Berita Viral
UPDATE Nasib 6 Driver Ojol Surabaya Termakan Orderan Fiktif, Begini Cara Lapor dan Klaim Ganti Rugi
Beginilah nasib 6 Driver Ojol Surabaya Termakan Orderan Fiktif. Berikut Cara Lapor dan Klaim Ganti Rugi ke Aplikator.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
"Gojek siap mengambil tindakan tegas, mulai dari pemblokiran akun sampai proses hukum lebih lanjut apabila diperlukan," ujar Rosel pada thaun 2021 lalu.
Dia menambahkan, mitra driver adalah bagian dari keluarga besar Gojek yang selama ini telah turut berkontribusi bagi masyarakat dalam menghadirkan kemudahan melalui pemanfaatan teknologi, sehingga patut kita hargai bersama.
Sebelumnya, pada Sabtu (23/3/2024) malam lalu, ada sebanyak 6 drivel ojol menjadi korban orderan fiktif makanan by aplikasi.
Titik antarnya di sekitaran Puskesmas Lidah Kulon, Kecamatan Menganti sekitar pukul 22.30 WIB.
Cahyo adalah salah warga yang melihat kejadian tersebut. Saat itu ia sedang nongkrong di warung kopi samping Puskesmas Lidah Kulon.
Tiba-tiba datang satu driver ojol membawa banyak makanan namun hingga setengah jam lebih terlihat kebingungan mencari pemesan.
Baca juga: Kisah Lengkap Driver Ojol Surabaya Dapat Orderan Fiktif: Bayar Barang 250 Ribu, Sisanya Top Up Saldo
Masalah satu driver belum selesai, kemudian datang pula lima driver ojol lain secara bergantian.
"Jadi ada enam orang ojol yang menjadi korban. Pesanannnya juga banyak. Ada order bawa makanan dengan total harga Rp163.000, ada juga yang sampai Rp 370.000," ujarnya
Raut kekecewaan terlihat di para wajah ojol itu. Bagaimana tidak, mereka ternyata menjadi korban order fiktif yang belakangan sangat melukai mereka.
Bukan untung yang didapat, mereka justru mengalami kerugian.
"Sayangnya saya lupa nama akun yang pesan, pokoknya namanya aneh," kata salah satu driver ojol.
Sekjen DPP Himpunan Pengusaha Daring Indonesia (HIPDA), David Walalangi menanggapi kekacauan itu. Ia mengatakan, modus penipuan itu adalah masalah lama. Saking lamanya, ia sampai menyindir sudah terjadi sejak dari zaman baheula.
"Tetapi ya begitu, aplikator tidak pernah ada solusi untuk memperkecil resiko ojek online dan taksi online terkena orderan palsu," kata David.
Baca juga: Kronologi Lengkap Ganjar Dilaporkan ke KPK oleh Sugeng Teguh, Diperiksa Setelah Pemilu 2024 Selesai
David menerangkan, orderan fiktif rentan terjadi pada layanan orderan makanan. Ciri-ciri orderan palsu, nama akun pemesan tidak jelas, makanan yang dipesan banyak, namun dibayar secara tunai alias baru dibayar ketika tiba di alamat yang dituju.
Inilah yang membuat driver menjadi rugi karena harus terlebih dahulu menalangi pembayaran makanan di penjualnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.