Pencurian Berujung Pembunuhan di Gresik
FAKTA Pembunuhan Agen Bank di Gresik: Uang Ratusan Juta Raib, Korban Alami Banyak Luka Tusukan
Berikut ini fakta pembunuhan agen bank BUMN yang juga menjadi korban pencurian hingga kehilangan uang ratusan juta.
SURYA.CO.ID - Berikut ini fakta pembunuhan agen bank BUMN yang juga menjadi korban pencurian hingga kehilangan uang ratusan juta.
Warga Gresik dihebohkan oleh kasus pencurian sekaligus pembunuhan yang menimpa WT (28), agen bank BUMN, di Desa Imaan, Kecamatan Dukuh, Sabtu (16/3/2024).
Pelaku melancarkan aksinya sekira waktu sahur, ketika korban dan keluarganya tengah terelap.
Korban yang tidur di kamar bersama anaknya, justru menjadi sasaran aksi pencuri.
Imbasnya, korban tewas dengan empat luka tusukan, di mana satu tusukan mengenai ulu hati hingga menembus jantung.
Baca juga: Nasib Balita 2,5 Tahun Tahu Ibunya Dibunuh di Gresik: Masih Ketakutan, Ini Cara Polisi Memeriksanya
Berdasar laporan reporter Surya.co.id, berikut rangkuman fakta kasus pembunuhan agen bank BUMN.
1. Hasil olah TKP
Dugaan sementara, perempuan tersebut adalah korban pencurian berujung pembunuhan, lantaran uang ratusan juta serta handphone milik suaminya raib.
Berdasarkan dari hasil autopsi di RSUD Ibnu Sina, terdapat empat luka tusuk di tubuh Wardatun Toyyibah.
"Ada empat luka tusuk, di leher bagian depan dua tusukan, di dada satu tusukan dan satu tusukan di leher bagian belakang," ujar Kasatreskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan, Sabtu.
Dari empat luka tusuk tersebut, lanjutnya, yang membuat korban mengalami kematian karena luka tusuk di bagian dada.
Baca juga: Kasus Pencurian Berujung Pembunuhan di Gresik, Suami Korban dan Kakaknya Dipanggil Penyidik

"Yang mematikan karena luka tusuk di dada, itu mengenai ulu hati dan menembus ke jantung," tambah Aldhino.
Hasil olah TKP, polisi mengamankan satu bungkus golok yang ditemukan di kasur milik korban.
"Barang bukti yang kami amankan ada sarung golok yang dicurigai milik pelaku yang tertinggal di kamar korban," terangnya.
Pihaknya, lanjut Aldhino, menduga kuat perempuan tersebut adalah korban perampokan lantaran terdapat barang yang hilang.
2. Uang Rp 150 juta raib
Kelurga korban mengungkap asal usul uang Rp 150 juta yang raib dalam peristiwa tersebut.
"Sehari-hari uang tersebut digunakan untuk transaksi bank BUMN dan jualan pulsa," kata anggota Keluarga Mahfudl saat di kamar Jenazah RSUD Ibnu Sina Kabupaten Gresik.
Sementara, Kepala Desa Imaan, Kecamatan Dukun Kabupaten Gresik Abd. Rohim mengatakan, aksi pencurian tersebut mengakibatkan uang senilai Rp 150 Juta, perhiasan dan handphone dibawa kabur pencuri.
Baca juga: Kondisi Terkini NZ, Balita yang Selamat dari Pencurian Berujung Pembunuhan di Gresik
"Informasi dari warga, pencuri masuk lewat pintu belakang rumah korban, kemudian masuk kamar mencuri uang Rp 150 Juta. Mungkin korban terbangun dan langsung dibunuh menggunakan obeng, dengan tusukan obeng sebanyak tiga kali di leher," kata Abd. Rohim.
3. Anak korban bakal dimintai keterangan dengan pendekatan khusus
NZ (2,5) adalah korban selamat dalam kasus pencurian sekaligus pembunuhan di Gresik.
Kini, setelah tiga hari berlalu, NZ masih mendapatkan pendampingan tim Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Gresik dan tim Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Gresik.
Polisi terus berusaha mengungkap misteri kasus pembunuhan dan dugaan perampokan tersebut, tak terkecuali memeriksa NZ.
"Kami periksa anak korban (NZ). Karena anak korban masih balita, nanti penangangannya dengan metode khusus," ujar Kasat Reskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan, Senin (18/3/2024).
Pihaknya menambahkan penanganan khusus tersebut akan dilakukan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak, KBPPPA Kabupaten Gresik dan psikologi.
Mereka akan memberikan pendampingan sekaligus menggali keterangan dari anak korban yang masih berusia 2,5 tahun tersebut.
"Saksi anak korban selain berada satu kamar dengan korban, anak ini juga mengalami luka di bagian kaki," ujarnya.
Lebih lanjut, keterangan anak korban bisa menjadi petunjuk khusus lantaran mengetahui langsung peristiwa tersebut.
"Mengingat kondisi psikologis saksi yang masih balita kami menerjunkan tim penyidik Polwan dalam kasus tersebut. keterangan anak korban perlu didukung dengan alat bukti lain. Serta dipadukan dengan data scientific yang telah dihimpun oleh tim penyidik," imbuhya.
Sampai saat ini sudah ada 10 orang yang diperiksa.
Sementara itu, Kepala Dinas KBPPPA Gresik, dr Titik Ernawati mengatakan pihaknya mendampingi NZ secara integratif holistik.
Dia juga memfasilitasi pendampingan psikolog dan psikiater.
"Untuk psikologis kami sudah melakukan assessment awal, terlihat ada ketakutan," ujarnya, Senin (18/3/2024).
Dokter Titik menyampaikan, pemeriksaan anak-anak memang tidak mudah.
Tak hanya saat penyelidikan dan penyidikan, pihaknya juga akan mendampingi saat persidangan.
"Jadi kami akan dampingi terus sampai anak ini bisa beradaptasi dan menyembuhkan dirinya sendiri dari trauma ini. Apabila nanti di persidangan juga harus dalam pendampingan kami," ungkapnya.
4. Suami korban diperiksa
Hingga Senin (18/3/2024), pelaku belum tertangkap dan pihak keluarga masih dimintai keterangan oleh penyidik Satreskrim Polres Gresik.
Kapolsek Dukun AKP Sugiarto mengatakan, kasus tersebut dilimpahkan ke Polres Gresik.
Sedangkan terkait informasi pelaku, AKP Sugiarto belum memberikan jawaban.

“Semua ditangani pihak reskrim Polres,” kata Sugiarto, melalui telepon selulernya.
Sementara, Kasat Reskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan saat di kamar jenazah RSUD Ibnu Sina mengatakan, dari olah tempat kejadian perkara (TKP) belum menemukan tanda-tanda pelaku. Sebab, saat anggota Polres tiba di tempat kejadian, jenazah korban sudah dipindahkan dan telah dibersihkan.
“Belum, nanti bertahap. Ada sarung golok yang tertinggal di kamar korban,” kata Aldhino.
Sementara dari informasi masyarakat setempat, proses pemakaman jenazah korban Wardatun Thoyyibah (28), istri Mahfud, dilakukan saat salat maghrib pada Sabtu (17/3/2024).
Sebab proses autopsi di RSUD Ibnu Sina Kabupaten Gresik hingga sekitar pukul 15.00 WIB.
Dan setelah salat tarawih, Mahfud dan kakaknya dipanggil penyidik Polres Gresik untuk dimintai keterangan. Bahkan, hingga pagi hari, Mahfud belum juga dipulangkan.
“Sampai pagi hari ini, Mahfud belum pulang, masih di Polres,” kata tetangga Mahfud yang enggan menyebutkan namanya.
Begitu juga yang disampaikan Kepala Desa Imaan Abd Rohim. Ia mengatakan, sampai saat ini belum ada informasi pelaku pencurian berujung pembunuhan itu ditangkap.
“Belum ada informasi ditangkap pelakunya,” kata Abd Rohim.
Pencurian Berujung Pembunuhan di Gresik
pembunuhan di Gresik
Desa Imaan
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
Cara Midhol Habisi Nyawa Wardatun Toyyibah di Gresik Terungkap saat Rekonstruksi Pembunuhan |
![]() |
---|
Pelarian Midhol DPO Pembunuhan Gresik, Kerap Meresahkan Warga selama 7 Bulan Sembunyi di Kalimantan |
![]() |
---|
BREAKING NEWS DPO Pembunuhan Gresik Sempat Melawan dan Berusaha Kabur saat Ditangkap di Kalimantan |
![]() |
---|
Midhol Dihadiahi Timah Panas Usai Melawan saat akan Ditangkap di Kalimantan Tengah |
![]() |
---|
Midhol Otak Pembunuhan dan Perampokan di Gresik Ditangkap, Setahun Sembunyi di Perkebunan Kalteng |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.