PPDB Surabaya 2024
PPDB Surabaya 2024, Pagu SMP Dilarang Bertambah, Ini Alasannya
Dinas Pendidikan (Dindik) Surabaya memastikan jumlah pagu pada proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMP tahun 2024 tidak berubah.
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, SURABAYA - Dinas Pendidikan (Dindik) Surabaya memastikan jumlah pagu pada proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMP tahun 2024 tidak berubah.
Sebaliknya, jumlah maksimum siswa yang dapat diterima di suatu sekolah tersebut akan cenderung sama dengan tahun sebelumnya.
Nantinya, jumlah kelas (rombongan belajar/rombel) akan relatif sama, yakni maksimal 10 rombel per sekolah. Satu rombel akan berisi 32 siswa.
"Harapan kami, pagu untuk sekolah negeri kembali ke kelas normal. Harapannya, (jumlah siswa) negeri maupun swasta memiliki jumlah (kesempatan menerima siswa) yang sama," kata Kepala Dinas Pendidikan Surabaya Yusuf Masruh dikonfirmasi di Surabaya.
Pada PPDB tahun 2023 lalu, permasalahan pagu siswa sekolah negeri ditengarai menjadi akar masalah tidak meratanya jumlah siswa yang didapat sekolah swasta.
Saat itu, beberapa sekolah swasta sempat kesulitan memenuhi jumlah siswa bahkan hanya untuk satu rombongan belajar sekali pun.
Tiap tahunnya, jumlah siswa yang diterima sekolah negeri mempengaruhi jumlah siswa yang diterima sekolah swasta.
Hal ini di antaranya terlihat dari alih fungsi fasilitas sekolah menjadi ruangan kelas.
Yusuf mengingatkan, Kurikulum Merdeka yang diimplementasikan dalam sistem pendidikan saat ini mewajibkan siswa tak hanya belajar di ruang kelas saja.
Sebaliknya, sekolah wajib mengajak siswa belajar melalui berbagai wahana seperti Laboratorium dan berbagai fasilitas pendidikan lainnya.
Karenanya, Yusuf mengingatkan masing-masing sekolah untuk mengalihfungsikan laboratorium atau ruangan sekolah lainnya menjadi ruang kelas.
Apalagi, sekolah memaksakan untuk menambah jumlah siswa.
Apabila ada ruang kelas yang berubah fungsi tahun lalu, maka tahun ajaran baru mendatang wajib berubah kembali ke kelas.
"Pelaksanaan Kurikulum Merdeka itu merupakan implementasi anak-anak untuk berekspresi dan praktik," kata Yusuf.
"Contohnya, lab yang sebelumnya dijadikan ruang kelas maka harus kembali ke lab. Aula yang sebelumnya jadi ruang kelas harus kembali ke kelas. Sekali lagi, aula itu filosofinya anak harus mengalami dan melakukan," tandasnya.
Tanpa adanya fasilitas seperti laboratorium dan aula, maka implementasi Kurikulum Merdeka tak dapat maksimal.
"Kalau ruang ekspresi atau praktik itu menjadi ruang kelas, terus kapan ekspresinya?," katanya.
Pihaknya tak segan akan memberikan sanksi apabila ada sekolah yang tak mengindahkan imbauan tersebut.
"Mudah-mudahan tidak ada (yang menambah pagu). Insya Allah tidak," katanya.
"Kemarin kami juga sudah bertemu sekolah negeri dan swasta. Sehingga, kedua pihak bisa saling memahami untuk saling melengkapi di masing-masing wilayah. Harapan kami, sama-sama membekali dan mendampingi anak-anak ini dengan ilmu terbaik, tanpa (memandang) negeri dan swasta," katanya.
Hingga saat ini, Surabaya memiliki 63 SMP Negeri yang tersebar di masing-masing kecamatan.
Dengan terbatasnya lembaga pendidikan, jumlah tersebut tak mampu menampung lulusan SD di Surabaya.
Berdasarkan data Dinas Pendidikan Surabaya tahun 2023, sebanyak 17.044 anak yang diterima masuk SMP Negeri Surabaya.
Sedangkan jumlah siswa yang masuk lembaga swasta mencapai 17.146 anak.
Masih menurut data Pemkot, jumlah siswa yang diterima SMP Negeri tersebut turun selama dua tahun terakhir.
Mengingat, SMP Negeri menerima 20.000 siswa pada tahun 2021 lantas turun menjadi 19.000 siswa di tahun 2022.
Sedangkan untuk lembaga SMP swasta, jumlah tersebut cenderung meningkat. Mengingat, pada 2022 lalu sekolah swasta baru mencapai 16 ribu siswa.
Mengutip peraturan Menteri Pendidikan telah mengatur terkait jumlah maksimal rombongan belajar (rombel) dan siswa pada SMP Negeri.
Yang mana, jumlah peserta didik maksimal adalah 32 anak per-rombel dengan jumlah maksimal 10 rombel tiap satuan pendidikan..
Apabila siswa di lembaga swasta dan negeri digabungkan, maka total anak yang mendaftar ke SMP di Surabaya di tahun ini mencapai 34.190 siswa.
Dari jumlah lulusan SD di Surabaya yang mencapai 38 ribu siswa, sebanyak 4.000 anak yang lulus dari SD diprediksi masuk dalam Pondok Pesantren.
BACA BERITA SURYA.CO.ID DI GOOGLE NEWS LAINNYA
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
Yusuf Masruh
PPDB 2024
PPDB Surabaya 2024
Dinas Pendidikan kota Surabaya
PPDB SMP Negeri Surabaya Masuk Jalur Terakhir, Dindik Berlakukan Aturan Baru Zonasi |
![]() |
---|
Kuota Hanya 2600 Siswa, Pendaftar PPDB SMP Surabaya 2024 Jalur Nilai Raport Capai 8 Ribu CPDB |
![]() |
---|
PPDB SD 2024 Menyisakan Jalur Zonasi, Dindik Surabaya: Selain Jarak, Usia Jadi Pertimbangan |
![]() |
---|
Kuota SMP Negeri di Surabaya Hanya 50 Persen Lulusan SD, SMP Swasta Siapkan Jalur Afirmasi PPDB 2024 |
![]() |
---|
PPDB Surabaya 2024, Pemkot Antisipasi Pendatang 'Titipan' di Jalur Pendaftaran Zonasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.