Berita Kota Surabaya

GADISKU Surabaya Pajang Karya Disabilitas Jatim, Tekad Dinsos Beri Kesamaan Hak Tanpa Diskriminasi

kesamaan hak dan kesempatan bagi penyandang disabilitas menuju kehidupan yang sejahtera, mandiri dan tanpa diskriminasi.

Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Deddy Humana
surya/fatimatuz zahro
PJ Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono memperhatikan anak disabilitas membantik saat meresmikan inovasi bertajuk Galeri Disabilitas Kinasih dan UPT (Gadisku) Dinas Sosial Provinsi Jatim di Jalan Jemur Andayani XVIII Nomor 19 Surabaya, Senin (22/4/2024). 


SURYA.CO.ID, KOTA SURABAYA - Kepedulian dan perhatian nyata pada hak-hak penyandang disabilitas di Jatim semakin besar. Salah satu realisasinya adalah inovasi bertajuk Galeri Disabilitas Kinasih dan UPT (Gadisku) yang digagas Dinas Sosial Provinsi Jatim.

Inovasi Gadisku itu diresmikan langsung oleh PJ Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono di Jalan Jemur Andayani XVIII Nomor 19 Surabaya, Senin (22/4/2024).

Adhy mengatakan, keberadaan Gadisku merupakan bentuk komitmen Pemprov Jatim untuk menjalankan Undang-Undang (UU) Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas.

Tepatnya sebagai upaya mewujudkan kesamaan hak dan kesempatan bagi penyandang disabilitas menuju kehidupan yang sejahtera, mandiri dan tanpa diskriminasi.

"Kami menyambut baik peluncuran inovasi Gadisku karena sebagai wujud peningkatan perhatian bagi saudara kita penyandang disabilitas. Apresiasi setinggi-tingginya untuk tim Dinsos Jatim, karena inovasi ini sangat luar biasa bahkan di luar patron yang ada," ujar Adhy.

Gadisku merupakan tempat di mana karya produk dan jasa para penyandang disabilitas dipamerkan. Berkolaborasi dengan Yayasan Rumah Kinasih berbasis sociopreneurship, seluruh peserta mendapatkan pendampingan dan bimbingan berkelanjutan membuat produk berkualitas hingga siap dipasarkan ke masyarakat.

Keberadaan galeri galeri Gadisku juga menjadi bukti bahwa Pemprov Jatim memberikan kesempatan ekonomi, akses sosial dan akses pelayanan publik yang sama bagi semua kalangan. Bahkan hasil produksi di galeri ini nantinya juga bisa dinikmati masyarakat luas.

"Di sini ada pelatihan tetapi profesional, yang juga menghasilkan. Di sini mereka disiapkan kemudian supaya bisa terjun ke masyarakat. Setelah itu mereka akan mandiri dengan pemberian modal selanjutnya," urai Adhy.

Gadisku, lanjut Adhy, juga sebagai wujud nyata dari IKI (Inisiatif, Kolaborasi dan Inovatif) yang ditunjukkan dalam memberdayakan penyandang disabilitas agar mandiri dan sejahtera. Oleh sebab itu, ia menekankan agar inovasi ini patut dikembangkan di lokasi-lokasi lain di kabupaten/kota di Jawa Timur.

"Workshop kita sebetulnya di UPT-UPT, tetapi itu belum efektif kalau untuk langsung ke masyarakat maka kita perlu tempat-tempat seperti ini untuk nantinya bisa kita publikasikan. Bahkan, UPT-UPT juga bisa membuka di luar UPT nya kemudian dinas-dinas OPD terkait atau yang secara umum punya workshop bisa dititipi tempat," terangnya.

Sementara Kepala Dinsos Jatim, Restu Novi Widiani mengatakan bahwa Gadisku Dinsos Jatim diharapkan bisa menjadi pembelajaran kewirausahaan bagi para disabilitas yang mau dan mampu berkarya.

"Harapannya, bisa menjadi wadah bagi para alumni UPT maupun masyarakat disabilitas umum untuk mewujudkan kesejahteraan sosial bagi diri dan keluarganya," kata Novi.

Novi melanjutkan, galeri ini nantinya akan beroperasi setiap hari sejak pukul 09.00 WIB hingga 22.00 WIB. Dengan total 16 orang penyandang disabilitas dan 11 orang pendamping, galeri Gadisku direncanakan memiliki tiga macam muatan galeri, yaitu jangka pendek, menengah dan panjang.

"Untuk jangka pendek, kita ada galeri produk bahkan angkringan. Kemudian untuk jangka menengah akan digelar Ssanggar kesenian dan Sanggar sobat dily mengaji setiap minggunya serta konseling orangtua ABK secara gratis," pungkasnya. *****

 

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved