Berita Situbondo

Kontroversi Eks Lokalisasi Situbondo Menjadi Wisata Karaoke, Berpotensi Hidupkan kembali Prostitusi

Karena itulah MUI belum bisa memutuskan karena penilaian terhadap eks lokalisasi dan usaha karaoke di sana diperkirakan masih negatif.

Penulis: Izi Hartono | Editor: Deddy Humana
surya/izi hartono (izi hartono)
Pintu masuk menuju kawasan bekas lokalisasi GS Desa Kotakan, Kecamatan Situbondo. 

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Situbondo, Habib Muhammad Abu Bakar Al Muhdar justru dengan tegas menolak eks lokalisasi GS dijadikan area wisata karaoke.

Menurut Habib Muhammad, selama ini MUI tidak pernah diajak berembuk soal rencana perubahan eks lokalisasi menjadi kawasan wisata karaoke itu. "Kami melihat antara lokalisasi dan karaoke kesannnya kurang elok, karena terlalu banyak kesan negatifnya," ujar Habib Muhammad.

Dengan pergantian eks lokalisasi menjadi wisata karaoke, kata Habib Muhammad, tidak menjamin dapat menghilangkan praktik prostitusi itu. "Justru kami khawatir akan membuat prostitusi semakin marak, sehingga semakin sulit mengontrol dan membersihkan," ungkap Habib Muhammad.

Karena itulah MUI belum bisa memutuskan karena penilaian terhadap eks lokalisasi dan usaha karaoke di sana diperkirakan masih negatif.

"Makanya kami akan menjalin komunikasi terlebih dahulu dengan dinas-dinas terkait, sebab jika dua hal tersebut, eks lokalisasi dan karaoke digabung, malah prostitusi akan marak lagi nanti," jelasnya.

Dan jika kelak wisata karaoke itu menimbulkan keresahan di masyarakat, MUI akan turun meredamnya. "Kami berupaya semaksimal mungkin meredam dan meniadakan hal mungkar itu. Sebab kami tetap menilai kedua hal tersebut adalah kemungkaran," bebernya. *****

 

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved