Taiwan Minta Dukungan Indonesia untuk Bergabung Dalam WHO/WHA dan Perjanjian Pandemi

WHO pasti dapat membangun kerangka kesehatan global yang lebih komprehensif dengan partisipasi dan kontribusi Taiwan.

Penulis: Adrianus Adhi | Editor: Titis Jati Permata
Foto Istimewa
Isaac Chiu, Director General of Taipei Economic and Trade Office in Surabaya 

Setelah pandemi ini, produsen vaksin Taiwan, Medigen, melisensikan teknologi vaksin COVID-19 miliknya kepada Kelompok Akses Teknologi COVID-19 WHO dan Kelompok Paten Obat-obatan yang didukung PBB, meskipun Taiwan tidak termasuk dalam kedua lembaga tersebut.

Taiwan bertekad untuk mendorong komitmennya terhadap jaminan kesehatan universal dan hak layanan kesehatan untuk semua.

Taiwan bekerja keras untuk mencapai tujuan ini dan setiap tahunnya dalam peringkat NUMBEO menduduki posisi pertama di seluruh dunia untuk Indeks Layanan Kesehatan sejak tahun 2018.

Taipei dinominasikan sebagai kota nomor satu dengan layanan kesehatan terbaik di dunia pada tahun 2023.

Sistem layanan kesehatan berkualitas tinggi sepenuhnya menjangkau masyarakat Indonesia di Taiwan, dan memberikan perhatian terhadap kesejahteraan lebih dari 350.000 orang.

Terlepas dari pekerja migran, pelajar, pengusaha, dan pasangan asing, seluruh anggota WNI yang tinggal di Taiwan adalah teman dekat dan kerabat masyarakat Taiwan.

Kebijakan “satu negara, satu pusat” Taiwan menunjuk satu pusat kesehatan dari konsorsium rumah sakitnya untuk bekerja sama dengan satu negara di Asia Tenggara, termasuk tetangga berharganya yaitu Indonesia.

Oleh karena itu, Rumah Sakit Universitas Nasional Taiwan yang terkemuka diserahi misi dan tindakan untuk bekerja sama dengan institusi atau lembaga kesehatan Indonesia untuk tujuan perawatan kesehatan bersama.

“Taiwan dapat membantu dan sedang membantu” tidak diragukan lagi merupakan cerita yang bagus untuk digambarkan karena kami telah bekerja dengan penuh semangat dalam memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan.

Pengecualian Taiwan dari WHO dan WHA menunjukkan adanya ketidakadilan dan diskriminasi internasional dari aspek politik.

Taiwan mendesak WHO untuk menjunjung tinggi profesionalisme dan netralitas, menolak campur tangan politik dan mengajak Taiwan menjadi bagian dari mereka.

Taiwan meminta pengertian dan bantuan Indonesia untuk mendukung upaya Taiwan bergabung dengan WHO/WHA dan Perjanjian Pandemi.

Taiwan ingin memajukan layanan kesehatan dunia bersama dengan semua rekannya di Desa Global, termasuk Indonesia, untuk menjadikan planet ini tempat yang lebih baik bagi kita dan generasi berikutnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved