Berita Situbondo

Calo Kalahkan e-Ticketing di Pelabuhan Jangkar Situbondo, Akibat Pemudik Sewot Aplikasi Error Terus

Sudah antre lama dan kepanasan, ternyata mereka tidak bisa mengakses aplikasi e-ticketing kapal di Pelabuhan Jangkar.

Penulis: Izi Hartono | Editor: Deddy Humana
surya/izi hartono (izi hartono)
Ratusan pemudik bermotor terlihat antre di depan pintu masuk ke kapal di Pelabuhan Jangkar, Kabupaten Situbondo, Selasa (2/4/2024). 

SURYA.CO.ID, SITUBONDO - Kalau para pemudik sewot akibat antrean naik kapal penyeberangan lama, itu biasa. Tetapi kalau perangkat yang seharusnya membantu pembelian tiket sewot, maka calon penumpang bakal murka.

Itu dialami ratusan calon penumpang kapal penyeberangan di Pelabuhan Jangkar, Kabupaten Situbondo, ketika kesulitan melakukan pembelian tiket secara elektronik atau e-ticketing, Selasa (2/4/2024).

Para calon penumpang yang kebanyakan naik sepeda motor dengan tujuan Pulau Raas, Kabupaten Sumenep itu emosi. Sudah antre lama dan kepanasan, ternyata mereka tidak bisa mengakses aplikasi e-ticketing kapal di Pelabuhan Jangkar.

Mereka mengaku akses masuk ke aplikasi error atau terkunci, sehingga tidak bisa mendapatkan tiket kapal. Dan di saat genting itu, para calo menjadi pelipur lara para calon penumpang.

Meski terpaksa mengeluarkan ongkos lebih mahal dari yang tertera, mereka tetap memanfaatkan jasa calo tiket kapal di sana. Tidak dijelaskan mengapa masih ada calo berkeliaran di Pelabuhan Jangkar itu.

"Untuk mendapatkan tiket kapal tidak mudah, karena sangat sulit masuk ke aplikasi e-ticketing. Jadi agar tetap bisa mendapat tiket penyeberangan, kami harus melalui calo yang harga lebih mahal dari yang ditentukan," kata Masruri, salah seorang calon penumpang.

"Kalau dalam pemilu ada istilah tongket atau satu saeket (Rp 50.000) per tiket," tambah warga Pulau Raas itu.

Dan ternyata terhambatnya akses ke aplikasi e-ticketing itu tidak hanya dialami para pemula. Masyarakat yang terbiasa melakukan pemesanan e-ticketing juga mengalami kesulitan untuk masuk. "Yang sudah mahir saja, juga mengaku sulit mengakses aplikasi tiket dengan biaya tambahan Rp 50.000 itu," jelasnya.

Pemudik lain bernama Syaifullah mengaku sudah mengantre sejak pukul 07.00 WIB, agar bisa mendapat tiket dan masuk ke kapal. Ia pun kesulitan membeli tiket kapal reguler penyeberangan dari Pelabuhan Jangkar. "Kendalanya saat akan login lewat email," kata Syaifullah.

Dan seperti para penumpang lainnya, Syaifullah ikut-ikutan meminta bantuan kenalan atau temannya asalkan bisa mendapatkan tiket kapal. "Karena tidak ada uang lebih, saya meminta bantuan teman dengan tarif tiket Rp 85.000. Itu ongkos berikut motornya," bebernya.

Meski banyak keluhan dari para penumpang, Humas ASDP Pelabuhan Banyuwangi dan Jangkar, Firman menampiknya. Firman menegaskan, selama ini untuk aplikasi e-ticketing tidak ada masalah dan berjalan normal. "Karena tidak ada laporan yang masuk kepada kami," kata Firman saat dihubungj via telepon WA.

Ia pun meminta masyarakat yang mengalami kendala atau kesulitan masuk e-ticketing, agar menghubungi call center ASDP sehingga dapat ditindaklanjuti ke tehnis yang bertanggung jawab. "Infokan saja kepada kami apa kesulitannya, nanti kami bantu," pungkasnya. ******

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved