Berita Viral
Mengenal Sosok Bernardus Prasodjo Pelukis Gambar Kaleng Khong Guan, Begini Nasibnya usai Karya Viral
Inilah sosok pelukis gambar seorang ibu dan dua anak yang terdapat pada kaleng biskuit Khong Guan
Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
SURYA.CO.ID - Gambar seorang ibu dan dua anak sedang makan di meja makan yang terdapat pada kaleng biskuit Khong Guan kembali viral jelang Lebaran 2024.
Seperti diketahui, di Indonesia, biskuit Khong Guan kerap menjadi suguhan setiap momen Idul Fitri atau Lebaran.
Di saat bersamaan itulah, banyak warganet yang penasaran mengapa tidak ada sosok ayah di gambar tersebut.
Usut punya usut, ternyata ketidakhadiran sosok ayah, lantaran ayah tersebut sedang pergi bekerja.
Sehubungan dengan hal tersebut, pelukis gambar viral itu akhirnya angkat bicara.
Adalah Bernardus Prasodjo, yang saat ini berusia 79 tahun.
Bernardus mengatakan, gambar di kaleng biskuit Khong Guan itu memang ingin ditonjolkan sosok ibu.
Ini bentuk strategi untuk memengaruhi ibu rumah tangga agar membeli Khong Guan.
"Jadi yang penting ada ibunya di situ karena yang belanja ibunya kok," kata Bernadus.
Baca juga: Kisah Lengkap Buruh Nekat Jalan Kaki 4 Hari 4 Malam hingga Kelaparan karena Tak Punya Ongkos Mudik
Tak Pernah Bertemu Pemilik
Terpisah, Bernardus mengatakan, meski menjadi pelukis biskuit Khong Guan, namun dirinya tak pernah bertemu langsung dengan pemilik perusahaan tersebut.
Dulu ada pihak ketiga yang memintanya menggambar untuk kaleng Khong Guan/
"Pelanggan saya itu sebuah perusahaan separasi warna di Jalan Biak (Jakarta Pusat). Mungkin dia yang menerima order kaleng ini."
"Dia panggil saya, dia cerita, ada contohnya, pemesannya memesan kayak gini-gini," paparnya beberapa tahun lalu, dikutip dari Posbelitung.com.

Tak Dapat Royalti
Meski karyanya viral, Bernardus mengaku tak mendapatkan royalti apa pun.
Sebab, perjanjian awalnya berupa kontrak putus.
Karya Bukan Hanya Khong Guan
Dari semua karya yang pernah diciptakan hingga kini ada tiga karya yang masih dipergunakan.
Di antaranya Khong Guan, Monde dan Nissin Wafer.
"Pemilikinya sama, mungkin karena buat apa juga diganti-ganti, dari gambar itu saja sudah laku produknya," tuturnya.
Kini, Bernardus sudah lebih dari lima tahun tidak melukis.
"Sekarang sudah sibuk, tidak ada waktunya lagi. Sudah lebih dari lima tahun yang lalu, catnya sudah pada kering. Kalau mau mulai mesti beli semuanya lagi," katanya, Jumat (2/6/2017) silam.
Belajar Pengobatan Tradisional
Bernardus saat itu disibukkan dengan aktivitas mengajar jenis pengobatan tradisonal bernama penyembuhan prana.
Dia berkeliling seluruh penjuru Tanah Air.
"Saya sekarang sedang mengajar penyembuhan prana ke seluruh Indonesia."
"Penyembuhan ini tanpa obat, tanpa menyentuh, tidak tergantung pada ajaran agama tertentu, mistik, ritual tertentu, dan lebih bersifat ilmiah," ujarnya.
Masih Melukis
Meski demikian, gairahnya dalam melukis tidak berhenti begitu saja.
Karena di zaman sekarang ini ada berbagai applikasi atau software yang dapat digunakan sebagai alat untuk menggambar.
"Zaman sekarang masih sering tapi dengan software seperti photoshop, tidak mengunakan kanvas lagi."
"Idenya keluar yaitu lah, kadang-ladang gambar pasar, ikan, bunga, enggak tentulah," ungkapnya.
Putus Kuliah
Dulu dia kuliah di Fakultas Seni Rupa Institut Teknologi Bandung (ITB).
Bernardus kala itu terlalu sibuk dengan pekerjaan menggambarnya, sehingga harus putus kuliah.
"Waktu itu kosnya di jalan Lengkong Kecil, Bandung."
"Sebelahnya ada percetakan redaksi majalah Aktuil, majalah musik yang terkenal."
"Suka main ke situ, kemudian ada orang pesan untuk buat komik, tapi akhirnya kuliah ketinggalan," ungka pria kelahiran 25 Januari 1945 itu.
Ketua Grand Master Choa Kok Sui (GMCKS) Prana Indonesia iut juga mengaku pernah menjadi dosen Tipografi dan digital studio LPKT Kompas tersebut.
Menurutnya, saat itu pekerjaan sebagai ilustrator masih jarang diminati sehingga banyak tawaran kerjaan yang ia dapatkan.
berita viral
Bernardus Prasodjo
Khong Guan
SURYA.co.id
kaleng biskuit Khong Guan
surabaya.tribunnews.com
pelukis kaleng Khong Guan
Rekam Jejak Asep Japar Bupati Sukabumi yang Disentil Dedi Mulyadi, Susah Dihubungi Gubernur Jabar |
![]() |
---|
Sosok Rohmat Pelaku Penculikan dan Pembunuhan Bos Bank Plat Merah, Spesialis IT dan Memata-matai |
![]() |
---|
Rekam Jejak Bambang Tri Mulyono yang Akhirnya Bebas, Dipenjara Gegara Tudingan Ijazah Palsu Jokowi |
![]() |
---|
Gelagat Eras Penculik Bos Bank Plat Merah Usai Ditangkap, Kini Mewek di Hadapan Polisi, Minta Maaf |
![]() |
---|
Catatan Kriminal Dwi Hartono Otak Pembunuhan Bos Bank Plat Merah, Dipenjara 6 Bulan Gegara Ini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.