Pencurian Berujung Pembunuhan di Gresik
Akhir Tragis Tersangka Pembunuh Agen Bank BUMN di Gresik: Ketakutan hingga Tewas, Dalangnya Buron
Inilah akhir nasib para pelaku pembunuhan agen bank BUMN, Wardatun Toyyibah (28) asal Desa Ima'an, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik.
Penulis: Willy Abraham | Editor: Musahadah
SURYA.co.id | GRESIK - Inilah akhir tragis para pelaku pembunuhan agen bank BUMN, Wardatun Toyyibah (28) asal Desa Ima'an, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik.
Pelaku pembunuhan agen bank BUMN ini adalah Asrofin (40), Sobikhul Alim (20) dan Ahmad Midhol, semuanya tetangga korban.
Asrofin (40) ditangkap dari tempat persembunyiannya, di Wonosalam Jombang dan saat ini ditahan di Mapolres Gresik.
Sementara Sobikhul Alim (20) ditemukan tewas di tengah ladang jagung setelah diperiksa penyidik Satreskrim Polres Gresik beberapa waktu lalu.
Sementara Ahmad Midhol hingga kini masih dalam pengejaran polisi.
Baca juga: Sosok Tersangka Pembunuh Agen Bank BUMN di Gresik Ternyata Tetangga, Dipakai Beli Sabu, 2 Lain Buron
Dari tiga tersangka, nasi Sobikhul Alim paling tragis karena sempat ketakutan hingga akhirnya diduga nekat mengakhiri hidup.
Kasatreskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan mengungkapkan, Kematian Sobikhul yang ditemukan di ladang jagung setelah diperiksa polisi menimbulkan berbagai spekulasi.
Sebab, setelah Sobikhul ditemukan tewas sehari setelah polisi melakukan pemeriksaan. Masih mengenakan pakaian yang sama saat diperiksa oleh petugas di kantor polisi.
"Kemungkinan kuat, SA ini bunuh diri karena ketakutan setelah di periksa sebagai saksi. Ternyata dia adalah satu dari tiga pelaku perampokan di Desa Ima'an Dukun," tambah Aldhino.
Dari hasil autopsi yang dilakukan tim labfor Polda Jatim, tidak ada tanda kekerasan yang ditemukan dibagian tubuh luar SA. Penyebab korban meninggal dipastikan karena kekurangan oksigen.
"Dari hasil autopsi, tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Korban meninggal karena Asfiksia atau masalah sistem pernapasan sehingga mengalami kekurangan oksigen," jelasnya.
Dari hasil tes lab yang dilakukan pihak kepolisian, korban mengalami kekurangan oksigen karena mengalami keracunan. Hasil Laboratorium Forensik Polda Jatim, Sobikhul telah mengkonsumsi Sianida atau pembasmi hama.
"Ada kandungan sianida di lambung SA. Jadi kemungkinan tersebar dia meminum sianida karena ketakutan terungkap dan ditangkap," tutur Aldhino.
Meski demikian, Aldhino masih belum bisa membeberkan lebih jauh peran Sobikhul dalam aksi perampokan tersebut. Ia ingin fokus meringkus otak pelaku yang saat ini tengah melarikan diri.
Bunuh Korban Secara Sadis

Pembunuhan di Desa Ima'an, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik begitu sadis.
Korban dirampok, dibunuh di depan anaknya sendiri.
Asrofin bertugas membuka pintu belakang, kemudian masuk ke rumah korban pada Sabtu (16/4/2024) menjelang sahur lalu.
Setelah itu, Asrofin mengambil handphone milik suami korban bernama Mahfud.
Sedangkan Wardatun nyawanya dihabisi oleh otak pembunuhan bernama Ahmad Midhol. Sama-sama tetangga korban.
Wardatun meninggal ditusuk pisau pada bagian dada yang mengenai ulu hati dan di bagian leher.
Setelah beraksi membunuh Wardatun, para pelaku langsung membawa kabur uang sekitar Rp 150 juta.
Uang hasil perampokan sadis itu pun sudah dipakai untuk keperluannya dan foya-foya. Salah satunya untuk membeli narkoba.
"Uangnya buat beli sabu-sabu,” tegas Aldhino sapaan akrabnya, Senin (8/4/2024).
Tersangka AS (Asrofin) mendapat bagian sebesar Rp 8 juta, sisanya dibawa oleh Ahmad Midhol yang saat ini DPO (daftar pencarian orang).
Setelah kejadian pelaku langsung berpisah.
Setelah mendapat bagian tersebut, pelaku AS lari ke wilayah Wonosalam, Kabupaten Jombang. Bersembunyi di rumah saudaranya. Setelah lebih dari tiga pekan, dia akhirnya berhasil dibekuk aparat kepolisian.
Aldhino membeberkan foto dan ciri-ciri Ahmad Midhol. Masyarakat yang mengetahui bisa melapor ke nomor Whatsapp 082144778500.
“Ciri-ciri pelaku utama Ahmad Midhol memiliki tinggi badan kurang lebih 165 centimeter, kulit sawo matang dan rambut ikal/botak. Apabila melihat, menemukan atau mengetahui harap menghubungi 082144778500,” imbuhnya.
Pengakuan Suami Korban

Wardatun Toyyibah (28) yang selama ini dikenal sebagai agen bank plat merah itu tewas dengan banyak luka tusuk di tubuhnya .
Sementara sang anak, NZ yang masih berusia 2,5 tahun terluka di kakinya.
Berdasarkan hasil autopsi di RSUD Ibnu Sina terdapat empat luka tusuk di tubuh Wardatun Toyyibah.
"Ada empat luka tusuk, di leher bagian depan dua, di dada satu, dan satu di leher bagian belakang," ujar Kasatreskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan.
Baca juga: Nasib Balita 2,5 Tahun Tahu Ibunya Dibunuh di Gresik: Masih Ketakutan, Ini Cara Polisi Memeriksanya
Dari empat luka tusuk tersebut, lanjutnya, yang membuat korban mengalami kematian karena luka tusuk di bagian dada.
"Yang mematikan karena luka tusuk di dada, itu mengenai ulu hati dan menembus ke jantung," tambahnya.
Hasil olah TKP, polisi mengamankan satu bungkus golok yang ditemukan di kasur milik korban.
"Barang bukti yang kita amankan ada sarung golok yang dicurigai milik pelaku yang tertinggal di kamar korban," terangnya.
Pihaknya menduga kuat, perempuan tersebut adalah korban perampokan lantaran terdapat barang yang hilang, seperti uang RP 160 juta dan ponsel korban.
Suami korban, Mahfud (42) mengaku tidak tahu menahu mengenai tragedi yang dialami istrinya.
Padahal, Mahfud berada di satu rumah dengan korban, hanya saja di ruangan berbeda.
Mahfud mengaku saat kejadian dia tidur di ruang tamu. Terpisah dari istri dan anaknya yang tidur di kamar.
Pantauan surya.co.id, kamar tempat istri dan anaknya tidur persis di tembok belakang kursi ruang tamu, tempat dimana Mahfud mengaku tidur.
Mahfud mengaku baru tahu istrinya tewas pukul 05.00 Wib.
Dia meminta bantuan keluarganya untuk mengangkat jasad istrinya, lalu dimandikan dan ditutup jarik.
"Pertama tahu sekitar jam 5 lebih, tak lihat di bawah tempat tidur ada banyak darah. Kemudian saya langsung ke rumah kakak saya. Kakak saya yang pertama mengangkat jenazah istri saya," ujarnya.
Mahfud tidak tahu ciri-ciri pelakunya, darimana pelaku masuk, tidak mendengar suara apapun saat istrinya tewas, atau putrinya terluka.
Dalam benak Mahfud, dia mengira istrinya itu meninggal dunia karena bunuh diri.
"Kan tak kira bunuh diri atau apa, tapi kok ternyata barang saya hilang semua," ungkapnya.
Ia mengaku bahwa atas kejadian tersebut, uang miliknya yang berada di kamar istrinya hilang.
"Kan saya belum tahu ya motifnya apa, ternyata saya lihat loker saya kok hilang semua. Uang senilai hampir 160 juta dan handphone saya hilang," jelasnya.
Ia berasumsi bahwa saat kejadian, istrinya sempat melawan pelaku.
"Kemungkinan juga istri saya tahu dan melawan," imbuhnya.
Ikuti Berita Selengkapnya di Google News Surya.co.id
Agen Bank BUMN Dibunuh
Pembunuh Agen Bank
Wardatun Toyyibah
pembunuhan di Gresik
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
agen bank BUMN dirampok
Cara Midhol Habisi Nyawa Wardatun Toyyibah di Gresik Terungkap saat Rekonstruksi Pembunuhan |
![]() |
---|
Pelarian Midhol DPO Pembunuhan Gresik, Kerap Meresahkan Warga selama 7 Bulan Sembunyi di Kalimantan |
![]() |
---|
BREAKING NEWS DPO Pembunuhan Gresik Sempat Melawan dan Berusaha Kabur saat Ditangkap di Kalimantan |
![]() |
---|
Midhol Dihadiahi Timah Panas Usai Melawan saat akan Ditangkap di Kalimantan Tengah |
![]() |
---|
Midhol Otak Pembunuhan dan Perampokan di Gresik Ditangkap, Setahun Sembunyi di Perkebunan Kalteng |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.