Berita Viral

Terlanjur Viral Polisi Disebut Merazia Kosmetik Siswi SMP di Lampung, Polda Ungkap Fakta Sebenarnya

Terlanjur viral video yang menyebut polisi sedang merazia kosmetik siswi SMP di Lampung. Polda Lampung beber fakta sebenarnya.

Tangkap layar YouTube
Video Viral Polisi Disebut Merazia Kosmetik Siswi SMP di Lampung. 

SURYA.co.id - Terlanjur viral video yang menyebut polisi sedang merazia kosmetik siswi SMP di Lampung.

Ternyata, informasi dalam video tersebut tak sepenuhnya benar.

Polda Lampung angkat bicara dan mengungkap fakta sebenarnya.

Video berdurasi 1 menit 37 detik itu diunggah akun @txtviral45 pada 2 Mei 2024.

Pada keterangan unggahan dituliskan, "polisi di lampung razia kosmetik milik siswi SMP".

Baca juga: Gelagat Janggal Oknum Polisi Tabrak Warga Berlagak Jadi Penolong, Kabur Saat Tahu 2 Korbannya Tewas

Unggahan ini direspons warganet dengan 1.491 kali disematkan dan ditonton sebanyak 737.000 kali.

Sebagian besar warganet mencibir kegiatan tersebut.

Terkait video ini, Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Lampung, Komisaris Besar (Kombes) Umi Fadilah membenarkan ada kegiatan pemeriksaan yang dilakukan oleh seorang anggota Bhabinkamtibmas Polres Lampung Tengah di SMPN 1 Seputih Agung.

Namun, Umi mengatakan, razia yang disebutkan oleh warganet itu adalah misinformasi dari kegiatan yang sebenarnya.

"Itu bukan razia, tetapi edukasi terkait perundungan (bullying), serta pelecehan seksual," kata Umi saat dihubungi via telepon, Minggu (5/5/2024).

Umi mengatakan, kegiatan itu benar dilakukan oleh Brigadir Kepala (Bripka) Eko Purwanto dan videonya diunggah ke akun Tiktok yang bersangkutan.

"Video yang diunggah di Twitter itu hanya sepotong dari keseluruhan videonya," kata Umi.

Umi menjelaskan, kegiatan itu dilakukan usai Bripka Eko diminta menjadi pembina upacara bendera.

Setelah upacara, Bripka Eko berbincang dengan sejumlah siswi terkait apakah ada siswi yang berdandan secara berlebihan.

Pertanyaan ini disampaikan Bripka Eko karena dia pernah menjadi narasumber workshop anti perundungan di SMP tersebut.

Ketika itu Bripka Eko membedah kasus perundungan yang dialami seorang siswi karena mengenakan make-up secara berlebihan saat sekolah.

Baca juga: Terlanjur Viral Siswi SMA Dilarang Ikut Ujian Gegara Nunggak Rp 50 Ribu, Kepsek Beber Faktanya

Dengan latar belakang itu, Bripka Eko pun meminta produk make up dari sejumlah siswi sebagai alat peraga dalam edukasi itu.

Selesai memberikan pembinaan dan edukasi, barang-barang kosmetik tersebut dikembalikan kepada masing-masing pemiliknya.

"Jadi ini bukan razia tapi sebatas pemeriksaan dan memberikan edukasi oleh Bhabinkamtibmas kepada para siswa," katanya.

Di kasus lain, oknum polisi yang diduga anggota Brimob dari Resimen I Kedung Halang itu awalnya berpura-pura menolong korbannya dan membawanya ke rumah sakit.

Namun, saat nyawa dua korban tak bisa terselamatkan, oknum polisi justru tak bisa dihubungi.

Cerita oknum polisi ini viral setelah diungkap di akun X  @andynydna pada Selasa (30/4/2024).

Berdasarkan tangkapan layar keterangan yang dibagikan, peristiwa ini terjadi di sekitar Kelurahan Pakansari, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, pada 11 November 2023.

Oknum polisi yang mengendarai mobil Honda Brio diduga menabrak pengendara motor yang berboncengan.

Karena ulahnya, korban bernama Diana dan Diva Maulana meninggal dunia.

Korban pertama meninggal tak lama setelah kejadian, sedangkan Diva Maulana mengalami luka serius di kepala dan meninggal enam bulan kemudian atau Sabtu 27 April 2024.

Disebutkan, anggota Brimob tersebut bersikap angkuh terhadap keluarga korban dan tidak bisa dimintai pertanggungjawaban.

Lebih lanjut, pemilik akun mengatakan, oknum anggota Brimob itu sempat mencoba mengelabui keluarga dengan alibi sebagai penolong.

Foto Ilustrasi garis polisi
Foto Ilustrasi garis polisi (surya.co.id/ahmad zaimul haq)

Oknum itu membawa korban ke rumah sakit menggunakan kendaraan lain dan diduga mencoba menyembunyikan barang bukti.

Pemilik akun juga membagikan foto keadaan korban ketika dirawat di rumah sakit.

"Setelah sadar korban di operasi tulang tempurung kepala karena adanya pendarahan di bagian otak," bebernya.

"Namun setelah 1 hari korban dirawat di RS hingga seminggu lebih tidak ada kunjungan dari sang oknum," tambahnya.

Setelah mendapatkan perawatan di rumah, kondisi korban pun memburuk.

Dalam foto yang dibagikan, kulit tubuh korban hanya menyelimuti tulang-tulangnya.

"Badannya hanya tinggal kulit dan tulang namun oknum masih tidak ada etikad baik terhadap keluarga korban," katanya.

Keluarga pun akhirnya melaporkan kejadian ini ke Polsek Cibinong pada 6 April 2024.

Menurutnya, laporan tersebut dipersulit.

"Pelaporan dipersulit dengan dalih yang menangani unit laka lantas sedang cuti tidak bisa diganggu," ucap pemilik akun.

"Setelah menunggu lama pelaporan ditolak padahal bukti sudah banyak untuk lakalantas ngeluarin LP," tambahnya.

Korban pun meninggal dunia pada 27 April 2024 dan dimakamkan keesokan harinya.

Hingga artikel ini ditulis, Kamis (2/5/2024), unggahan tersebut telah dilihat sebanyak 1,8 juta kali.

Dikutip dari Kompas.com, Kasat Lantas Polres Bogor AKP Rizky Guntama angkat bicara soal keluhan warganet tersebut.

Rizky membenarkan peristiwa tersebut terjadi di wilayah hukum Polres Bogor dan hal tersebut dilakukan oleh oknum polisi.

"Untuk sementara sesuai dengan data yang kami dapat dan sedang kami periksa, yang bersangkutan (pelaku tabrakan) memang untuk pekerjaan Polri," kata Rizky, Kamis (2/5/2024).

"Namun, untuk lebih lanjutnya masih dalam pemeriksaan," tambahnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, meski oknum tersebut terlibat tapi proses pemeriksaan terus dilanjutkan.

Kini, oknum polisi tersebut diperiksa.

Rizky juga menegaskan bahwa laporan yang disebut ditolak polisi sebenarnya sudah ditangani dan dilanjutkan dengan adanya kesepakatan pertanggungjawaban dari pengemudi (oknum polisi yang menabrak).

"Bukan menolak laporannya, kita bergerak mencari keterangan lebih dalam. Jadi laporan tidak ditolak," kata Rizky.

"Untuk sekarang sedang diperiksa (oknum polisi). Sementara kita mesti cari keterangan dari yang bersangkutan. Dan nanti Jumat dari pihak keluarga korban akan dimintai keterangan," bebernya.

"Sementara ini masih keterangan saksi dan nanti mudah-mudahan kita mendapatkan alat bukti, di mana BB nya adalah kendaraan dan masih kita cari. Baik roda 2 dan roda 4," pungkasnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi".

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved