Pencurian Berujung Pembunuhan di Gresik

KEKEJAMAN Pelaku Pencurian Berujung Pembunuhan di Gresik, Tusukan Menembus Hati dan Jantung

Inilah kekejaman pelaku pencurian berujung pembunuhan yang terjadi di Desa Imaan, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik.

kolase SURYA.co.id
kolase foto Pencurian Berujung Pembunuhan di Gresik. Terungkap kekejaman pelaku. 

SURYA, GRESIK - Terungkap kekejaman pelaku pencurian berujung pembunuhan yang terjadi di Desa Imaan, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik.

Hal ini terungkap setelah pihak kepolisian melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Pelaku ternyata menusuk korban, Wardatun Toyyibah (28), hingga menembus ulu hati dan jantung.

Luka tersebut tentu saja membuat korban meninggal seketika.

Berikut kekejaman pelaku.

1. Ada Empat Luka Tusuk

Dugaan sementara, perempuan tersebut adalah korban pencurian berujung pembunuhan, lantaran uang ratusan juta serta handphone milik suaminya raib.

Baca juga: Pengakuan Keluarga Korban Pencurian Berujung Pembunuhan di Gresik, Mertua Heran dan Dugaan Suami

Berdasarkan dari hasil autopsi di RSUD Ibnu Sina, terdapat empat luka tusuk di tubuh Wardatun Toyyibah.

"Ada empat luka tusuk, di leher bagian depan dua tusukan, di dada satu tusukan dan satu tusukan di leher bagian belakang," ujar Kasatreskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan, Sabtu.

2. Tembus Ulu Hati dan Jantung

Dari empat luka tusuk tersebut, lanjutnya, yang membuat korban mengalami kematian karena luka tusuk di bagian dada.

"Yang mematikan karena luka tusuk di dada, itu mengenai ulu hati dan menembus ke jantung," tambah Aldhino.

3. Sarung Golok Tertinggal

Hasil olah TKP, polisi mengamankan satu bungkus golok yang ditemukan di kasur milik korban.

"Barang bukti yang kami amankan ada sarung golok yang dicurigai milik pelaku yang tertinggal di kamar korban," terangnya.

Pihaknya, lanjut Aldhino, menduga kuat perempuan tersebut adalah korban perampokan lantaran terdapat barang yang hilang.

Baca juga: Fakta Baru Pencurian Berujung Pembunuhan di Gresik: Polisi Sempat Kesulitan, Ini Kata Suami Korban

Informasi di lapangan, Mahfud, suami korban tidak mengetahui saat kejadian berlangsung.

Mahfud mengaku, baru bangun sekitar pukul 05.00 WIB dan melihat istrinya sudah meninggal dunia dengan posisi tengkurap. Sementara, anaknya selamat namun mengalami luka di kaki.

Mahfud langsung memandikan jasad istrinya dibantu keluarga, dan menutupi jasad istrinya itu dengan jarik.

Mertua Heran

Wardatun Toyyibah (28) meninggal dunia, ia menjadi korban Kasus Pencurian Berujung Pembunuhan di Gresik.

Peristiwa berdarah itu, terjadi di Desa Imaan, Kecamatan Dukun.

Sabtu (16/3/2024), menjadi hari terakhir Wardatun Toyyibah tidur memeluk anaknya yang masih berusia 2,5 tahun.

Menjelang sahur, petaka tiba, pelaku masuk ke dalam rumah korban, sedangkan suami korban, Mahfud (42) diketahui tidur di ruang tamu.

Keluarga korban, sempat dibangunkan oleh Khuzaini (65), ibu dari Mahfud atau mertua korban untuk makan sahur.

Khuzaini mengatakan, sekitar pukul 03.00 WIB sempat mengetok pintu rumah Mahfud untuk membangunkan makan sahur. Namun, tidak ada respons, sehingga ditinggal kembali ke rumahnya yang jaraknya hanya berdampingan.

Baca juga: Pengakuan Mahfud Suami Korban Pencurian Berujung Pembunuhan di Gresik, Sempat Menduga Hal Ini

Kecurigaan pencurian tersebut juga tidak kelihatan, sebab diduga pencuri masuk lewat pintu belakang, sehingga Khuzaini melanjutkan ke masjid untuk salat subuh.

Seusai salat, Khuzaini kembali pulang ke rumah dan melanjutkan bersih-bersih piring.

"Kemudian tertidur, tahu-tahu dibangunkan Mahfud sambil meminta tolong. Saya langsung lari ke rumah dan masuk kamar. Dan melihat Datun (panggilan akrab Wardatun Thoyyibah) tertelungkup di lantai. Di kasur juga banyak darah. Sedangkan anaknya masih tidur," kata Khuzaini.

Setelah melihat Datun tertelungkup di lantai, Khuzaini mengaku langsung mengangkat jasad Datun ke atas tempat tidur.

Kemudian, Khuzaini mengambil anak korban yang masih tidur. Setelah itu, ia membersihkan tempat tidur dan membersihkan wajah Datun yang berlumuran darah menggunakan tangan.

"Saya kira digigit ular, sebab terlihat ada lubang-lubang di leher. Baju daster yang dipakai juga berlumuran darah. Baru sadar kalau itu pencurian, setelah anak saya (Mahfud), mengetahui uang di lemari tidak ada dan pintu belakang terbuka," ungkapnya.

Menurut Khuzaini, setelah itu, tetangga ramai dan perangkat desa datang. Perangkat desa ada yang lapor ke Polisi.

Dari kejadian tersebut, Khuzaini juga mengaku heran.

Baca juga: Dulu Debat Sengit dengan Mahfud MD, Politisi PDI-P Ini Terancam Gagal Pertahankan Kursinya di DPR

"Baru kali ini ada pencurian juga pembunuhan. Setahu saya, tidak ada kejadian seperti ini," tuturnya.

Setiap hari, lanjut Khuzaini, Mahfud selalu tidur larut malam, di atas pukul 01.00 WIB.

Sebab, sebut Khuzaini, Mahfud menghitung laporan keuangan selesai hasil penjualan pulsa, penarikan uang dan pembayaran token listrik.

"Kemungkinan saat terlelap tidur, di atas pukul satu pagi, pencuri masuk rumah. Sehingga, saat sahur saya mengetok pintu pukul 03.00 WIB sudah tidak ada respons," tandasnya.

Pengakuan Suami Korban

Mahfud (42) tampak tegar usai mengetahui istrinya, Wardatun Toyyibah (28) tewas mengenaskan di dalam kamar.

Uang ratusan juta amblas, anak semata wayangnya masih berusia 2,5 tahun selamat, namun mengalami luka sayatan di kaki.

Pencurian Berujung Pembunuhan di Gresik ini membuat geger warga Desa Imaan, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik.

Baca juga: Sosok Alumni Masterchef Indonesia 5 yang Dulu Heboh Bulu Matanya Lepas, Kini Semakin Sukses

Pasalnya, korban ditemukan tengkurap dengan luka tusuk di leher dan dada. Anak korban mengalami luka sabetan benda tajam di kaki.

Selain itu, uang sekitar Rp 150 juta di dalam laci kamar dan handphone juga raib dibawa kabur pelaku.

Saat itu, Mahfud sedang tidur di ruang tamu. Dia baru tahu istrinya tewas pada pukul 05.00 WIB. Dia meminta bantuan keluarganya untuk mengangkat jasad istrinya, lalu dimandikan dan ditutup jarik.

"Pertama tahu sekitar jam 5 lebih, tak lihat di bawah tempat tidur ada banyak darah. Kemudian saya langsung ke rumah kakak saya. Kakak saya yang pertama mengangkat jenazah istri saya," ujarnya.

Dalam benak Mahfud, mengira istrinya itu meninggal dunia karena bunuh diri.

"Kan tak kira bunuh diri atau apa, tapi kok ternyata barang saya hilang semua," ungkapnya.

Mahfud mengaku, bahwa atas kejadian tersebut, uang miliknya yang berada di kamar istrinya hilang.

"Kan saya belum tahu ya motifnya apa, ternyata saya lihat loker saya kok hilang semua. Uang senilai hampir 160 juta dan handphone saya hilang," jelasnya.

Baca juga: Syarat dan Cara Menjadi Agen BRILink, Cuma Butuh Modal Rp 3 Juta

Mahfud berasumsi, bahwa saat kejadian, istrinya sempat melakukan perlawanan terhadap pelaku.

"Kemungkinan juga istri saya tahu dan melawan," imbuhnya.

Mahfud merupakan orang pertama yang mengetahui jasad istrinya. Dia tidak tidur dalam satu kamar saat kejadian, juga tidak mengetahui apa-apa, termasuk ciri-ciri pelakunya.

Padahal, istrinya dihabisi di depan anaknya sendiri yang masih balita.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved