Pilpres 2024
Sosok Romo Magnis Suseno yang Sebut Pelanggaran Etika Berat Pencapresan Gibran saat Bersaksi di MK
Inilah sosok Franz Magnis Suseno atau Romo Magnis Suseno saksi ahli di sidang sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi.
Tahun1962 - 1964 ia menjadi pengurus asrama siswa dan guru agama di Kolese Kanisius di Jakarta.
1964 sampai 1968 ia studi teologi di Yogyakarta.
1967 ia ditahbiskan imam oleh Kardinal Justinus Darmojuwono. 1968 ia ditugaskan ikut membangun suatu tempat studi filsafat di Jakarta yang kemudian diberi nama "Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara" (menurut alm. prof. Dr. N. Drijarkara SJ).
Baca juga: BEDA NASIB 2 Korban Ferdy Sambo saat Natal: Ibu Brigadir J Menangis, Orangtua Bharada E ke Rutan
Sekolah Tinggi itu membuka kuliahnya 1969 dengan delapan mahasiswa. Sekarang jumlah mahasiswa hampir 400, baik di tingkat sarjana, magister maupun doktor.
1971 hingga 1973 ia belajar untuk mendapatkan gelar doktor di Universitas Ludwig-Maximilian di München dan dipromosikan dengan disertasi tentang Karl Marx.
Ia kemudian memberi kuliah tentang etika dan filsafat politik dan berjabat sebagai sekretaris eksekutif di STF Driyarkara.
Sejak 1975 ia juga mengajar di Universitas Indonesia dan kemudian selama sembilan tahun di Universitas Katolik Parahyangan di Bandung.
Tahun 1977 ia memperoleh kewarganegaraan Indonesia dan sejak itu menamakan diri Franz Magnis-Suseno. Beberapa kali ia memberi kuliah tentang etika Jawa selama satu semester di Geschwister-Scholl-Institut Universitas Ludwig-Maximilian dan di Hochschule für Philosophie di München) dan di Fakultas Teologi Universitas Innsbruck.
Tahun 1988 sampai 1998 ia menjabat sebagai Ketua STF Driyarkara dan 1995 - 2005 sebagai Direktur Program Pascasarjana yang menawarkan studi magister dan doktor. 2000 ia diterima sebagai anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia.
Tahun 2002 ia menerima Doktor honoris causa dari Fakultas Teologi Universitas Luzern (Swis). 2008 - 2017 ia menjabat sebagi Ketua Pengurus Yayasan Pendidikan Driyarkara, penyelenggara STF Driyarkara.
Magnis-Suseno banyak memberi prasaran dan ceramah, muncul dalam talkshows di TV dan aktif dalam dialog antar agama.
Sampai sekarang menulis lebih dari 700 karangan populer maupun ilmiah serta 44 buku, kebanyakan dalam bahasa Indonesia, terutama di bidang etika, filsafat politik, alam pikiran Jawa dan filsafat ketuhanan.
Di antara berbagai penghargaan yang diterimanya terdapat Das große Verdienstkreuz des Verdienstordens dari Republik Federasi Jerman di tahun 2001 dan di tahun 2015 Bintang Mahaputera Utama dari Presiden Republik Indonesia.
Sebelumnya, Romo Magnis Suseno menjadi sorotan saat bersaksi sebagai ahli dalam sidang pembunuhan Brigadir J.
Romo Magnis dihadirkan sebagai ahli etika untuk terdakwa Bharada Richard Eliezer atau Bharada E.
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id
Franz Magnis-Suseno
Romo Magnis Suseno
Sidang Sengketa Pilpres
Gibran Rakabuming
Yusril Ihza Mahendra
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
Habib Najib : Kiai Kampung se-Indonesia Akan Gelar Doa Bersama, Doakan Pemerintahan Baru |
![]() |
---|
Megawati Belum Tentukan Sikap Politik PDIP di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya |
![]() |
---|
Sumber Kekayaan Raffi Ahmad yang Digadang-gadang Masuk Bursa Menteri Prabowo dan Cawagub Jateng |
![]() |
---|
Kekayaan Eko Patrio Politisi asal Nganjuk yang Disiapkan Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran |
![]() |
---|
Rekam Jejak Eko Patrio yang Disiapkan Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran, Asal Nganjuk Jatim |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.