Pembunuhan Vina Cirebon
Gelagat Tak Biasa Keluarga Terpidana Kasus Vina Cirebon, Mendadak Ketakutan: Banyak Polisi Datang
Kembali viralnya kasus Vina Cirebon ternyata berdampak besar kepada keluarga para terpidana. Mendadak Ketakutan dan datangi rumah pengacara.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
Setelah kasus ini diangkat dalam film "Vina: Sebelum 7 Hari", satu per satu pihak yang terlibat dalam kasus ini angkat bicara.
Terbaru, terpidana dan kuasa hukumnya memberi kesaksian mengejutkan mengenai kasus ini.
Baca juga: Curhat Saka Tatal Korban Salah Tangkap Kasus Vina Cirebon, Bongkar Perlakuan Oknum Polisi: Disiksa
Mereka mengaku menjadi korban salah tangkap polisi atas pembunuhan yang tidak dilakukan.
Berikut fakta kejanggalan kasus Vina sesuai pengakuan terpidana dan kuasa hukumnya:
1. Diduga penangkapan semena-mena
Polisi telah menangkap delapan pelaku pembunuhan terhadap kedua korban tersebut, yaitu, Jaya, Supriyanto, Eka Sandi, Hadi Saputra, Eko Ramadhani, Sudirman, Rivaldi Aditya Wardana dan Saka Tatal.
Belakangan, terkuak keterangan baru dari para pelaku yang sudah dijebloskan ke penjara bahwa mereka tak terlibat dalam pembunuhan tersebut.
Kuasa hukum 5 tersangka, Jogi Nainggolan mengatakan, terdapat banyak kejanggalan dalam penetapan tersangka kasus ini.
Jogi menilai penangkapan terhadap para pelaku pembunuhan Vina dan Eki dilakukan secara semena-mena.
Hal itu diketahui dari keterangan para terpidana.
Penangkapan itu awalnya terjadi ketika sembilan anak muda sedang nongkrong di rumah Ibu Nining.
"Kemudian karena sudah mulai malam jam 21.30 WIB, suara mereka gaduh oleh ibu Nining mereka diminta untuk pindah tempat. Lalu mereka berpindah tempat ke rumah Pak RT, yang salah satu dari orng-orang itu putranya Pak RT namanya Kafi sehingga sepanjang malam itu mereka tidur di rumahnya pak rt dan besok paginya bubar," ujar Joni seperti dalam tayangan TV One pada Sabtu (18/5/2024).
Tiga hari berselang, ayah Eki, Rusdiana menerima informasi bahwa di malam kejadian pembunuhan itu, ada segerombol anak muda sedang duduk-duduk di depan rumah seseorang di gang itu.
Rusdiana, kata Jogi, tanpa pikir panjang langsung menggelandang anak-anak muda itu ke Unit Narkoba.
"Dengan spontan tanpa pikir panjang tanpa bukti yang sangat mendukung, dibawa ke unit narkoba, dipukuli di sana," ujar Jogi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.