet sendal hotel disulap menjadi gapura cantik nan kokoh.
Bahan spon ati atau karet alas sandal hotel disebut lentur dan cukup tahan, sehingga bisa lebih praktis bisa digulung dan dapat digunakan lain waktu.
Setidaknya ada dua orang yang membuat gapura tersebut, selebihnya mempersiapkan untuk event rujak ulek di Balai Kota Surabaya.
Ornamen-ornamen guci china juga dimanfaatkan untuk wadah bahan-bahan bumbu rujak.
“Setiap dekor pasti berguna, bukan hanya pemanis,” sebutnya.
BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Ngikan Reborn di Surabaya, Inovasi Kuliner Ikan Goreng dan Sambal Nusantara Lebih Variatif |
![]() |
---|
Kuliner Malam di Gresik, Ada Sate Kambing Muda Legendaris Sejak Tahun 1998 di Alun-alun Sidayu |
![]() |
---|
Rujak Cingur Genteng Durasim Surabaya Pertahankan Cobek Berusia 82 Tahun untuk Meracik Bumbu |
![]() |
---|
20 Tahun Ibu Yati Berjualan Semanggi, Kuliner Khas Surabaya yang Melegenda |
![]() |
---|
Incip Perpaduan Ayam Goreng Krispi dan Nasi Kebuli Cita Rasa Timur Tengah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.