Berita Bangkalan

Larang Sekolah di Bangkalan Jual Seragam, PJ Bupati Persilakan Orangtua Membeli di Pasar

Padahal Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur sudah melarang pihak sekolah dan komite sekolah membuat pengadaan seragam.

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Deddy Humana
surya/ahmad faisol
PJ Bupati Bangkalan, Arief M Edie berada di atas kapal tugboat untuk memberikan imbauan kepada nelayan tentang bahaya penggunaan jaring trawl di perairan Barat Kota Bangkalan pada 28 Desember 2024. 


SURYA.CO.ID, BANGKALAN – Tahun ajaran baru 2024 ini disambut sukacita para siswa lulusan, tetapi juga bikin waswas para orangtua karena harus merogoh biaya ekstra untuk seragam baru. Tetapi kondisi itu sudah diantisipasi Pemkab Bangkalan yang melarang pihak sekolah menjual pakaian seragam untuk siswa.

Penegasan kepada semua sekolah itu disampaikan PJ Bupati Bangkalan, Arief M Edie, Selasa (21/5/2024). Sebelumnya Arief sudah menyuarakan larangan itu melalui rekaman video yang beredar di media sosial (medsos) sejak dua pekan terakhir.

Tahun lalu, melambungnya harga kain seragam siswa hingga Rp 2,3 juta di salah satu SMA Negeri di Tulungagung menggemparkan dunia pendidikan di Jawa Timur.

Padahal Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur sudah melarang pihak sekolah dan komite sekolah membuat pengadaan seragam.

Sehingga disimpulkan bahwa Arief tidak ingin praktik jual-beli kain seragam sekolah terjadi di Bangkalan pada tahun ajaran baru kali ini. Sebaliknya, para orangtua dipersilakan berbelanja atau membeli sendiri seragam untuk anak-anaknya di pasar.

“Tidak boleh pihak sekolah menjual pakaian seragam, atau mengkoordinir pembelian seragam. Biarkan orangtua siswa belanja di pasar-pasar yang sudah menyediakan seragam,” ungkap Arief.

“Jadi tidak ada kolektivitas kecuali pakaian olahraga yang memang ciri khas sekolah. Kalau seragam warna putih biru, putih merah, dan topi biarkan orangtua siswa membeli sesuai kemampuan ekonomi masing-masing,” tambahnya.

Selain itu, Arief meminta para siswa saat momen kelulusan tidak terlalu larut dalam euforia dengan mencoret-coret pakaian seragam, hura-hura sambil konvoi naik motor berkeliling kota.

Menurut Arief, sudah menjadi tugas pokok kewajiban siswa selaku warga negara untuk bersekolah dengan baik. “Bersyukurlah telah lulus dengan baik, melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Karena pakaian-pakaian seragam adik-adik sangat bermanfaat bagi orang lain,” pungkas Arief. *****

 

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved