Dosen Teknik Mesin Ubaya Sokong Inovasi Industri Logam Skala Kecil dan Menengah Aksesoris Motor

Program pengabdian pengoptimalan industri pengolahan logam, Dosen Program Studi Teknik Mesin dan Manufaktur Fakultas Teknik Universitas Surabaya

Editor: Adrianus Adhi
Dok Ubaya
DUKUNG INOVASI - Dosen Program Studi Teknik Mesin dan Manufaktur Fakultas Teknik Universitas Surabaya (Ubaya), Dr. Ir. Susila Candra IPM yang mengusung program pengabdian pengoptimalan industri pengolahan logam di Pasuruan 

SURYA.co.id - Dosen Program Studi Teknik Mesin dan Manufaktur Fakultas Teknik Universitas Surabaya (Ubaya), Dr. Ir. Susila Candra, IPM, mengusung program pengabdian pengoptimalan industri pengolahan logam. Pengolahan berupa komponen dan aksesoris sepeda motor yang diproduksi oleh 2 Industri Kecil Menengah (IKM) di Desa Jogorepuh, Kecamatan Pasrepan, Kabupaten Pasuruan. 

Candra menyebut, program ini merupakan pengabdian skema Pemberdayaan Mitra Usaha Produk Unggulan Daerah (PM-UPUD) yang diproyeksikan untuk dilaksanakan selama 3 tahun dengan judul “Peningkatan Kapasitas Produksi, Inovasi, dan Manajemen Produk Unggulan Komponen Logam di Desa Jogorepuh Kecamatan Pasrepan Kabupaten Pasuruan Provinsi Jawa Timur”. Pendanaan pengabdian ini didukung oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DPPM), Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan (Dirjend Risbang), Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemdiktisaintek).

“Produk yang dihasilkan oleh IKM di Desa Jogorepuh ini sangat unik karena aksesoris yang diproduksi berbeda dengan produk skala besar yang ada di pasaran. Belum ada produk yang serupa dari segi bentuk, warna, hingga variasi yang telah dipasarkan secara luas. Jadi, penggunaan aksesoris hasil produksi IKM ini jelas menjadi pembeda dan memberi identitas baru bagi pecinta otomotif, khususnya aksesoris sepeda motor,” jelas Candra.

Dua IKM yang difokuskan dalam pengabdian ini adalah IKM Bina Logam dan IKM Dafa Motor. Saat ini, IKM Bina Logam dan IKM Dafa Motor sudah memproduksi masing-masing 6 dan 11 jenis produk olahan logam yang terdiri dari footstep (pijakan kaki), spinner, tutup karburator, kutikan gigi, kupingan lampu, dan lain sebagainya. Tidak hanya memiliki nilai fungsi, komponen dan aksesoris sepeda motor yang diproduksi menambah nilai estetika sepeda motor bagi para pegiat otomotif roda dua. Candra menambahkan, produk hasil olahan ini dapat menjadi ikon industri Kabupaten Pasuruan apabila mampu dikembangkan dengan baik, layaknya buah tangan yang identik dengan beberapa daerah di Indonesia. 

“Secara warna, produk-produk ini tidak hanya berwarna perak seperti yang biasa terdapat di pasaran, tetapi ada warna kuning, merah, biru, dan warna-warna lain juga. Secara bentuk juga begitu. Misalnya, ring aksesoris yang biasanya hanya bulat seperti cincin diberikan ukiran-ukiran yang menarik. Hal-hal seperti ini belum ada di daerah lain di Indonesia,” paparnya.

Inovasi Tutup Radiator Universitas Ubaya
Salah satu produksi IKM Bina Logam dan IKM Dafa Motor, Tutup Raditor yang merupakan tempat pengabdian pengoptimalan industri pengolahan logam Dosen Program Studi Teknik Mesin dan Manufaktur Fakultas Teknik Universitas Surabaya (Ubaya), Dr. Ir. Susila Candra, IPM

Pemilihan industri ini didasari oleh kondisi sosio-ekonomi Kabupaten Pasuruan yang disokong oleh olahan logam sebagai industri unggulan. Setiap minggu, IKM Bina Logam menerima permintaan berkisar 50.000 unit dan IKM Dafa Motor sebesar 73.000 unit. Namun, keterbatasan sumber daya manusia dalam proses manajemen dan operasional serta kurangnya mesin produksi menjadikan permintaan tersebut belum dapat dipenuhi. Hal ini turut menjadikan jangkauan pasar hasil olahan logam ini masih terbatas di Provinsi Jawa Timur, meskipun sudah terdapat permintaan dari wilayah lain, seperti Jawa Tengah dan Indonesia bagian timur. 

Candra menuturkan, pengoptimalan IKM akan dilakukan menyeluruh secara bertahap. Dalam aspek pengembangan dan inovasi produk misalnya, IKM Bina Logam diproyeksikan akan memproduksi 8 jenis produk dan IKM Dafa Motor dengan 18 jenis produk pada tahun ketiga pelaksanaan pengabdian. Namun, selain peningkatan kapasitas produksi, Candra turut menekankan pentingnya perbaikan kualitas sumber daya manusia dan manajemen pemasaran.

“Kita sudah merencanakan penambahan mesin produksi baru dan mempersiapkan pelatihan kepada para pekerja, tidak hanya berupa kompetensi operasional, namun turut meliputi manajemen keuangan untuk mempertahankan kontinuitas usaha. Karena saat ini pemasaran produk masih menggunakan sistem konvensional, kita juga akan mendampingi usaha dalam aspek promosi dan pemasaran. Jadi, tidak hanya kapasitas produksi yang meningkat, namun jangka panjang IKM juga terjamin,” tutur Candra.

Selain IKM Bina Logam dan IKM Dafa Motor, inisiatif ini juga disambut baik oleh berbagai pihak, termasuk pemerintah dan masyarakat Desa Jogorepuh. Program pengabdian ini sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RJPMDes) Desa Jogorepuh Tahun 2019-2025 berupa pemanfaatan potensi pasar produk logam. Berkembangnya kedua IKM akan menjadi peluang kerja yang baik bagi masyarakat sekaligus menjadi percontohan bagi IKM serupa di Desa Jogorepuh dan Kabupaten Pasuruan secara umum. . 

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
KOMENTAR

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved