Berita Viral

Nasib Pilu Istri Pembunuh Wanita dalam Koper, Batal Bersanding di Pelaminan Meski Sudah Sewa Gedung

Impian LS bersanding di pelaminan bersama Ahmad Arif kandas setelah sang suami jadi tersangka pembunuh wanita dalam koper.

|
Editor: Musahadah
kolase istimewa/tribun jakarta
Aksi Ahmad Arif sebelum dan sesudah membunuh hingga memasukkan jasad wanita Bandung, RM ke dalam koper di Bandung. 

Diah, adik istri pertama Ahmad Arif mengakui hal itu.

"Iya, Mas. Kakak saya menikah bulan Desember 2019 dan pisah di bulan September 2021," kata Diah saat berbincang dengan Tribun, Kamis(2/5/2024).

Dari hasil pernikahan dengan istri pertamanya tersebut, Ahmad Arif dikaruniai satu orang anak.

"Sudah punya anak satu, Mas," ujarnya.

Kata Diah, penyebab perceraian kakaknya dikarenakan keduanya sudah tidak ada kecocokan.

Baca juga: Siasat Licik Pembunuh Wanita Dalam Koper, Sarankan Keluarga Korban Tak Lapor Polisi

"Alasannya sudah tidak ada kecocokan saja," ujar Diah.

Diah menceritakan Ahmad Arif sebenarnya adalah sosok yang baik di mata keluarga. Ahmad Arif juga tidak pernah menunjukkan gelagat aneh selama menikah dengan kakaknya.

Makanya, lanjut Diah keluarga benar-benar tidak menyangka setelah membaca berita, mantan suami kakaknya tersebut jadi tersangka kasus pembunuhan seorang wanita yang mayatnya dimasukkan ke dalam koper berkelir hitam.

"Setahu saya dia orangnya baik sama keluarga. Awal dengar beritanya kaget kok dia bisa begitu. Padahal dulu orangnya enggak pernah aneh-aneh. Keluarga juga kaget mas dia tiba-tiba begitu," kata Diah.

Diah sempat menulis kisah hidup kakaknya di Twitter(X). Tribun diizinkan mengutip kisah yang ditulis oleh Diah tersebut.

Akan tetapi saat hendak mengutip, Diah sudah menghapus twitnya. Ia menuliskan di Twitter(X) bahwa setelah ia menulis kisah sang kakak jadi heboh dan ramai.

"Maap nih rame aku gembok sebentar," tulisnya di Twitter.

Bersandiwara depan keluarga korban

Arif yang merupakan rekan kerja RM sempat bersandiwara di hadapan keluarga korban. 

Bahkan Arif sempat meminta keluarga korban untuk tidak melapor ke polisi. 

Hal ini terjadi saat anak dan sepupu korban, Anjar Gumilar mendatangi kantor tempat RM bekerja pada Kamis (24/4/2024) atau sehari setelah pembunuhan. 

Mereka mendatangi kantor untuk menanyakan keberadaan korban karena tidak pulang ke rumah. 

Di kantor RM, Anjar ditemui oleh tersangka dan sempat berbincang tentang masalah pribadi korban.

Bahkan, Arif saat itu menyarankan Anjar agar tidak lapor Polisi.

“Saya sempat bicara dengan pelakunya. Awalnya nanya masalah sensitif masalah keluarga, kita menceritakannya, termasuk soal rumah tangga almarhum. Tapi orang tersebut langsung menyarankan supaya tidak melapor ke pihak berwajib, lebih menyuruh untuk membicarakan secara kekeluargaan terlebih dahulu,” ujar Anjar pada Kamis (2/5/2024).

Anjar dan anak pertama korban, saat itu tidak menaruh curiga terhadap pelaku. Sebab, pelaku berada di kantor saat jasad RM ditemukan pada sore harinya di Cikarang, Bekasi.

“Enggak ada. Orangnya bahkan ngobrol, terus bilang ikut berbela sungkawa. Jadi, biasa aja enggak menunjukkan dia punya dosa atau sudah melakukan hal jahat, tidak ada. Yang jelas, pelaku itu masih bekerja setelah kejadian, kan pembunuhannya dilakukan Rabu sore infonya,” ucapnya.

Setelah pembunuhnya tertangkap, keluarga RM berharap kasus ini bisa diusut secara tuntas. Mereka meminta pembunuh RM bisa dihukum seberat-beratnya.

“Kalau keluarga berharap dihukum seberat-beratnya, kalau bisa hukuman mati. Karena keluarga besar tidak akan pernah bisa menerima kejadian seperti ini dengan cara sadisnya pelaku membunuh almarhum,” ucapnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di Sripoku.com dengan judul Pihak Gedung Kaget Acara Pernikahan 5 Mei 2024 Dibatalkan Pengantin Pria Pembunuh Wanita Dalam Koper

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved