Berita Gresik

Bandeng Raksasa Kembali Bersaing di Akhir Ramadhan, Didominasi Peserta Dari 2 Kecamatan di Gresik

“Yang daftar hanya tiga, karena peserta lain tidak membesarkan bandeng khusus ikut kontes bandeng lelang,” tambahnya.

Penulis: Willy Abraham | Editor: Deddy Humana
surya/willy abraham
Salah satu bandeng budidaya milik Syaifullah Mahdi asal Pangkahwetan, Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik. 


SURYA.CO.ID, GRESIK – Kontes Bandeng Kawak dan Pasar Bandeng yang menjadi tradisi di penghujung bulan suci Ramadhan di Kabupaten Gresik kembali digelar.

Bandeng yang merupakan milik peserta dari Desa Pangkahwetan, Kecamatan Ujungpangkah dan Pulau Mengare, Kecamatan Bungah dipastikan kembali bersaing ketat.

Plt Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Gresik, Nadlelah mengatakan, hari ini sudah dilakukan penjurian terhadap para peserta yang sudah mendaftar dalam kontes Bandeng kawak.

“Hari ini dimulai penilaian di Ujungpangkah, sudah dua peserta sudah dicek bandengnya. Lalu ditimbang dan sudah dibawa ke Dinas Perikanan, nanti tanggal 8 April 2024 akan diikutkan kontes lelang bandeng,” kata Nadlelah, Rabu (3/4/2024).

Bandeng yang sudah dinilai oleh juri adalah milik Saiful Mahdi dan Askin. Keduanya berasal dari Dewa Pangkahwetan, Kecamatan Ujungpangkah. Dan esoknya giliran bandeng raksasa Mengare milik Zainul Abidin asal Watuagung, Kecamatan Bungah.

“Yang daftar hanya tiga, karena peserta lain tidak membesarkan bandeng khusus ikut kontes bandeng lelang,” tambahnya.

Pada kontes Bandeng Kawak tahun lalu, bandeng dengan berat 11,5 KG milik Syaifullah Mahdi menjadi juara pertama meraih hadiah Rp 30 juta. Kemudian bandeng seberat 11 KG milik Askin juara kedua dengan hadiah Rp 25 juta, dan bandeng milik Zainul Abidin seberat 7,2 KG menempati posisi ketiga dengan hadiah Rp 20 juta.

Sedangkan Pasar Bandeng digelar tanggal 6-8 April di sepanjang Jalan Gubernur Suryo, Jalan Samanhudi, Jalan HOS Cokroaminoto dan Jalan Raden Santri.

Pasar Bandeng merupakan tradisi sejak zaman Sunan Giri. Tradisi tahunan yang ada di Gresik di penghujung bulan Ramadhan itu ditetapkan menjadi warisan budaya tak benda. *****

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved