Berita Kota Surabaya

Perselisihan Pasca Pilpres Memanas, Ubaidillah Sebut Gus Ipul Khilaf Saat Tuding PKB Tinggalkan NU

Gus Ipul juga menilai PKB salah mengambil jalan dengan meninggalkan NU dan memilih bergabung dengan kelompok-kelompok bukan NU

Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Deddy Humana
surya/yusron naufal putra
Ketua Garda Bangsa Jawa Timur, Ubaidillah saat ditemui beberapa waktu lalu. 

SURYA.CO.ID, KOTA SURABAYA - Potensi perpecahan sesama kader Nahdlatul Ulama (NU) kian tajam hanya gara-gara beda jalan di Pilpres 2024. Itu dipicu Sekjen PBNU, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) yang terus mencoba mengajak PKB kembali ke NU dan menerima kekalahan di Pilpres.

Dan setelah sindiran terbaru Gus Ipul, Sabtu (6/4/2024) lalu, Ketua Garda Bangsa Jawa Timur, Ubaidillah  juga meresponsnya, Minggu (7/4/2024).

Dalam pernyataannya, Ubaidillah meminta Gus Ipul tidak meragukan khidmat PKB terhadap NU. Ubaid pun mengaku tidak sepakat jika Gus Ipul menilai PKB telah meninggalkan NU.

Pernyataan Ubaid ini menanggapi statement Gus Ipul yang menyebut PKB telah salah mengambil jalan dengan meninggalkan NU. Sembari berseloroh, Ubaid menilai pernyataan terbaru Wali Kota Pasuruan itu lantaran khilaf.

"Saya rasa Gus Ipul mungkin lagi khilaf atau bermimpi kalau menganggap PKB meninggalkan NU. Bahwa sampai hari ini, PKB partai yang lahir dari NU tetap berkhidmat (ke NU) sampai kapanpun," kata Ubaid saat dikonfirmasi dari Surabaya, Minggu (7/4/2024).

Menurut Ubaid, masyarakat sudah memahami jika PKB merupakan partai yang lahir dengan dibidani oleh NU. Tidak ada yang meragukan tentang sejarah kelahiran PKB. Sehingga politisi muda itu menilai pernyataan Gus Ipul semacam itu hanya akan menimbulkan polemik.

"Artinya, Gus Ipul sebagai orang yang kita tuakan jangan selalu memandang miring PKB. Agar tidak menimbulkan polemik di masyarakat," ujar Ubaid yang juga anggota DPRD Jatim dari Fraksi PKB.

Sebagai salah satu bentuk khidmat terhadap NU, Ubaid menyebut seluruh tingkat kepengurusan di PKB selalu mengabdikan diri kepada NU maupun organisasi banom lainnya. Misalnya, membantu operasional Fatayat, Muslimat dan sebagainya. "Kami tentu akan selalu berkhidmat kepada NU. Karena DNA kami tetap NU," tambahnya.

Sebelumnya diberitakan, Gus Ipul meminta PKB segera kembali ke habitatnya yakni ke pangkuan NU. “Segeralah kembali ke habitat yaitu ke pangkuan NU. Sebab di sana itu bukan habitatnya PKB,” kata Gus Ipul ketika ditanya wartawan terkait keputusan PKB yang tak kunjung mengakui kemenangan Prabowo-Gibran, Sabtu (6/4/2024).

Gus Ipul juga menilai PKB salah mengambil jalan dengan meninggalkan NU dan memilih bergabung dengan kelompok-kelompok yang selama ini memusuhi NU. “Segera sowan ke Rais Aam dan Ketua Umum PBNU. Karena habitat PKB itu, ya di NU. Di Islam ahlussunah bukan di yang lainnya,” sambungnya.

Apalagi, pilpres kemarin membuktikan di kantong-kantong basis NU, PKB kehilangan suara. PKB mendapatkan tambahan suara malah di kantong-kantong yang bukan basis NU.

“Pilpres membuktikan bahwa PKB tidak bisa jalan sendiri tanpa kiai NU. Buktinya di basis utama ditinggalkan meski Pilegnya menang tetapi Pilpresnya ditinggal. Pilegpun di kantong NU mereka kedodoran,” kata Gus Ipul.

Menjelang Lebaran, merupakan momentum tepat bagi PKB untuk segera bersilaturahim dan kembali ke habitatnya yakni NU. “Kembalilah ke pangkuan NU. Sebentar lagi Idul fitri, segera sowan ke PBNU sowan ke Rais Aam, ketua umum, juga ke Mustasyar PBNU,” ujar Gus Ipul.

Dalam kesempatan itu Gus Ipul juga mengaku tidak ambil pusing atas tuduhan Ketua Umum PKB yang menyebut Gus Ipul sebagai “broker”. Menurut Gus Ipul, mungkin yang dimaksud adalah “broker kebaikan.

“Karena saya kan mengajak PKB kembali ke jalan yang benar. Jadi broker kebaikan kan ndak masalah,” dalih Gus Ipul. *****

Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved