Berita Viral

Nasib Pilu Istri Pembunuh Wanita dalam Koper, Batal Bersanding di Pelaminan Meski Sudah Sewa Gedung

Impian LS bersanding di pelaminan bersama Ahmad Arif kandas setelah sang suami jadi tersangka pembunuh wanita dalam koper.

|
Editor: Musahadah
kolase istimewa/tribun jakarta
Aksi Ahmad Arif sebelum dan sesudah membunuh hingga memasukkan jasad wanita Bandung, RM ke dalam koper di Bandung. 

SURYA.CO.ID - Begini lah nasib LS (27), setelah terungkap sang suami, Ahmad Arif Ridwan Nowloh atau AARN (28) menjadi tersangka pembunuh wanita Bandung yang memasukkan jasad korban ke dalam koper dan membuangnya di Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (25/4/2024).

LS dan Ahmad Arif akan melangsungkan resepsi pernikahannya Minggu (5/5/2024) ini di Palembang, Sumatera Selatan.

Sementara akad nikah sudah digelar pada 10 Maret 2023 lalu. 

Namun, impian LS untuk bersanding di pelaminan bersama Ahmad Arif kandas setelah sang suami ditangkap di rumahnya pada Rabu (1/5/2024). 

Resepsi pernikahannya pun dibatalkan, meskipun sudah menyewa gedung serba guna Muhammadiyah di Jalan Ahmad Yani Palembang Rp 20 juta. 

Baca juga: Sosok Asli Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi: Menikah 2 Kali, Mau Resepsi Tega Setubuhi Korban

Salamun, pengurus gedung serba guna Muhammadiyah mengaku kaget saat mendapatkabar dari WO (Wedding organizer), bahwa acara pernikahan yang akan digelar pada Minggu itu dibatalkan.

"Bener pak jadwal untuk Minggu (5/5/2024), ada dari WO, dibatalkan," ungkap Salamun, pengurus gedung ketika ditemui Sripoku.com, Kamis (2/5/2024).

Diakui Salamun, pemesanan gedung itu dilakukan WO, bukan dari pengantinnya, Arif dan LS (27).

"Awalnya memang dari WO sudah panjar Rp 18, 5 juta. Namun pada Senin (29/4/2024), sudah dilakukan pelunasan Rp 20 juta," katanya untuk gedung

Sambung Salamun, untuk sewa gedung muhamadiyah ini, harga Rp 25 juta tapi karena ada potong jadi di bayar Rp 20 juta.

Lalu bagaimana nasib sang istri, LS? 

Seusai suaminya ditangkap, LS kini mengalami syok berat hingga enggan berbicara.

Ia tak menyangka suaminya tega melakukan perbuatan keji terhadap wanita paruh baya berinisial RM (50).

Hal itu diungkap kakek LS, M Ali Rahman (64), saat ditemui di kediamannya di wilayah Palembang, Sumatera Selatan.

Ali mengakui resepsi pernikahan batal digelar setelah Arif diringkus polisi.

"Kalau untuk akad nikah sudah dilakukan dua hari sebelum puasa kemarin. Ini dilakukan karena bertepatan dengan malam ketiga ibu LS meninggal dunia," ujar Ali, saat ditemui Kamis (2/5/2024).

Kendati resepsi batal digelar, pihak keluarga tetap memberi dukungan agar LS bisa melanjutkan hidup.

Terlebih, ibu kandung LS belum lama ini telah meninggal dunia.

"Ini musibah, hingga saat ini keluarga masih berikan support dan semangat untuk LS. Agar bisa tegar dan tabah menghadapi musibah ini," tutur Ali.

"Kami nasehati LS. Apalagi umurnya yang masih muda berusia 27 tahun. Kami juga bilang ini mungkin sudah bagian dia. Mungkin ke depan bisa lebih baik lagi. Ambil hikmahnya di balik kejadian ini.”

Ali mengaku tidak pernah curiga kepada pelaku.

Pasalnya, ia menduga bahwa pelaku pergi ke Palembang hanya untuk menggelar resepsi.

Ternyata, Arif ditangkap polisi karena telah membunuh RM. 

Arif membunuh RM setelah sebelumnya merudapaksa perempuan berusia 50 tahun tersebut. 

Setelah itu Arif merampas uang perusahaan senilai Rp 43 juta yang dibawa korban.

Uang tersebut rencananya akan digunakan Arif untuk biaya resepsi pernikahannya.

Berdasarkan penyelidikan sementara, Arif diduga nekat melakukan pembunuhan karena terdesak faktor ekonomi.

Selain untuk biaya resepsi pernikahan, uang tersebut juga digunakan untuk membeli koper guna menyimpan jasad korban.

Jasad tersebut kemudian dibuang di semak-semak Jalan Inspeksi Kalimalang, Desa Sukadanau, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (25/4/2024).

Polisi menyebut, Arif juga menggunakan uang Rp 43 juta itu untuk keperluan lain seperti menyewa mobil hingga membayar ongkos taksi.

"Sebagian uangnya itu jadi digunakan untuk keperluan tersangka," ucap Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, Jumat (3/5/2024), dikutip dari Wartakotalive.com.

"Ia beli koper buat simpan mayat juga dari duit yang dibawa korban," sambung eks Kapolres Metro Jakarta Selatan tersebut.

Berdasarkan penyelidikan polisi, terungkap Arif juga sempat merudapaksa korban sebelum membunuhnya.

Hal itu diungkap Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Rovan Richard Mahenu.

"Masih didalami untuk motifnya, karena korban sempat disetubuhi, diambil duitnya, duit kantor yang mau di setor ke bank," katanya kepada wartawan, Kamis (4/5/2024).

"Dan ada motif kebutuhan ekonomi karena pelaku mau menikah," imbuhnya, dikutip dari TribunJakarta.com.

Pihak kepolisian telah menetapkan Arif sebagai tersangka.

Adapun Arif dan korban merupakan rekan kerja.

Arif berprofesi sebagai sebagai team audit dan korban merupakan admin yang bertugas menyetorkan uang setoran ke bank.

Menikah 2 Kali

Pembunuh wanita dalam koper lebih dahulu mengelabuhi korban demi mendapat uang perusahaan untuk biaya nikah.
Pembunuh wanita dalam koper lebih dahulu mengelabuhi korban demi mendapat uang perusahaan untuk biaya nikah. (kolase tribun jakarta)

Fakta lain terungkap dari sosok Ahmad Arif. 

Ternyata Ahmad Arif sudah menikah dua kali dan kini sedang mempersiapkan resepsi pernikahannya yang ke dua di Palembang, Sumatera Selatan. 

Ahmad Arif menikah dengan gadis Palembang pada 17 Maret 2024 dan akan menggelar resepsi pada 5 Mei 2024, atau tiga hari lagi.  

Sebelumnya, AARN sudah menikah kali pertama pada Desember 2019. 

Namun pernikahan Ahmad Arif yang berprofesi sebagai auditor ini kandas pada September 2021. 

Diah, adik istri pertama Ahmad Arif mengakui hal itu.

"Iya, Mas. Kakak saya menikah bulan Desember 2019 dan pisah di bulan September 2021," kata Diah saat berbincang dengan Tribun, Kamis(2/5/2024).

Dari hasil pernikahan dengan istri pertamanya tersebut, Ahmad Arif dikaruniai satu orang anak.

"Sudah punya anak satu, Mas," ujarnya.

Kata Diah, penyebab perceraian kakaknya dikarenakan keduanya sudah tidak ada kecocokan.

Baca juga: Siasat Licik Pembunuh Wanita Dalam Koper, Sarankan Keluarga Korban Tak Lapor Polisi

"Alasannya sudah tidak ada kecocokan saja," ujar Diah.

Diah menceritakan Ahmad Arif sebenarnya adalah sosok yang baik di mata keluarga. Ahmad Arif juga tidak pernah menunjukkan gelagat aneh selama menikah dengan kakaknya.

Makanya, lanjut Diah keluarga benar-benar tidak menyangka setelah membaca berita, mantan suami kakaknya tersebut jadi tersangka kasus pembunuhan seorang wanita yang mayatnya dimasukkan ke dalam koper berkelir hitam.

"Setahu saya dia orangnya baik sama keluarga. Awal dengar beritanya kaget kok dia bisa begitu. Padahal dulu orangnya enggak pernah aneh-aneh. Keluarga juga kaget mas dia tiba-tiba begitu," kata Diah.

Diah sempat menulis kisah hidup kakaknya di Twitter(X). Tribun diizinkan mengutip kisah yang ditulis oleh Diah tersebut.

Akan tetapi saat hendak mengutip, Diah sudah menghapus twitnya. Ia menuliskan di Twitter(X) bahwa setelah ia menulis kisah sang kakak jadi heboh dan ramai.

"Maap nih rame aku gembok sebentar," tulisnya di Twitter.

Bersandiwara depan keluarga korban

Arif yang merupakan rekan kerja RM sempat bersandiwara di hadapan keluarga korban. 

Bahkan Arif sempat meminta keluarga korban untuk tidak melapor ke polisi. 

Hal ini terjadi saat anak dan sepupu korban, Anjar Gumilar mendatangi kantor tempat RM bekerja pada Kamis (24/4/2024) atau sehari setelah pembunuhan. 

Mereka mendatangi kantor untuk menanyakan keberadaan korban karena tidak pulang ke rumah. 

Di kantor RM, Anjar ditemui oleh tersangka dan sempat berbincang tentang masalah pribadi korban.

Bahkan, Arif saat itu menyarankan Anjar agar tidak lapor Polisi.

“Saya sempat bicara dengan pelakunya. Awalnya nanya masalah sensitif masalah keluarga, kita menceritakannya, termasuk soal rumah tangga almarhum. Tapi orang tersebut langsung menyarankan supaya tidak melapor ke pihak berwajib, lebih menyuruh untuk membicarakan secara kekeluargaan terlebih dahulu,” ujar Anjar pada Kamis (2/5/2024).

Anjar dan anak pertama korban, saat itu tidak menaruh curiga terhadap pelaku. Sebab, pelaku berada di kantor saat jasad RM ditemukan pada sore harinya di Cikarang, Bekasi.

“Enggak ada. Orangnya bahkan ngobrol, terus bilang ikut berbela sungkawa. Jadi, biasa aja enggak menunjukkan dia punya dosa atau sudah melakukan hal jahat, tidak ada. Yang jelas, pelaku itu masih bekerja setelah kejadian, kan pembunuhannya dilakukan Rabu sore infonya,” ucapnya.

Setelah pembunuhnya tertangkap, keluarga RM berharap kasus ini bisa diusut secara tuntas. Mereka meminta pembunuh RM bisa dihukum seberat-beratnya.

“Kalau keluarga berharap dihukum seberat-beratnya, kalau bisa hukuman mati. Karena keluarga besar tidak akan pernah bisa menerima kejadian seperti ini dengan cara sadisnya pelaku membunuh almarhum,” ucapnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di Sripoku.com dengan judul Pihak Gedung Kaget Acara Pernikahan 5 Mei 2024 Dibatalkan Pengantin Pria Pembunuh Wanita Dalam Koper

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved